tag:blogger.com,1999:blog-34842853176440545352024-03-13T16:15:14.289-07:00Duduk Penduduk Indonesiazeratulhttp://www.blogger.com/profile/07579945385917942786noreply@blogger.comBlogger20125tag:blogger.com,1999:blog-3484285317644054535.post-59409230777473516652013-07-03T11:38:00.002-07:002013-07-03T11:48:02.888-07:00Polisi periksa Dinas Kependudukan soal sindikat penjualan bayi<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtB0FnGERJ4UOpGubdiukMGwKGjmdILLNQq5bO_rKSzKlcytm8inod-PqrQKdN_K8YhnlgNkT87SIdnnfgL48ybS10Bd8RUPL_iTlRhsjmZ9hyGzsPS-s28pv7CmAkpgSoX3Ktlw8j0dg/s540/polisi-periksa-dinas-kependudukan-soal-sindikat-penjualan-bayi.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtB0FnGERJ4UOpGubdiukMGwKGjmdILLNQq5bO_rKSzKlcytm8inod-PqrQKdN_K8YhnlgNkT87SIdnnfgL48ybS10Bd8RUPL_iTlRhsjmZ9hyGzsPS-s28pv7CmAkpgSoX3Ktlw8j0dg/s400/polisi-periksa-dinas-kependudukan-soal-sindikat-penjualan-bayi.jpg" width="400" /></a><a href="http://cdn.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2013/02/11/150106/540x270/polisi-periksa-dinas-kependudukan-soal-sindikat-penjualan-bayi.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"></a>Kepolisian Polres Metro Jakarta Barat hari ini meminta keterangan
beberapa petugas Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kota
Administrasi Jakarta Pusat. Permintaan keterangan ini berkaitan dengan
pemalsuan dokumen akta kelahiran, Kartu Keluarga, dan passport.<br />
<br />
"Hari
ini empat atau lima. Mungkin kalau tidak hari ini besok, tapi sudah
kita panggil," kata Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Suntana di Mapolres Jakarta Barat, Senin (11/2).<br />
<br />
Suntana menjelaskan, sampai saat ini polisi masih menelusuri bagaimana sindikat penjulan bayi tersebut mendapatkan surat dan dokumen.<br />
<br />
"Sampai
sekarang kita masih mencari keterangan, apabila di kemudian hari
terjadi tindak pidana pemalsuan dokumen, akan kita proses," ujar Suntana.<br />
<br />
Dia menjelaskan, baik yang memalsukan atau yang membantu memalsukan juga akan diproses.<br />
<br />
"walaupun itu melibatkan petugas dari instansi yang terkait."<br />
<br />
Beberapa dokumen yang menjadi barang bukti berupa akta kelahiran, kartu keluarga, dan passport.<br />
<br />
"Ada
surat-surat asli, tapi data-datanya palsu, seperti passport.
Passport-nya itu asli. Tapi kan belum tentu, tapi kan dari pihak
imigrasi ada syarat-syaratnya," imbuh Suntana.<br />
<br />
Salah
satu petugas Dukcapil yang akan dimintai keterangan adalah Kasudin
Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kota Administrasi Jakarta
Pusat Mohammad Hatta.zeratulhttp://www.blogger.com/profile/07579945385917942786noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3484285317644054535.post-78373009530472827722013-07-03T11:18:00.001-07:002013-07-03T11:18:00.244-07:00Perempuan Manado Kian Sering Gugat Cerai<a href="http://assets.kompas.com/data/photo/2010/10/06/0753554620X310.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="http://assets.kompas.com/data/photo/2010/10/06/0753554620X310.jpg" width="400" /></a><strong>MANADO, KOMPAS.com-</strong> Angka perceraian di Kota Manado
terus meningkat dalam kurun setahun ini. Dinas Catatan Sipil Kota Manado
mencatat, hingga pertengahan Juli tercatat 148 kasus perceraian, naik
hampir 40 persen dari angka perceraian tahun 2011.<br />
Kepala Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Manado, Ventje Pontoh, Sabtu
(15/9/2012), mengungkap, kenaikan angka perceraian terjadi di kalangan
keluarga muda berusia 18-35 tahun.<br />
"Persoalan kecil (rumah tangga)
dapat memicu perceraian. Banyak pasangan muda yang emosional menyikapi
hidup berumah tangga," katanya.<br />
Ia menyebut persoalan kecil
seperti sikap cemburu <br />
<div class="images-area-img-alt2">
</div>
dari masing-masing pasangan, tetapi lebih banyak
gugatan cerai dilakukan oleh para wanita.<br />
Data dari Pengadilan
Agama Manado menyebutkan, selama kurun waktu dua tahun 2009 dan 2010
terjadi 472 kasus perceraian, berbading lurus dengan data perceraian di
Pengadilan Negeri Manado sebanyak 479 kasus.<br />
Novry Oroh, hakim di
Pengadilan Negeri Manado, menambahkan, sikap cemburu buta dari perempuan
terhadap pasangannya dominan dalam kasus perceraian. Penyebab lainnya
seperti perselingkuhan dan kekerasan dalam rumah tangga.<br />
"Bayangkan
karena sebuah SMS, sang istri langsung menggugat suaminya. Pasangan
muda (terutama perempuan) yang emosional menyikapi hidup berumah
tangga," katanya.<br />
Menurut Oroh, semua kasus yang masuk ke
pengadilan negeri hampir semua berujung perceraian. "Setiap kasus kami
menawarkan perdamaian (rujuk) tetapi hanya sedikit yang rujuk kembali.
Dari 20 kasus hanya satu yang berdamai," katanya.
zeratulhttp://www.blogger.com/profile/07579945385917942786noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3484285317644054535.post-87051677215253779632013-07-03T11:15:00.001-07:002013-07-03T11:15:43.066-07:00BKKBN Gandeng UNS Tangani Masalah Kependudukan
<a href="http://img.okeinfo.net/content/2013/05/20/373/809813/BuK9ocf7DS.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Ilustrasi. (Foto: okezone)" border="0" height="200" id="detailpic" src="http://img.okeinfo.net/content/2013/05/20/373/809813/BuK9ocf7DS.jpg" width="400" /></a><strong>SOLO </strong>- Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
(BKKBN) menggandeng Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta untuk
berkerjasama dalam penanganan masalah kependudukan.<br /><br />Terutama
dalam penelitian dan penyediaan data kependudukan hingga sosialisasi
kepada masyarakat. Kerjasama tersebut ditandai dengan penandatanganan
nota kerjasama antara UNS dengan BKKBN di Gedung Rektorat UNS, Solo,
Senin (20/5/2013).<br /><br />UNS diwakili oleh Pembantu Rektor II UNS, Prof
Dr. Jamal Wiwoho, SH dan BKKBN diwakili oleh Deputi Pengendalian
Penduduk BKKBN Dr. Wendy Hartanto.<br /><br />Pada kesempatan itu, Jamal
mengatakan bahwa UNS memiliki struktur dan infrastruktur yang memadai
untuk melaksanakan penelitian di bidang kependudukan, seperti Pusat
Pengembangan Kependudukan (PPK) di Lembaga Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat (LPPM).<br /><br />"Selain itu, di antara sembilan fakultas di
UNS ada enam fakultas yang telah menerapkan mata kuliah kependudukan
sebagai mata kuliah wajib," jelas Pembantu Rektor II UNS.<br /><br />Terkait
dengan kerjasama itu, Jamal mengatakan bahwa untuk membantu sosialisasi
kependudukan, saat ini UNS telah menyiapkan sebanyak 5.000 mahasiswa
peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) saat melaksanakan KKN pada Agustus 2013
mendatang.<br /><br />Sementara itu, Wendy Hartanto mengatakan bahwa
ketersediaan data dan penelitian adalah penting untuk dapat
menyelesaikan masalah kependudukan. Oleh karena itu, BKKBN mengandeng
perguruan tinggi di Indonesia, salah satunya adalah UNS untuk membantu
menyediakan data dan penelitian, bahkan sekaligus sosialisasi
kependudukan. <strong>(ade)</strong>
zeratulhttp://www.blogger.com/profile/07579945385917942786noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3484285317644054535.post-80753850150027743762013-07-03T11:10:00.001-07:002013-07-03T11:10:28.919-07:00BKKBN Borong Kondom Rp25 M, untuk Siapa?
<a href="http://img.okeinfo.net/content/2012/06/27/337/654990/K24CD1ISKH.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Foto: Lamtiur Kristin/Okezone" border="0" height="220" id="detailpic" src="http://img.okeinfo.net/content/2012/06/27/337/654990/K24CD1ISKH.jpg" width="400" /></a><strong>MATARAM </strong>- Kepala Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sugiri Syarief menegaskan kembali
bahwa tidak ada pembagian kondom secara massal, seperti yang
disebut-sebut bakal jadi salah satu program Menteri Kesehatan yang baru,
Nafsiah Mboi.<br /><br />Seperti diungkapkan Sugiri usai temu kader PLKB di
Mataram, Nusa Tenggara Barat, Menteri Kesehatan tidak pernah mengatakan
akan membagikan kondom gratis secara massal.<br /><br />"Kalau kondom yang
dibagikan oleh BKKBN, dibagikan kepada remaja berisiko. Kalau kita
dikatakan membantu penanggulangan HIV/AIDS, itu bagiannya saja,"
katanya, Rabu (27/6/2012).<br /><br />Menurut Sugiri, pembagian kondom
kepada remaja berisiko dalam usia subur dilakukan karena belum semua
remaja sadar akan risiko seks bebas.<br /><br />"Itu perlu, tidak semua kan imannya baik," sambungnya.<br /><br />BKKBN,
lanjut Sugiri, menganggarkan Rp25 miliar untuk belanja kondom pada
angaran tahun 2012. Kondom yang dibeli sebanyak 415 ribu gros. "Dan
ingat, itu produk dalam negeri," tutupnya. <b>(sus)</b>
zeratulhttp://www.blogger.com/profile/07579945385917942786noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3484285317644054535.post-69144350183237182572013-07-03T11:07:00.002-07:002013-07-03T11:07:26.371-07:00Indonesia Terancam Alami Ledakan Penduduk<a href="http://img.okeinfo.net/content/2012/05/12/337/628614/QTFOKhK9KR.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Dokumentasi Okezone" border="0" id="detailpic" src="http://img.okeinfo.net/content/2012/05/12/337/628614/QTFOKhK9KR.jpg" /></a><strong>GRESIK </strong>- Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional (BKKBN), Sugiri Syarief, mengatakan Indonesia belum
mengalami ledakan penduduk. Namun, hal itu bisa saja terjadi jika tidak
diantisipasi sejak saat ini.<br />
<br />
"Di Indonesia sendiri ledakan penduduk belum terjadi tapi tanda-tanda ke
arah sana ada," kata Sugiri di Gresik, Jawa Timur, Jumat (11/5/2012).<br />
<br />
Kata dia, tanda itu muncul dari beberapa hal. Pertama, vertilitas
Indonesia sejak 2002 ke 2007 mengalami stagnasi. Kalau program KB tidak
direvitalisasi pasti akan berakibat pada peningkatan jumlah penduduk.
"Itu akan mengakibatkan kenaikan jumlah penduduk yang sangat bermakna,"
ucapnya.<br />
<br />
Tanda yang kedua, tambahnya, struktur penduduk usia balita di Indonesia
masih tinggi. "Rasio sudah mengatakan sekitar 20 persen itu adalah cukup
besar ini sebuah pertanda bahwa pertumbuhan masih tinggi," cetusnya.<br />
<br />
Tanda terakhir adalah jumlah generasi muda masih cukup besar sekitar 64
juta. Sugiri khawatir jika 64 generasi muda tak menghiraukan program
Keluarga Berencana (KB) maka berapa besar anak yang dilahirkan oleh 64
juta generasi muda.<br />
<br />
"Ini tentu akan menghasilkan pertumbuhan lebih besar lagi. Oleh karena
itu kita berusaha jangan sampai ada ledakan penduduk," paparnya.zeratulhttp://www.blogger.com/profile/07579945385917942786noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3484285317644054535.post-23456806702437645882013-07-03T11:02:00.001-07:002013-07-03T11:02:25.982-07:00Akta Lahir Elektronik Diluncurkan
<a href="http://img.okeinfo.net/content/2010/05/26/338/336399/6ow4tCi8qG.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Akta Lahir (Ist)" border="0" id="detailpic" src="http://img.okeinfo.net/content/2010/05/26/338/336399/6ow4tCi8qG.jpg" /></a><strong>JAKARTA</strong> – Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
(Dukcapil) DKI Jakarta segera meluncurkan program akta kelahiran
onlineakhir tahun ini, di enam rumah sakit umum daerah (RSUD).<br /><br />Kepala
Dinas Dukcapil DKI Jakarta Franky Mangatas Panjaitan mengatakan, akta
kelahiran merupakan urusan administrasi kependudukan yang wajib
dilakukan oleh seluruh warga DKI Jakarta.<br /><br />Pasalnya, dokumen akta
kelahiran merupakan pengakuan perwujudan kelahiran seseorang terkait
dengan nama,asal-usul,dan silsilah. Selain itu di akta kelahiran
memiliki nomor induk kependudukan (NIK) yang tercantum dalam Kartu
Keluarga orangtua. “Ini untuk memudahkan pendaftaran sehingga semua
orang yang lahir di Jakarta akan otomatis terdaftar,”ujarnya.<br /><br />Menurut
dia, akta kelahiran merupakan administrasi awal bagi urusan
administrasi lainnya.Akta kelahiran juga berfungsi sebagai perlindungan
kepada anak dengan melegalkan secara hukum peristiwa kelahiran anak
sehingga dapat mencegah pencurian anak.<br /><br />Selain itu, pengurusan
akta kelahiran merupakan penerapan dari Undang-Undang No 23/2006 tentang
Administrasi Kependudukan dan mengaplikasikan Peraturan Daerah (Perda)
Provinsi DKI Jakarta No 4/2004 tentang Pendaftaran Penduduk dan
Pencatatan Sipil di Provinsi DKI Jakarta.Di kedua peraturan tersebut
dinyatakan setiap orang harus mempunyai NIK dan akta kelahiran.<br /><br />“Kami
akan mulai di rumah sakit umum daerah di DKI Jakarta dan puskesmas yang
melakukan fungsi pelayanan kelahiran. Mudah-mudahan akhir tahun ini
bisa di-launching,” paparnya. Sistem ini akan diprogramkan online dengan
kelurahan sehingga akta kelahiran bisa langsung didapatkan di rumah
sakit atau puskesmas tanpa mendatangi lagi kelurahan setempat.<br /><br />Sistem
integrasi ini secara otomatis membuatkan NIK anak dan data kependudukan
dan bisa langsung dimasukkan dalam KK orang tuanya. “Dengan demikian,
pelayanan kepada masyarakat bisa lebih baik lagi. Karena masyarakat
tidak perlu bolak-balik, cukup di tempat peristiwa kelahiran itu
terjadi, akta bisa didapatkan."<br /><br />Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta
Ida Mahmudah mendukung rencana Dinas Dukcapil membuat akta online.
Namun, dia berharap pembuatan akta online tersebut dapat menyentuh semua
kalangan. “Karena banyak masyarakat yang justru tidak mengerti dengan
hal ini sehingga harus menyentuh hingga ke bawah,” ujarnya.<br /><br />Dia
melanjutkan, pihaknya juga menyarankan kalau Dukcapil harusnya bisa
merangkul para bidan yang ada di pelosok kampung. Sebab,masyarakat bawah
lebih memilih menggunakan jasa bidan untuk melahirkan dibandingkan ke
puskesmas. “Saya rasa perlu ada kerja sama dengan para bidan, karena di
perkampungan banyak juga yang lebih memilih bidan dibandingkan ke rumah
sakit atau puskesmas,” tandasnya.<br /><br />Salah satu petugas puskesmas di
kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Amril Muhammad
mengatakan,pihaknya sudah mendengar kabar tersebut. Namun, sampai
kemarin belum ada penambahan perlengkapan terkait penggunaan sistem
online. “Namun, kalau memang untuk pelayanan, makakami siap,” tandasnya.
<b>(Koran SI/Koran SI/ram)</b>
zeratulhttp://www.blogger.com/profile/07579945385917942786noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3484285317644054535.post-56560273442307535222013-07-03T10:56:00.000-07:002013-07-03T10:56:06.499-07:00Walah... XXX Masuk Daftar Pemilih Pilgub Jateng<a href="http://img.okeinfo.net/content/2013/02/05/513/757020/47ar4U7ps9.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Ilustrasi" border="0" src="http://img.okeinfo.net/content/2013/02/05/513/757020/47ar4U7ps9.jpg" /></a><strong>SRAGEN</strong>- Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten
Sragen, Jawa Tengah, menemukan banyak nama-nama misterius dalam daftar
calon pemilih pada Pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2013.<br /><br />Parahnya,
nama aneh yang ditemukan, seperti Mr X, Mr XX, Mr XXX, Mr Doble, GI,
SI, TOR, FJT, dan ATK juga memiliki nomor induk kependudukan (NIK). <br /> <br />
"Nama-nama calon pemilih misterius tersebut ditemukan oleh Panitia
Pengawas Kecamatan (Panwascam) Desa Sepat, Pilang, Sidodadi dan Jati
Kecamatan Masaran melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) terhadap
DP4. Lebih mengejutkan lagi, nama-nama misterius tersebut seluruhnya
memiliki NIK," papar Ketua Panwaslu Sragen, Slamet Basuki, Selasa
(5/2/2013).<br />
<br />
<div>
Untuk itu, sejumlah nama calon pemilih yang masuk DP4 harus
dilakukan pencocokan dan penelitian. Pihaknya menduga, masih ada temuan
serupa yang terjadi di kecamatan lain.<br /> <br /> "Atas temuan nama-nama
misterius itu, panwaslu segera memanggil pihak Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Sragen untuk mengklarifikasi
data kependudukan. Kenapa sampai ada nama-nama misterius masuk sebagai
calon pemilih, apakah ada kesengajaan atau tidak," ujarnya penuh tanya.<br /> <br />
Hasil dari klarifikasi tersebut akan dijadikan pegangan Panwaslu Sragen
untuk mengambil langkah setelah melaporkan penemuan tersebut kepada
Bawaslu.</div>
zeratulhttp://www.blogger.com/profile/07579945385917942786noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3484285317644054535.post-56275718879943187502013-07-03T10:54:00.002-07:002013-07-03T10:54:11.957-07:00BKKBN Minta Peningkatan Status jadi Kementerian<a href="http://img.okeinfo.net/content/2011/12/09/337/540137/mU3OZY7iJT.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Ilustrasi" border="0" id="detailpic" src="http://img.okeinfo.net/content/2011/12/09/337/540137/mU3OZY7iJT.jpg" /></a><strong>BATAM</strong> - Lemahnya koordinasi, informasi, dan
sinkronisasi antar lembaga yang mengemban pelaksanaan program
kependudukan dan KB membuat upaya pengendalian penduduk terhambat.
Selain itu, terkadang usaha untuk menerbitkan peraturan-peraturan
pemerintah sebagai penunjang Undang-Undang menemui jalan buntu.<br />
<br />
Sebut saja peraturan pemerintah untuk mendukung Undang-Undang Nomor 52
tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga
yang hingga saat ini masih belum terealisasi.<br />
<br />
“Bukan soal lambat, tapi karena memang banyak kendala untuk menerbitkan
PP salah satunya persoalan kelembagaan yang tidak kuat,” kata Sekertaris
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, Sudibyo Alimoeso di
Batam, Jumat (9/12/2011).<br />
<br />
Sudibyo menambahkan, persoalan kelembagaan ini bisa diselesaikan bila
ada terobosan, salah satunya dengan meningkatkan status BKKBN menjadi
setingkat kementerian.<br />
<br />
Sementara itu, anggota komisi IX DPR Sri Rahayu mengatakan, usulan
peningkatan status adalah hal yang wajar. "Peningkatan status itu
tentunya akan membuat BKKBN menjadi baik dan memiliki otonomi yang kuat.
Tidak tergantung, DPR tentunya akan sangat mendukung hal ini,”kata Sri.<br />
<br />
Namun, Sri mengatakan untuk peningkatan status diperlukan perubahan atas
Undang-Undang nomor 52 tahun 2009 terlebih dahulu. "Peningkatan status
memang belum disampailan ke pemerintah. Yang pasti harus diubah dulu
Undang-Undang nomor 52 yang memuat status BKKBN," katanya.<br />
<br />
Untuk diketahui, Saat ini berdasarkan Perpres nomor 62 tahun 2010, BKKBN
berada di bawah Kementerian Kesehatan. Sebelumnya BKKBN merupakan badan
otonom.zeratulhttp://www.blogger.com/profile/07579945385917942786noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3484285317644054535.post-55722192337984327842013-07-03T10:43:00.001-07:002013-07-03T10:43:48.213-07:00Masalah Kependudukan Terhadap Pembangunan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2013/06/1371954311412407994.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="1371954311412407994" border="0" class="size-full wp-image-269865 " height="299" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2013/06/1371954311412407994.jpg" title="1371954311412407994" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Keluarga
Berencana (KB) akan terlintas image bahwa dalam memiiki anak cukup dua
saja dan sebisa mungkin menciptakan keluarga kecil agar bahagia
sejahtera. Tetapi setelah saya mengikuti semiinar selama kurang lebih 2
jam bersama BKKBN 19/06 lalu, saya menjadi lebih paham bahwa Keluarga
Berencana itu tak sekadar mempunyai keluarga kecil.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
</div>
<div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_269865" style="width: 548px;">
<div class="wp-caption-text">
Ibu Ninuk (Kompas) Prof Fasli (BKKBN) Bang Isjet (Kompasiana)</div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dengan
Narasumber kepala BKKBN Prof.dr.H.Fasli Jalal, Sp.GK, Phd di Tartine
FX. Kami diberikan pengetahuan luas terkait kependudukan yang terjadi di
Indonesia. Permasalahan kependudukan ini sangat berdampak terhadap
kualitas pembangunan bangsa. Karena ditinjau dari perbandingan jumlah
penduduk yang tinggi terhadap kesempatan masyarakat mengenyam pendidikan
yang layak akan menjadi masalah jika pemerataannya kurang. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Isu kependudukan telah lama menadi perhatian negara, Meskipun baru dimulai pada zaman Orde Baru (1970an).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Pada
zaman Hindia Belanda, diberlakukan solusi Transmigrasi, yaitu
perpindahan penduduk dari Jawa ke luar Pulau Jawa. Pada era Soekarno
program Transmigrasi dilakukan pada Taun 1950an dan mendukung
pro-natalis yaitu mendukung masyarakat untuk berketurunan banyak agar
negara cepat berkembang penduduknya. Namun di era Soeharto berlawanan,
menjadi Antinatalis. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kebijakan
Antinatalis yang menjadikan KB sebagai program Nasional cukup berhasil
di era kepemimpinan Soeharto. Sebab berhasil menekan angka pertumbuhan
penduduk. Terbukti dengan melesetkan perkiraan ahli, Widjojo Nitisastro
yang memperkirakan jumlah penduduk Indonesia akan menjadi 350 Juta pada
Tahun 2000 dan natanael Iskandar memperkirakan penurunan pada jumlah 280
Juta jiwa. Nyatanya pada Tahun 2000 tercatat hanya 206 Juta jiwa saja
atau berhasil dicegah 74 Juta-144 juta kelahiran dalam 30 tahun.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kebijakan
KB banyak dkritik serta menjadi pertentangan hati nurani bagi sebagian
masyarakat. Karena dianggap menghalangi hak asasi untuk reproduksi.
Terutama bagi kaum perempuan. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Prof.dr.Fasli
Jalal mengemukakan “ Apa yang sering diungkapkan sebagian masyarakat
yang memberikan pandangan, bahwa mempunyai anak adalah hak indvidu yang
bebas dilakukan adalah tidak mempunyai alasan dasar. Sebab orangtua yang
demikian tak memikirkan bagaimana kesejahteraan anak-anaknya kemudian
hari dalam kondisi yang serba kekurangan.” Tambahya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Alasan
yang dikemukakan Prof.dr.Fasli Jalal adalah sangat mendasar. Mengingat
laju pertumbuhan penduduk yang sedang dialami Bangsa Indonesia sangat
tidak seimbang dengan kualitas pendidikan, kesehatan, produktivitas dan
kesejahteraannya. Secara realita masih tidak merata penyebaran penduduk
untuk Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa. Masih banyaknya fasilitas
kesehatan yang tak memadai dan tak dapat melayani masayarakat secara
maksimal. Angka pengangguran semakin meningkat. Persaingan ketat dan hal
ini menimbulkan kesenjangan sosial yang berdampak pada pelaksanaan
pembangunan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sebagian
masalah yang mengakibatkan terjadinya pertumbuhan penduduk yang tak
seimbang adalah pernikahan dini. Terutama mindset pada masyarakat
pedesaan yang masih terpaku pada adat. Juga remaja perkotaan yang
melakukan pergaulan bebas. Sehingga pada saat mereka menikah belum siap
secara psikologis dan ekonomi. Hal ini mengakibatkan angka kawin-cerai
meningkat. Sementara mereka masih punya tanggungan yang terabaikan.
Begitu menikah lagi punya lagi anak yang semakin menjadi beban
tanggungan hidupnya. Maka disarankan usia pernikahan ideal bagi
laki-laki adalah usia 25 Tahun dan bagi perempuan 21 Tahun. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Usia
perempuan 21 Tahun karena dianggap sudah lebih siap dalam rahimnya
untuk menerima janin, pemikiranpun sudah lebih matang. Sedangkan
laki-laki 25 Tahun usia idealnya untuk menikah karena laki-laki pada
usia tersebut sudah bisa melindungi istri dengan rata-rata penghasilan
dari pekerjaanya sudah layak menghidupi keluarga.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dari
segi urgensi, saya berpendapat bahwa KB adalah perlu didukung untuk
menekan pertambahan penduduk yang tak seimbang dengan kualitas
pendidikan, produktivitas dan kesejahteraannya. Karena dengan demikian,
kesempatan negara untuk memberi celah pembangunan yang leluasa akan bisa
dicapai.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">BKKBN
telah melakukan kerjasama dengan pihak-pihak kompeten di berbagai
daerah. Misalnya penyuluhan KB dengan bagi-bagi alat kntrasepsi gratis,
konsultasi secara berkala kepada masyarakat. Bukan hanya itu, BKKBN juga
bekerjasama dengan BNN untuk penyuluhan anti narkoba, memberi pelatihan
bagaimana mewujudkan sebuah keluarga yang berkualitas dan lain-lain.
Jadi masalah kependudukan adalah masalah yang luas. Setiap masyarakat
wajib ambil peran didalamnya agar program ini sukses dan dapat dirasakan
dengan maksimal.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Yang
perlu digarisbawahi pada saat ini adalah bangsa Indonesia harus bisa
menumbuhkan sumber daya manusia berkualitas dengan meningkatkan
pendidikan, memperbanyak skill dan membentuk moral yang luhur bagi
masyarakatnya. Sebab dengan kondisi demikian, penduduk sebanyak apapun
pertumbuhannya, akan menjadi seimbang pembangunannya. Dan segala kendala
dapat di minimalisir.</span></div>
zeratulhttp://www.blogger.com/profile/07579945385917942786noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3484285317644054535.post-78108659461093647692013-07-03T10:41:00.001-07:002013-07-03T10:41:00.988-07:00Program KB Berbasis Pasar Tradisional Diluncurkan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://assets.kompas.com/data/photo/2012/12/12/1125464-20121212irekeluarga-berencana-berbasis-pasar-tradisional-diluncurkan-p.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="249" src="http://assets.kompas.com/data/photo/2012/12/12/1125464-20121212irekeluarga-berencana-berbasis-pasar-tradisional-diluncurkan-p.jpg" width="400" /></a></div>
<strong>INDRALAYA, KOMPAS.com — </strong>Program Keluarga Berencana
(KB) berbasis pasar tradisional diluncurkan di Pasar Tanjung Raja,
Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Rabu (12/12/2012).<br />
Program
bertajuk "Gerakan Pemberdayaan Keluarga Pas Sasaran (Gerebek Pasar)" ini
dimaksudkan untuk menyosialisasikan gerakan KB melalui pasar
tradisional.<br />
Acara yang diselenggarakan Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) itu dihadiri camat dan lurah di
seluruh Ogan Ilir. Selain itu, dibuka klinik KB gratis di mobil-mobil
operasional.<br />
Sebanyak 15 pria juga mendaftarkan diri untuk
vasektomi. Selain gratis, para kaum lelaki yang menjalani operasi kecil
di mobil operasional itu juga memperoleh Rp 150.000 per orang sebagai
bantuan jatah hidup tiga hari.<br />
"Ini karena mereka harus istirahat,
tak bisa kerja tiga hari setelah operasi ini," kata Evi Siliviani,
Kasubdit Kesertaan KB Jalur Wilayah dan Sasaran Khusus BKKBN Sumsel.<br />
Wakil Bupati Ogan Ilir Daud Hasyim mengatakan, gerakan ini diharapkan meningkatkan kemauan masyarakat untuk KB.<br />
Melalui
pasar, sosialisasi KB diharap lebih efektif mengingat pasar tradisional
menjadi lokasi bertemunya masyarakat dari berbagai kalangan.<br />
Program
ini juga diharapkan bisa menjadi proyek percontohan untuk Indonesia.
Saat ini, pertambahan penduduk di Indonesia sekitar empat juta setahun.
Pertumbuhan penduduk dinilai perlu segera diredam.
zeratulhttp://www.blogger.com/profile/07579945385917942786noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3484285317644054535.post-82589794416408820182013-07-03T10:36:00.001-07:002013-07-03T10:37:00.257-07:00Warga Eks Timtim Minta Akta Kelahiran Digratiskan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/06/24/0820136Pertemuan-DPRD-dengan-kelompok-Anak780x390.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="199" src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/06/24/0820136Pertemuan-DPRD-dengan-kelompok-Anak780x390.JPG" width="400" /></a></div>
<strong>KEFAMENANU, KOMPAS.com</strong> - Sejumlah warga eks Timor Timur
di Desa Napan, Kecamatan Bikomi Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara
(TTU), Nusa Tenggara Timur, meminta pengurusan akta kelahiran untuk
anak-anak mereka digratiskan. <br /><br />Hal itu disampaikan 30 warga perbatasan RI-Timor Leste itu, di sela-sela <em>hearing</em>
antara anggota DPRD Kabupaten TTU, yang difasilitasi oleh Plan
Indonesia Program Unit Kefamenanu dengan dukungan dana dari Uni Eropa,
Minggu (23/6/2013). <br /><br />Menanggapi permintaan itu, anggota DPRD
Kabupaten TTU, Agustinus Talan mengatakan akan mengusulkan hal itu dalam
sidang paripurna di DPRD. <br /><br />“Ini permintaan yang memiliki makna
filosofis dan tentunya kita akan berkomitmen untuk menyampaikan dalam
sidang paripurna nanti, agar akta kelahiran bagi anak-anak dari penduduk
eks Timor Leste, dibebaskan dari biaya administrasi,” jelas Talan. <br /><br />Talan
juga menyatakan kesediannya membantu pengurusan akte kelahiran bagi 111
anak SMPN Napan yang sampai saat ini, belum juga memiliki akta
kelahiran. <br />
<div class="images-area-img-alt2">
</div>
<br />“Akta kelahiran sangatlah penting dimiliki oleh semua
warga negara, karena khusus untuk anak-anak, yang kelak akan melamar
pekerjaan salah satu persyaratannya harus memiliki akta kelahiran,”kata
Talan. <br /><br />“Adik-adik ini kita pacu untuk memiliki akta kelahiran,
karena apabila mau tes polisi, pegawai negeri sipil atau pekerjaan
lainnya, harus urus akta Kelahiran. Saya siap bantu telepon Kepala Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil, urus satu hari saja selesai, apabila
semua dokumen persyaratan telah lengkap,” papar Talan. <br /><br />Sementara itu Universal Birth Registration Supervisor, Plan Indonesia PU Kefamenanu, Tirza Claudia, mengatakan <em class="mceContentBody " dir="ltr" id="tinymce">hearing</em>
bertujuan untuk membantu anggota DPRD memahami situasi anak-anak dan
pemuda di desa serta meyakinkan anggota parlemen tentang pentingnya
pencatatan kelahiran dan advokasi untuk penerapan peraturan daerah
tentang desentralisasi pelayanan pencatatan kelahiran. <br /><br />“Plan
Indonesia sebagai LSM International, sangat fokus terhadap isu rendahnya
tingkat kepemilikan akte kelahiran di Kabupaten TTU, sehingga pertemuan
dengan anggota DPRD ini pun masih akan dilakukan di tiga desa lainnya
di Kecamatan Bikomi Utara pada tanggal 25 sampai 26 Juni 2013
mendatang,” jelas Claudia.
zeratulhttp://www.blogger.com/profile/07579945385917942786noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3484285317644054535.post-73087411164961298542013-07-03T10:24:00.001-07:002013-07-03T10:28:28.044-07:00Pertumbuhan Penduduk Dunia Lampaui Prediksi<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/06/14/1846362-jalanan-padat-di-new-delhi-india-620X310.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/06/14/1846362-jalanan-padat-di-new-delhi-india-620X310.jpg" width="400" /></a></div>
<strong>NEW YORK, KOMPAS.com</strong> - Perserikatan Bangsa-Bangsa
mengungkapkan, pertumbuhan jumlah penduduk dunia ternyata lebih tinggi
daripada perkiraan dua tahun lalu. Revisi prediksi pertumbuhan tersebut
memunculkan <br />
<div class="images-area-img-alt2">
</div>
pertanyaan soal daya dukung alam dan sejumlah masalah lain.<br />
Dalam
laporan bertajuk ”Prospek Populasi Dunia: Revisi 2012” yang dirilis di
Markas Besar PBB di New York, Amerika Serikat, Jumat (14/6), disebutkan,
penduduk dunia akan naik menjadi 8,1 miliar jiwa pada tahun 2025 dari
jumlah 7,2 miliar jiwa saat ni. Jumlah itu akan terus berkembang menjadi
9,6 miliar pada tahun 2050. Prediksi sebelumnya, penduduk dunia
diperkirakan ”hanya” mencapai 9,3 miliar jiwa pada 2050.<br />
Menurut
laporan terbaru ini, pertumbuhan penduduk paling tinggi akan terjadi di
negara-negara berkembang, dan lebih dari setengah penambahan jumlah
penduduk dunia itu akan terjadi di Afrika. PBB memperkirakan, pada awal
abad depan, populasi penduduk bumi bisa mencapai 16,6 miliar jiwa.
Pertumbuhan penduduk terbesar akan terjadi di negara-negara miskin.<br />
”Meski
pertumbuhan penduduk di dunia secara keseluruhan telah melambat,
laporan ini mengingatkan kita bahwa beberapa negara berkembang, terutama
di Afrika, pertumbuhan penduduknya masih pesat,” kata Asisten
Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Ekonomi dan Sosial Wu Hongbo, Jumat
(14/6/2013).<br />
Menurut laporan itu, populasi Afrika bisa meningkat
dari 1,1 miliar jiwa pada tahun 2013 menjadi 2,4 miliar jiwa pada tahun
2050, dan berpotensi menjadi 4,2 miliar jiwa pada tahun 2100.
Pertumbuhan populasi yang lebih tinggi dari perkiraan semula itu
memunculkan sejumlah pertanyaan soal daya dukung.<br />Organisasi World
Population Balance menyatakan, sumber daya yang dimiliki planet Bumi
saat ini idealnya hanya mampu mendukung sekitar 2 miliar orang dengan
standar hidup di Eropa.<br />
Majalah Scientific American pada 27
Oktober 2011 menurunkan laporan yang menyebutkan populasi yang semakin
besar juga membutuhkan sumber daya lebih banyak, mulai dari air, pangan,
mineral, hingga energi dan ketersediaan lahan untuk pertanian.<br />
Direktur
Divisi Populasi pada Departemen Urusan Ekonomi dan Sosial PBB John
Wilmoth mengatakan, peningkatan populasi memang diproyeksikan akan
menimbulkan tantangan. Namun, tantangan terbesar bukan pada ketersediaan
sumber daya, misalnya bahan pangan.<br />
”Dunia telah sangat
berpengalaman dalam menghadapi pertumbuhan penduduk yang cepat. Populasi
dunia meningkat dua kali lipat antara tahun 1960 dan 2000. (Namun)
suplai pangan dunia juga meningkat lebih dari dua kali lipat pada
periode yang sama,” kata Wilmoth.<br />
<strong>Dua ekstrem</strong><br />
Menurut
dia, yang paling mengkhawatirkan adalah munculnya dua kondisi ekstrem.
Di satu sisi, pertumbuhan penduduk cepat di negara-negara miskin.
Sebaliknya, di negara-negara kaya, populasi penduduknya menurun dengan
penduduk yang makin tua.<br />
Jumlah penduduk di negara-negara paling
terbelakang diperkirakan akan naik dua kali lipat dari 898 juta jiwa
tahun ini menjadi sekitar 1,8 miliar jiwa pada tahun 2050. Adapun
populasi negara-negara maju diperkirakan hanya bertambah dari 1,25
miliar pada tahun ini menjadi 1,28 miliar pada tahun 2100.<br />
Wilmoth
mengatakan, untuk mencegah timbulnya masalah itu, yang perlu dihindari
saat ini adalah pertumbuhan cepat karena angka fertilitas terlalu
tinggi, atau penuaan populasi yang cepat karena angka fertilitas terlalu
rendah.<br />
Menurut Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan
Reproduksi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Julianto
Witjaksono, Jumat, saat ini angka fertilitas total (TFR) Indonesia 2,6
dan mengalami stagnasi selama 10 tahun. Target menurunkan TFR pada tahun
2015 menjadi 2,1 tidak tercapai.<br />
Menurut Julianto, target
penurunan TFR itu akan disesuaikan secara bertahap, yakni 2,3 pada tahun
2015; 2,2 pada tahun 2020; dan 2,1 pada tahun 2025. Jika target
tercapai, penduduk Indonesia diproyeksikan menjadi 281,5 juta pada tahun
2025 dan 330 juta jiwa pada tahun 2050.<br />
Jika target tidak
tercapai, jumlah penduduk Indonesia akan meledak dan menjadi beban
perekonomian. Anggaran negara akan banyak terserap untuk penyediaan
pangan dan layanan pendidikan dan kesehatan.<br />
Terkait ketahanan
pangan Indonesia, Deputy Country Director Oxfam Aloy Suratin mengatakan,
Indonesia memiliki potensi untuk bisa memenuhi kebutuhan pangannya
sendiri secara swasembada.<br />
Tantangan yang dihadapi Indonesia
terutama pada ketersediaan lahan dan risiko dalam proses produksi
pangan. Di samping itu, pangan lokal juga harus menjadi strategi utama
dari swasembada pangan.(AP/AFP/JOS/ATK/ISW/DHF)zeratulhttp://www.blogger.com/profile/07579945385917942786noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3484285317644054535.post-71075117508128102672013-06-19T01:53:00.000-07:002013-07-03T10:25:22.589-07:00Tanpa E-KTP, Warga Kehilangan Status Kependudukan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: #666666;"><strong> </strong></span><img alt="Tanpa E-KTP, Warga Kehilangan Status Kependudukan" src="http://statik.tempo.co/data/2013/03/19/id_173061/173061_620.jpg" title="Tanpa E-KTP, Warga Kehilangan Status Kependudukan" /></div><br /><br /><br /><span style="color: #666666;"><strong>TEMPO.CO</strong></span>, <span style="color: #666666;"><strong>Yogyakarta</strong></span> - Warga yang belum memproses kartu tanda penduduk elektronik (<em>e-KTP</em>) hingga 31 Desember 2013 terancam kehilangan statusnya sebagai penduduk. Batas waktu itu merupakan akhir berlakunya KTP lawas. “Kalau awal 2014 belum melakukan perekaman biometrik, penduduk akan kehilangan bukti resmi sebagai penduduk,” kata Kepala Biro Tata Pemerintahan Daerah Istimewa Yogyakarta, Mudji Raharjo, Rabu, 12 Juni 2013.<br /><br />Kementerian Dalam Negeri kembali memperpanjang pengurusan rekaman biometrik untuk <em>e-KTP</em> secara reguler hingga 31 Oktober 2013. Daer<br /><div class="crop"><br /></div>ah diminta mengoptimalkan pelayanan pembuatan <em>e-KTP</em> dengan melacak keberadaan penduduk wajib KTP yang belum merekam data. Bahkan di Kulon Progo dilakukan <em>shock therapy</em>. “Yang tidak melakukan perekaman data hingga Juni ini, KTP-nya akan dibekukan,” kata Kepala Seksi Data dan Teknologi Informasi Dinas Kependudukan Kulon Progo, Tri Aryani.<br /><br />Berdasarkan data per 23 Mei 2013, penduduk wajib KTP di DIY yang sudah melakukan perekaman biometrik sebanyak 79,24 persen atau 2.368.375 orang dari pendudukan wajib KTP 2.988.941 orang. Dengan demikian, potensi penduduk yang belum terekam 538.006 orang. <br /> <br />Tiap wilayah juga harus mendata hingga ke sekolah, khususnya untuk memperoleh data siswa yang pada 10 Desember mendatang telah berusia 17 tahun. Berbagai upaya telah dilakukan agar penduduk wajib<em> e-KTP</em> segera melakukan perekaman biometrik. Mulai dengan mengerahkan petugas ke rumah hingga pelayanan pada Sabtu dan Ahad.<br /><br />Bahkan petugas pun memproses pembuatan <em>e-KTP</em> untuk penderita gangguan jiwa. Sejumlah kesulitan pun terjadi, seperti kasus di Kampung Dipowinatan, Mergangsan, Kota Yogyakarta. Warga penderita gangguan jiwa menolak duduk untuk difoto. “Akhirnya, foto pun dilakukan sambil berdiri di halaman rumah,” ujar Mahadeva Wahyu Sugianto, ketua rukun warga setempat.<br /><br />Menurut Kepala Bagian Kependudukan Biro Tata Pemerintahan DIY, Riyadi Mujiarto, warga yang mengidap gangguan jiwa cukup difoto. Proses foto pun tidak diharuskan menggunakan latar belakang warna merah dan biru. “Jadi tidak menutup kemungkinan foto mereka sangat ekspresif,” kata Riyadi.<span class="fullpost"> </span>zeratulhttp://www.blogger.com/profile/07579945385917942786noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3484285317644054535.post-54163728005578986682013-06-19T01:43:00.000-07:002013-07-03T10:32:52.964-07:00Teori - Teori Kependudukan Part 3 -- END<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://capil.muaraenimkab.go.id/wp-content/uploads/2012/12/Malthus.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Teori-Teori Kependudukan" border="0" class="single-thumbnail featured" height="260" src="http://capil.muaraenimkab.go.id/wp-content/uploads/2012/12/Malthus.jpg" width="470" /></a></div><div style="text-align: justify;"><b>Teori Kependudukan Kontemporer</b></div><div style="text-align: justify;">Teori Fisiologi dan sosial ekonomi</div><div style="text-align: justify;">a. John Stuart Mill</div><div style="text-align: justify;">John Stuart Mill, seorang ahli filsafat dan ahli ekonomi berkebangsaan Inggris dapat menerima pendapat Malthus mengenai laju pertumbuhan penduduk melampaui laju pertumbuhan bahan makanan sebagai suatu aksioma. Namun demikian dia berpendapat bahwa pada situasi tertentu manusia dapat mempengaruhi perilaku demografinya. Selanjutnya ia mengatakan apabila produktivitas seorang tinggi ia cenderung ingin memiliki keluarga kecil. Dalam situasi seperti ini fertilitas akan rendah. Jadi taraf hidup (standard of living) merupakan determinan fertilitas. Tidaklah benar bahwa kemiskinan tidak dapat dihindarkan (seperti dikatakn Malthus) atau kemiskinan itu disebabkan karena sistem kapitalis (seperti pendapat Marx) dengan mengatakan “The niggardline of nature, not the injustice of society is the cause of the penalty attached to everpopulation (Week, 1992).</div><div style="text-align: justify;">Kalau suatu waktu di suatu wilayah terjadi kekurangan bahan makanan, maka keadaan ini hanyalah bersifat sementara saja. Pemecahannya ada dua kemungkinan yaitu : mengimpor bahan makanan, atau memindahkan sebagian penduduk wilayah tersebut ke wilayah lain.</div><div style="text-align: justify;">Memperhatikan bahwa tinggi rendahnya tingkat kelahirann ditentukan oleh manusia itu sendiri, maka Mill menyarankan untuk meningkatkan tingkat golongan yang tidak mampu. Dengan meningkatnya pendidikan penduduk maka secara rasional maka mereka mempertimbangkan perlu tidaknya menambah jumlah anak sesuai dengan karier dan usaha yang ada. Di sampan itu Mill berpendapat bahwa umumnya perempuan tidak menghendaki anak yang banya, dan apabila kehendak mereka diperhatikan maka tingkat kelahiran akan rendah.</div><div style="text-align: justify;">b. Arsene Dumont</div><div style="text-align: justify;">Arsene Dumont seorang ahli demografi bangsa Perancis yang hidup pada akhir abad ke-19. Pada tahun 1980 dia menulis sebuah artikel berjudul Depopulation et Civilization. Ia melancarkan teori penduduk baru yang disebut dengan teori kapilaritas sosial (theory of social capilarity). Kapilaritas sosial mengacu kepada keinginan seseorang untuk mencapai kedudukan yang tinggi di masyarakat, misalnya: seorang ayah selalu mengharapkan dan berusaha agar anaknya memperoleh kedudukan sosial ekonomi yang tinggi melebihi apa yang dia sendiri telah mencapainya. Untuk dapat mencapai kedudukan yang tinggi dalam masyarakat, keluarga yang besar merupakan beban yang berat dan perintang. Konsep ini dibuat berdasarkan atas analogi bahwa cairan akan naik pada sebuah pipa kapiler.</div><div style="text-align: justify;">Teori kapilaritas sosial dapat berkembang dengan baik pada negara demokrasi, dimana tiap-tiap individu mempunyai kebebasan untuk mencapai kedudukan yang tinggi di masyarakat. Di negara Perancis pada abad ke-19 misalnya, dimana system demokrasi sangat baik, tiap-tiap orang berlomba mencapai kedudukan yang tinggi dan sebagai akibatnya angka kelahiran turun dengan cepat. Di negara sosialis dimana tidak ada kebebasanuntuk mencapai kedudukan yang tinggi di masyarakat, system kapilaritas sosial tidak dapat berjalan dengan baik.</div><div style="text-align: justify;">c. Emili Durkheim</div><div style="text-align: justify;">Emile Durkheim adalah seorang ahli sosiologis Perancis yang hidup pada akhir abad ke-19. Apabila Dumont menekankan perhatiannya pada faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk, maka Durkheim menekankan perhatiannya pada keadaan akibat dari adanya pertumbuhan penduduk yang tinggi (Weeks, 1992). Ia mengatakan, akibat dari tingginya pertumbuhan penduduk, akan timbul persaingan diantara penduduk untuk dapat mempertahankan hidup. Dalam memenangkan persaingan tiap-tiap tiap-tiap orang berusaha untuk meningkatkan pendidikan dan keterampilan, dan mengambil spesialisasi tertentu, keadaan seperti ini jelas terlihat pada kehidupan masyarakat perkotaan dengan kehidupan yang kompleks.</div><div style="text-align: justify;">Apabila dibandingkan antara kehidupan masyarakat tradisional dan masyarakat perkotaan, akan terlihat bahwa pada masyarakat tradisional tidak terjadi persaingan dalam memperoleh pekerjaan, tetapi pada masyarakat industri akan terjadi sebaliknya. Hal ini disebabkan ada masyarakat industri tingkat pertumbuhan dan kepadatan penduduknya tinggi. Tesis dari Durkheim ini didasarkan atas teori evolusi dari Darwin dan juga pemikiran dari Ibn Khaldun.</div><div style="text-align: justify;">d. Michael Thomas Sadler dan Doubleday</div><div style="text-align: justify;">Kedua ahli ini adalah penganut teori fisiologis. Sadler mengemukakan, bahwa daya reproduksi manusia dibatasi oleh jumlah penduduk yang ada di suatu wilyah atau negara. Jika kepadatan penduduk tinggi, daya reproduksi manusia akan menurun, sebaliknya jika kepadatan penduduk rendah, daya reproduksi manusia akan menungkat.</div><div style="text-align: justify;">Thomson (1953) meragukan kebenaran teori ini setelah melihat keadaan di Jawa, India dan Cina dimana penduduknya sangat padat, tetapi pertumbuhan penduduknya juga tinggi. Dalam hal ini Malthus lebih konkret argumentasinya dari pada Sadler. Malthus mengatakan bahwa penduduk disuatu daerah dapat mempunyai tingkat fertilitas yang tinggi, tetapi dalam pertumbuhan alaminya rendah karena tingginya tingkat kematian. Namun demikian, penduduk tidak dapat mempunyai fertilitas tinggi, apabila tidak mempunyai kesuburan (fecunditas) yang tinggi, tetapi penduduk dengan tingkat kesuburan tinggi dapat juga tingkat fertilitasnya rendah.</div><div style="text-align: justify;">Teori Doubleday hamper sama dengan teori Sadler, hanya titik tolaknya berbeda. Kalau Sadler mengatakan bahwa daya reproduksi penduduk berbanding terbalik dengan tingkat kepadatan penduduk, maka Doubleday berpendapat bahwa daya reproduksi penduduk berbanding terbalik dengan bahan makanan yang tersedia. Jadi kenaikan kemakmuran menyebabkan turunnya daya reproduksi manusia. Jika suatu jenis makhluk diancam bahaya, mereka akan mempertahankan diri dengan segala daya yang mereka miliki. Mereka akan mengimbanginya dengan daya reproduksi yang lebih besar (Iskandar, 1980).</div><div style="text-align: justify;">Menurut Doubleday, kekurangan bahan makanan akan merupakan perangsang bagiu daya reproduksi manusia, sedang kelebihan pangan justru merupakan faktor penegkang perkembangan penduduk. Dalam golongan masyarakat yang berpendapatan rendah, seringkali terdiri dari penduduk dengan keluarga besar, sebaliknya orang yang mempunyai kedudukan yang lebih baik biasanya jumlah keluarganya kecil.</div><div style="text-align: justify;">Rupa-rupanya teori fisiologis ini banyak diilhami dari teori aksi an reaksi dalam meninjau perkembangan penduduk suatu negara atau wilayah. Teori ini dapat menjelaskan bahwa semakin tinggi tingkat mortalitas penduduk semakin tinggi pula tingkat produksi manusia.</div><div style="text-align: justify;">e. Herman Khan</div><div style="text-align: justify;">Pandangan yang suram dan pesimis dari Mlthus beserta penganut-penganutnya ditentang keras oleh kelompok teknologi. Mereka beranggapan manusia dengan ilmu pengetahuannya mampu melipatgandakan produksi pertanian. Mereka mampu mengubah kembali (recycling) barang-barang yang sudah habis dipakai, sampai akhirnya dunia ketiga mengakhiri masa transisi demografinya.</div><div style="text-align: justify;">Ahli futurology Herman Kahn (1976) mengatakan bahwa negara-negara kaya akan membantu negara-negara miskin, dan akhirnya kekayaan itu akan jatuh kepada orang-orang miskin. Dalam beberapa decade tidak akan terjadi lagi perbedaan yang mencolok antara umat manusia di dunia ini.</div><div style="text-align: justify;">Dengan tingkat teknologi yang ada sekarang ini mereka memperkirakan bahwa dunia ini mampu menampung 15 milliun orang dengan pendapatan melebihi Amerika Serikat dewasa ini. Dunia tidak akan kehabisan sumber daya alam, karen seluruh bumi ini terdiri dari mineral-mineral. Proses pengertian dan recycling akan terus terjadi dan era ini disebut dengan era substitusi. Mereka mengkritik bahwa The Limit to Growth bukan memcahkan masalah tetapi memperbesar permasalahan tersebut.</div><div style="text-align: justify;">Kelompok Malthus dan kelompok teknologi mendapat kritik dari kelompok ekonomi, karena kedua-duanya tidak memperhatikan masalah-masalah organisasi sosial dimana distribusi pendapatan tidak merata. Orang-orang miskin yang kelaparan, karena tidak meratanya distribusi pendapatan di negara-negara tersebut. Kejadian seperti ini di Brasilia, dimana Pendapatan Nasional (GNP) tidak dinikmati oleh rakyat banyak adalahsalah satu contoh dari ketimpangan organisasi sosial tersebut.</div><div style="text-align: justify;"><b>Teori Teknologi</b></div><div style="text-align: justify;">Kelompok ini muncul untuk menolak pandangan Malthus yang pesimis dalam melihat perkembangan dunia.Teori ini dimotori oleh Herman Khan, ia berpendapat bahwa kemiskinan yang terjadi di negara berkembang akan dapat diatasi jika negara maju dapat membantu daerah miskin, sehingga kekayaan dan kemampuan daerah hidup itu akan didapatkan oleh orang-orang miskin.Ia beranggapan bahwa teknologi maju akan mampu melakukan pemutaran ulang terhadap nasib manusia pada suatu masa yang disebut ‘Era Substitusi’.</div><div style="text-align: justify;"><b>Teori Transisi Kependudukan</b></div><div style="text-align: justify;">Tahap Peralihan keadaan demografis:</div><ol><li>Tingkat kelahiran dan kematian tinggi. Penduduk tetap/naik sedikit. anggaran kesehatan meningkat. Penemuan obat obatan semakin maju. Angka kelahiran tetap tinggi.</li><li>Angka kematian menurun,tingkat kelahiran masih tinggi—pertumbuhan penduduk meningkat. Adanya Urbanisasi., usia kawin meningkat. ,Pelayanan KB > Luas., pendidikan meningkat.</li><li>Angka kematian terus menurun, angka kelahiran menurun – laju pertumbuhan penduduk menurun.</li><li>Kelahiran dan kematian pada tingkat rendah pertumbuhan penduduk kembali seperti kategori I – mendekati nol. Keempat kategori ini akan didialami oleh negara yang sedang melaksanakan pembangunan ekonomi.</li></ol><div style="text-align: justify;">Struktur & persebaran penduduk Membahas :</div><ul><li>Komposisi penduduk</li><li>Persebaran penduduk.</li></ul><div style="text-align: justify;">Kegunaan pengelompokan penduduk:</div><ol><li>Mengetahui human resources yg ada menurut umur & jenis.</li><li>Mengambil suatu kebijakan yg berhub dengan penduduk.</li><li>Membandingkan kead satu penduduk dengan penduduk lain</li><li>Melalui gambaran piramid pddk dapat diket proses demografi yg telah terjadi pada penduduk</li></ol><div style="text-align: justify;">Penerapan Transisi kependudukan Yang mencerminkan kenaikan taraf hidup rakyat di suatu negara adalah besarnya tabungan dan akumulasi kapital dan laju pertumbuhan penduduknya. Laju pertumbuhan yang sangat cepat di banyak negara sedang berkembang nampaknya disebabkan oleh fase atau tahap transisi demografi yang dialaminya. Negara-negara sedang berkembang mengalami fase transisi demografi di mana angka kelahiran masih tinggi sementara angka kematian telah menurun. Kedua hal ini disebabkan karena kemajuan pelayanan kesehatan yang menurun angka kematian balita dan angka tahun harapan hidup. Ini terjadi pada fase kedua dan ketiga dalam proses kependudukan. Umumnya ada empat tahap dalam proses transisi, yaitu:</div><div style="text-align: justify;">Tahap 1: Masyarakat pra-industri, di mana angka kelahiran tinggi dan angka kematian tinggi menghasilkan laju pertambahan penduduk rendah;</div><div style="text-align: justify;">Tahap 2: Tahap pembangunan awal, di mana kemajuan dan pelayanan kesehatan yang lebih baik menghasilkan penurunan angka kelahiran tak terpengaruh karena jumlah penduduk naik.</div><div style="text-align: justify;">Tahap 3: Tahap pembangunan lanjut, di mana terjadi penurunan angka kematian balita, urbanisasi, dan kemajuan pendidikan mendorong banyak pasangan muda berumah tangga menginginkan jumlah anak lebih sedikit hingga menurunkan angka kelahiran. Pada tahap ini laju pertambahan penduduk mungkin masih tinggi tetapi sudah mulai menurun;</div><div style="text-align: justify;">Tahap 4: Kemantapan dan stabil, di mana pasangan-pasangan berumah tangga melaksanakan pembatasan kelahiran dan mereka cenderung bekerja di luar rumah. Banyaknya anak cenderung hanya 2 atau 3 saja hingga angka pertambahan neto penduduk sangat rendah atau bahkan mendekati nol.<br /><br />- <i>christdhawie.blogspot.com</i> </div><span class="fullpost"> </span>zeratulhttp://www.blogger.com/profile/07579945385917942786noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3484285317644054535.post-27467117976636649462013-06-19T01:40:00.000-07:002013-07-03T10:30:33.125-07:00Macam - Macam Alat KontrasepsiBerikut ini adalah beberapa macam alat-alat kontrasepsi yang dipakai dan beredar pada saat sekarang ini. Macm-macam alat kontrasepsi tersebut antara lain adalah :<br />
• Alat Kontarepsi Berupa Kondom<br />
• Alat Kontarepsi Berupa Diagfragma<br />
• Alat Kontarepsi Berupa Susuk KB<br />
• Alat Kontarepsi Berupa Suntikan KB (KB Suntik)<br />
• Alat Kontarepsi Berupa Pil KB<br />
Berikut ini adalah penjabaran dari macam-macam alat kontarasepsi tersebut.<br />
<b>ALAT KONTRASEPSI BERUPA KONDOM</b><br />
Kondom adalah suatu alat kontrasepsi berupa sarung dari karet yang diselubungkan ke organ intim lelaki, yang bekerja dengan cara mencegah sperma bertemu dengan sel telur sehingga tidak terjadi pembuahan. Kondom merupakan salah satu metode pencegahan kehamilan yang sering di-gunakan. Kondom juga bisa digunakan untuk melindungi pasangan dan diri sendiri dari virus HIV dan penyakit menular seksual. Tapi apakah pemakaian kondom cukup aman dan efektif untuk melindungi Anda dari kehamilan yang tidak diinginkan dan penyakit?<br />
Aman atau efektifnya pemakaian kondom sebagai alat pencegah kehamilan dan pencegah penyebaran penyakit ternyata tergantung pada cara pemakaiannya. Jika kondom dipakai secara tepat dan benar, maka kondom akan dapat melindungi Anda dan pasangan dari hal-hal tersebut. Jika dipakai secara asal-asalan, ada kemungkinan kegagalan penggunaan kondom, yakni meski sudah digunakan, tetap saja Anda dapat hamil atau terinfeksi penyakit menular seksual.<br />
Penggunaan kondom yang benar adalah memakaikannya pada organ intim pria yang ereksi. <span id="more-86"></span>Sisakan ruangan di bagian paling ujung kondom untuk menampung sperma, caranya dengan menjepit bagian paling ujung kondom dengan jari saat memakai kondom tersebut. Setelah terjadi ejakulasi dan sperma keluar dan ditampung oleh kondom tersebut, segera tarik penis dari vagina selama penis masih ereksi. Karena kalau penis sudah tidak dalam keadaan ereksi, kondom akan menjadi longgar dan sperma yang sudah tertampung tadi bisa merembes keluar dan dapat membuahi.<br />
Kesalahan pemakaian kondom yang lain adalah membuat kondom robek, misalnya karena kena kuku atau ikut robek saat membuka plastiknya. Kondom yang sobek tidak akan melindungi dengan sempurna, karena itu Anda dan pasangan harus memperhatikan dengan baik instruksi pemakaiannya. Selain itu ada kemungkinan juga kondom yang Anda gunakan bersama pasangan memiliki cacat produksi, maka perhatikan dengan seksama sebelum digunakan. Kondom yang sudah digunakan harus segera dibuang dan tidak boleh dipakai lagi. Perhatikan juga tanggal kadaluarsanya, karena berkaitan dengan elastisitas kondom tersebut. Yang terakhir adalah Anda lebih baik memilih kondom yang terbuat dari bahan lateks karena dapat melindungi lebih baik dari bahan-bahan yang lain.<br />
Menurut penelitian, kondom terbukti memiliki kemungkinan kegagalan sebesar 2-3%. Berarti dari 100 wanita yang pasangan yang menggunakan kondom saat bercinta, 2-3 wanitanya terbukti hamil. Karena itu, untuk meningkatkan efektifitas kondom, lebih baik gunakan bersama-sama dengan alat kontrasepsi lain, misalnya spermisida. Spermisida adalah senyawa kimia yang berfungsi membunuh sperma, bentuknya bisa berupa jeli, krem, sampai busa atau tablet yang harus dimasukkan ke dalam vagina.<br />
Saat ini terdapat banyak kondom dengan bentuk, tekstur, dan rasa yang bervariasi yang dirancang untuk menambah kepuasan dan kenyamanan dalam bercinta. Silakan bereksperimen dengan aneka kondom tersebut, namun tetap perhatikan cara pemakaiannya, agar Anda dan pasangan terlindungi dengan maksimal.<br />
<b>ALAT KONTRASEPSI BERUPA DIAGFRAGMA</b><br />
Kontrasepsi diafragma merupakan hal yang tidak biasa di Indonesia. Kontrasepsi ini adalah kontrasepsi barier yang tidak mengurangi kenikamatan berhubungan seksual karena terjadi skin to skin kontak antara penis dengan vagina dan dapat meningkatkan frekuensi sentuhan pada G Spot dalam. Sayangnya diafragma memiliki efektifitas yang paling rendah dibandingkan dengan alat kontrasepsi lainnya, selain itu pemasangannya harus oleh tenaga kesehatan dan harganya relatif lebih mahal. Bentuk dan pemasangannya adalah sebagai berikut :<br />
ALAT KONTRASEPSI BERUPA SUSUK KB (IMPLAN)<br />
Susuk: Disebut alat kontrasepsi bawah kulit, karena dipasang di bawah kulit pada lengan atas, alat kontrasepsi ini disusupkan di bawah kulit lengan atas sebelah dalam.<br />
Bentuknya semacam tabung-tabung kecil atau pembungkus plastik berongga dan ukurannya sebesar batang korek api. Susuk dipasang seperti kipas dengan enam buah kapsul atau tergantung jenis susuk yang akan dipakai. Di dalamnya berisi zat aktif berupa hormon. Susuk tersebut akan mengeluarkan hormon sedikit demi sedikit. Jadi, konsep kerjanya menghalangi terjadinya ovulasi dan menghalangi migrasi sperma. Pemakaian susuk dapat diganti setiap 5 tahun, 3 tahun, dan ada juga yang diganti setiap tahun. Penggunaan kontrasepsi ini biayanya ringan. Pencabutan bisa dilakukan sebelum waktunya jika memang ingin hamil lagi. Berbentuk kapsul silastik (lentur), panjangnya sedikit lebih pendek daripada batang korek api. Jika Implant dicabut kesuburan bisa pulih dan kehamilan bisa terjadi Cara pencabutan Implan hampir sama dengan pemasangannya yaitu dengan penyayatan kecil dan dilakukan oleh petugas kesehatan yang terlatih. Sebelum pemasangan Implan sebaiknya kesehatan Ibu diperiksa terlebih dahulu,dengan tujuan untuk mengetahui apakah Ibu bisa memakai Implan atau tidak.<br />
<b>Cara Kerja</b><br />
Sama dengan pil namun susuk ditanamkan di dalam kulit, biasanya di lengan atas. Implan mengandung progesteron yang akan terlepas secara perlahan dalam tubuh.<br />
<b>Efektifitas</b><br />
• Lendir serviks menjadi kental<br />
• Menggangu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi implantasi<br />
• Mengurangi transportasi sperma<br />
• Menekan ovulasi<br />
• 99 % Sangat efektif (kegagalan 0,2 – 1 kehamilan per 100 perempuan)<br />
<b>Indikasi Susuk KB</b><br />
• Pemakaian KB yang jangka waktu lama<br />
• Masih berkeinginan punya anak lagi, tapi jarak antara kelahirannya tidak terlalu dekat.<br />
• Tidak dapat memakai jenis KB yang lain<br />
<b>Yang Harus Ibu Lakukan Setelah Pemasangan Implan</b><br />
Daftarkan diri segera ke Pos KB Desa atau pusat pelayanan kesehatan lainya, agar dapat dibantu mengingatkan pada saat jatuh tempo pencabutannya. Sesudah pemasangan mungkin Ibu mengalami sedikit nyeri dibekas tempat pemasangan, Ibu tidak usah khawatir, karena rasa nyeri akan hilang dalam satu atau dua hari. Untuk mencegah terjadinya Infeksi dibekas pemasangan Implant harus dijaga supaya tetap kering selama 3 hari, jika ibu akan mandi angkatlah tangan tempat pemasangan Implant agar luka tidak terkena air, sebab jika luka menjadi basah dapat menyebabkan Infeksi. Jangan segan untuk membicarakan dengan petugas lapangan KB dan petugas kesehatan jika ada masalah dengan pemakaian Implant. Sesudah 5 Tahun Implan harus dicabut dan apabila Ibu masih berniat memakai implant kembali maka implant dapat dipasangkan lagi.<br />
<b>Keuntungan</b><br />
• Tahan sampai 5 tahun atau sampai diambil. Kesuburan akan kembali segera setelah pengangkatan. Pencegahan kehamilan terjadi dalam waktu 24 jam setelah pemasangan.<br />
• Melindungi wanita dari kanker rahim.<br />
• Aman digunakan setelah melahirkan dan menyusui.<br />
• Tidak mengganggu aktivitas seksual.<br />
• Daya guna tinggi<br />
• Perlindungan jangka panjang (3 tahun untuk Jadena)<br />
• Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan<br />
• Tidak memerlukan pemeriksaan dalam<br />
• Bebas dari pengaruh estrogen<br />
• Tidak menggangu kegiatan senggama<br />
• Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan<br />
• Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan<br />
• Mengurangi nyeri haid<br />
• Mengurangi jumlah darah haid<br />
• Mengurangi/memperbaiki anemia<br />
• Melindungi terjadinya kanker endometrium<br />
• Menurunkan angka kejadian kelainan jinak payudara<br />
• Melindungi diri dari beberapa penyebab penyakit radang panggul<br />
• Menurunkan angka kejadian endometriosis.<br />
<b>Kelemahan</b><br />
Tidak dianjurkan untuk penderita penyakit hati, kanker payudara, perdarahan tanpa sebab, penggumpalan darah, penderita tekanan darah tinggi, penyakit kandung empedu, kolesterol tinggi, siklus menstruasi tidak teratur, sakit kepala, penyakit jantung. Beberapa jenis susuk, yang tampak dari luar atau terasa bila diraba. Pada kebanyakan klien dapat menyebabkan pola haid berupa perdarahan bercak (spotting), hipermenorea, atau meningkatnya jumlah darah haid, serta amenorea.<br />
<b><br />Keluhan-Keluhan Yang Dapat Timbul akibat Pemasangan</b><br />
• Nyeri kepala, peningkatan/penurunan berat badan, nyeri payudara, mual-mual, pening/pusing kepala, perubahan perasaan (mood) atau kegelisahan<br />
• Membutuhkan tindakan pembedahan minor untuk insersi dan pencabutan<br />
• Tidak memberikan efek protektif terhadap infeksi menular seksual termasuk AIDS<br />
• Klien tidak menghentikan sendiri pemakaian kontrasepsi ini sesuai dengan keinginan, akan tetapi harus pergi ke klinik untuk pencabutan<br />
• Efektifitasnya menurun bila menggunakan obat-obat tuberkulosis atau obat epilepsy<br />
• Terjadinya kehamilan ektopik sedikit lebih tinggi (1,3 per 100.000 wanita pertahun)<br />
• Keluar bercak-bercak darah atau pendarahan yang lebih banyak selama menstruasi.<br />
• Hematoma/pembekakan dan nyeri.<br />
<b>Efek Samping</b><br />
Gangguan pola Haid :<br />
• Tidak haid<br />
• Pendarahan yang tidak lama<br />
• Kemungkinan infeksi pada bekas luka pemasangan<br />
• Perdarahan<br />
• Siklus menstruasi lebih panjang<br />
• Rambut rontok<br />
• Gairah seksual turín<br />
• Jerawat dan depresi.<br />
<b>Penanggulangan :</b><br />
• Hubungan Petugas berwenang<br />
• Hematoma (warna biru dan rasa nyeri) pada deerah pemasangan, kompres dengan air dingin selama 2 hari, selanjutnya kompres dengan air panas/hangat sampai warna biru hilang.<br />
<b>Kontraindikasi</b><br />
• Hamil atau diduga hamil, penderita jantung, strok, lever, darah tinggi dan kencing manis.<br />
• Pendarahan Vagina tanpa sebab.<br />
• Wanita dalam usia reproduksi<br />
• Telah atau belum memiliki anak<br />
• Menginginkan kontrasepsi jangka panjang (3 tahun untuk Jadena)<br />
• Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi<br />
• Pascapersalinan dan tidak menyusui<br />
• Pascakeguguran<br />
• Tidak menginginkan anak lagi, tetapi menolak kontrasepsi mantap<br />
• Riwayat kehamilan ektopik<br />
• Tekanan darah 6 minggu, asal yakin tidak sedang hamil. atau berikan perlindungan ganda sampai haid lalu mulai suntikan.<br />
Kapan akseptor suntik harus datang untuk kunjungan ulang (follow-up)<br />
- Pada saat jadual ulangan penyuntikan (1 bulan untuk cyclofem, 2 bulan untuk noristerat dan 3 bulan untuk Depo provera)<br />
- Bila berhalangan, dapat datang sebelum waktu kunjungan berikutnya<br />
- Bila tidak dapat datang pada jadual berikutnya, pakai perlindungan ganda (kondom, spermisida, sampai bisa datang untuk suntikan.<br />
Keluarga Berencana<br />
Keluarga Berencana (KB) adalah istilah yang mungkin sudah lama anda kenal. KB artinya mengatur jumlah anak sesuai kehendak Anda, dan menentukan sendiri kapan Anda ingin hamil. Bila Anda memutuskan untuk tidak segera hamil sesudah menikah, Anda bisa ber-KB.Layanan KB di seluruh Indonesia sudah cukup mudah diperoleh. Ada beberapa metoda pencegahan kehamilan, atau penjarangan kehamilan, atau kontrasepsi, bisa Anda pilih sendiri.<br />
Tak seorang pun boleh memaksa Anda mengikuti program KB. tak seorang pun bisa menggunakan alat KB tertentu bila itu bukan pilihan Anda. Tetapi kalau alat yang Anda pilih bisa membahayakan diri Anda sendiri atau, memperparah penyakit yang sudah anda derita, pekerja kesehatan mungkin menyarankan alat lain yang mungkin lebih aman. Meskipun tidak ada paksaan, bila Anda telah mengerti risiko-risiko yang mengancam kesehatan atau bahkan keselamatan Anda sendiri sehubungan dengan kehamilan dan persalinan, selayaknya Anda mengikuti program KB atas kesadaran sendiri. Bacalah penjelasan di bawah ini.<br />
Manfaat-manfaat KB<br />
Setiap tahun, ada 500.000 perempuan meninggal akibat berbagai masalah yang melingkupi kehamilan, persalinan, dan pengguguran kandungan (aborsi) yang tak aman. KB bisa mencegah sebagian besar kematian itu. Di masa kehamilan umpamanya, KB dapat mencegah munculnya bahaya-bahaya akibat :<br />
1. Kehamilan terlalu dini : Perempuan yang sudah hamil tatkala umurnya belum mencapai 17 tahun sangat terancam oleh kematian sewaktu persalinan. Mengapa? karena tubuhnya belum sepenihnya tumbuh; belum cukup matang dan siap untuk dilewati oleh bayi. Lagipula, bayinya pun dihadang oleh risiko kematian sebelum usianya mencapai 1 tahun.<br />
2. Kehamilan terlalu “telat” : Perempuan yang usianya sudah terlalu tua untuk mengandung dan melahirkan terancam banyak bahaya. Khususnya bila ia mempunyai problema-problema kesehatan lain, atau sudah terlalu sering hamil dan melahirkan. Kehamilan-kehamilan terlalu berdesakan jaraknya. Kehamilan dan persalinan menuntut banyak energi dan kekuatan tubuh perempuan. Kalau ia belum pulih dari satu persalinan tapi sudah hamil lagi, tubuhnya tak sempat memulihkan kebugaran, dan berbagai masalah bahkan juga bahaya kematian, menghadang.<br />
3. Terlalu sering hamil dan melahirkan : Perempuan yang sudah punya lebih dari 4 anak dihadang bahaya kematian akibat pendarahan hebat dan macam-macam kelainan lain, bila ia terus saja hamil dan bersalin lagi.<br />
Jutaan perempuan di seluruh dunia selama ini sudah menggunakan metoda-metoda KB yang kami paparkan dalam halaman-halaman berikutnya. Malahan metoda-metoda itu lebih aman ketimbang hamil dan bersalin. Bila Anda memilih untuk tetap ber-KB. Sebagian perempuan menginginkan banyak anak – khususnya di tengah-tengah masyarakat-masyarakat yang miskin, tak memperoleh pembagian tanah yang adil, sumberdaya kurang, dan keuntungan social tipis. anak-anak membantu pekerjaan orangtua sehari-hari, dan merawat mereka di usia lanjut. di banyak tempat, jumlah anak yang sedikit dianggap sebagai kemewahan (hanya orangtua yang berkecukupan saja yang mampu mengurangi jumlah anak).<br />
Tetapi sebagian perempuan lain menganggap bahwa anyaknya anak justru makin memiskinkan keluarga, dan mempersualit pengentasan nasib mereka. banyak orangtua yang sedih dan menyesal karena kebanyakan anak; tidak mampu memberi mereka penghidupan yang layak; tak mampu menyekolahkan mereka sampai jenjang yang tinggi, dan akibatnya anak-anak mereka itu tak mendapat peluang memperbaiki generasi mereka.<br />
Umumnya perempuan yang menghendaki pembatasan jumlah anak adalah perempuan yang sudah punya kesempatan belajar dan mencari nafkah sendiri, serta statusnya cukup setara dengan laki-laki dalam masyarakatnya.<br />
Yang jelas, tak peduli di manapun (dalam masyarakat apapun) Anda berada, Anda akan lebih sehat, dan melahirkan anak-anak yang jauh lebih sehat, bila Anda memegang kendali atas penentuan berapa banyak anak yang akan anda miliki, dan kapan akan hamil.<br />
Mungkin Anda sudah mengalami sendiri desakan-desakan dari segala penjuru untuk ber-KB atau sebaliknya agar jangan ber-KB. Memang nasihat-nasihat orang lain bisa diambil manfaatnya, tetapi mau ber-KB atau tidak, sepenuhnya adalah keputusan Anda sendiri.<br />
Kalau Anda sudah mengambil keputusan akan ber-KB, kini tiba saatnya memilih metoda yang paling cocok. Agar Anda mampu memilih dengan tepat, Anda harus mempelajari<br />
untung-rugi tiap metoda lebih dahulu. Ada 5 corak metoda KB:<br />
1. Metoda perintang, yang bekerja dengan cara mengahlangi sperma dari pertemuan dengan sel telur (merintangi pembuahan).<br />
2. Metoda hormonal, yang mencegah indung telur mengeluarkan sel-sel telur, mempersulit pembuahan, dan menjaga agar dinding-dinding rahim tak menyokong terjadinya kehamilan yang tak dikehendaki.<br />
3. Metoda yang melibatkan alat-alat yang dimasukkan ke dalam rahim (IUD), gunanya untuk mencegah pembuahan sel telur oleh sperma.<br />
4. Metoda alamiah, yang membantu Anda mengetahui kapan masa subur Anda, sehingga Anda dapat menghindari hubungan seks pada masa itu.<br />
5. Metoda permanen, atau metoda yang menjadikan Anda taua pasangan Anda tidak bisa lagi memiliki anak untuk selamanya; lewat suatu operasi.<br />
<b>ALAT KONTRASEPSI BERUPA PIL</b><br />
Pil Kontrasepsi Kombinasi (OC / Oral Contraception).<br />
Berupa kombinasi dosis rendah estrogen dan progesteron. Merupakan metode KB paling efektif karena bekerja dengan beberapa cara sekaligus sbb:<br />
• Mencegah ovulasi (pematangan dan pelepasan sel telur)<br />
• Meningkatkan kekentalan lendir leher rahim sehingga menghalangi masuknya sperma<br />
• Membuat dinding rongga rahim tidak siap menerima hasil pembuahan<br />
Bila pasien disiplin minum OC-nya, bisa dipastikan perlindungan kontrasepsi hampir 100%. Selain itu, OC merupakan metode yang paling reversibel, artinya bila pengguna ingin hamil bisa langsung berhenti minum pil dan biasanya bisa langsung hamil dalam 3 bulan.<br />
<b>MANFAAT TAMBAHAN OC</b><br />
Selain berfungsi sebagai alat kontrasepsi, OC ternyata juga memberikan manfaat yang tidak langsung berhubungan dengan efek kontrasepsi (non-contraceptive benefits) yaitu menyembuhkan atau mengurangi resiko terjadinya beberapa kelainan atau keluhan tertentu seperti:<br />
1. Manfaat penyembuhan OC :<br />
Menyembuhkan kelainan menstruasi. Pil kontrasepsi dapat menyembuhkan beberapa kelainan menstruasi umum antara lain:<br />
• Siklus menstruasi yang tidak teratur (irregular cycle)<br />
• Darah yang keluar pada saat menstruasi terlalu banyak (hiper-menore)<br />
• Sindroma sebelum haid (premenstrual syndrome / PMS)<br />
• Haid dengan rasa nyeri hebat di perut (dismenore).<br />
2. Dengan mengkonsumsi OC, siklus haid menjadi teratur dan lebih ringan sehingga resiko terkena anemia dan defisiensi besi berkurang s/d 50%.<br />
3. Mengatasi masalah hiper-androgenisme<br />
Dalam tubuh wanita diproduksi hormon reproduksi estrogen, progesteron, dan androgen. Hormon androgen (testosteron) yang umum disebut hormon reproduksi pria dibutuhkan oleh wanita dalam jumlah sangat sedikit (± 0,5 mg / liter darah) untuk daya tahan tubuh dan gairah seksual (libido).<br />
Wanita usia reproduktif (± 15 – 40 tahun) sering mengalami ketidakseimbangan hormonal dimana produksi hormon androgennya akan meningkat sehingga terjadi hiper-androgen yang bisa menyebabkan:<br />
• Masalah pada kulit dan rambut: kulit berminyak, komedo, jerawat, ketombe (yang bisa menyebabkan kebotakan) atau hirsutisme (pola tumbuh rambut pada yang wanita yang menyerupai pria / male hair pattern)<br />
• Masalah ginekologis: gangguan siklus haid, PCOS (poly-cystic-ovarian-syndrome) yang bisa menyebabkan sulit punya anak, kegemukan (obesitas) dan abnormalitas metabolisme tubuh.<br />
OC istimewa mengandung CPA (Siproteron Asetat), zat anti-androgen paling efektif saat ini yang bekerja khusus mengatasi masalah hiper-androgen dengan menekan produksi androgen (dalam tubuh) dan minyak (di bawah permukaan kulit) sehingga mencegah timbulnya komedo dan ketombe bahkan jerawat.<br />
Berbeda dengan obat-obatan topikal dan antibiotik yang membunuh bakteri dan mengobati infeksi di permukaan kulit, CPA langsung bekerja pada akar masalah yaitu dengan mencegah produksi minyak yang berlebihan. Tetapi karena obat ini bekerja step-by-step dari dalam tubuh untuk menormalkan kadar hormon androgen, perbaikan pada kulit wajah baru bisa dilihat setelah 1-3 bulan pemakaian.<br />
Manfaat pencegahan, yaitu OC mengurangi resiko terkena:<br />
• Infeksi pada organ reproduksi internal, s/d 50%<br />
• Kanker ovarium dan endometrium, s/d 40%<br />
• Benjolan jinak payudara, s/d 40%<br />
• Kista ovarium, s/d 80%<br />
• Infertilitas primer, s/d 40%<br />
• Kehamilan ektopik (di luar kandungan), s/d 90%<br />
<b>CARA MINUM OC</b><br />
OC harus diminum tiap hari dengan cara mengikuti petunjuk nama hari yang tertera di blisternya. Untuk memulai blister pertama Anda, mulailah minum pil pada hari pertama haid, misalnya: Anda mendapat haid pada hari Rabu maka ambil pil yang dibawahnya ada tanda Rabu. Lanjutkan minum pil setiap hari sampai habis (21 hari) yang pasti jatuh pada hari Selasa. Kemudian berhenti minum pil selama 7 hari (akan terjadi menstruasi). Setelah 7 hari bebas pil ini, lanjutkan minum pil dari kemasan yang baru pada hari Rabu lagi, jadi untuk blister ke-2 dst, selalu ikuti siklus 21 hari minum pil +7 hari bebas tablet.<br />
<br />
- suryadh.wordpress.com <br />
<span class="fullpost"> </span>zeratulhttp://www.blogger.com/profile/07579945385917942786noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3484285317644054535.post-47289269602851464072013-06-19T01:32:00.000-07:002013-07-03T10:32:52.962-07:00Teori-Teori Kependudukan Part 2<br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><br /><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://capil.muaraenimkab.go.id/wp-content/uploads/2012/12/Malthus.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Teori-Teori Kependudukan" border="0" class="single-thumbnail featured" height="260" src="http://capil.muaraenimkab.go.id/wp-content/uploads/2012/12/Malthus.jpg" width="470" /></a></div><br /><div style="text-align: justify;"><b>Beberapa Pandangan Terhadap Teori Malthus</b></div><div style="text-align: justify;">Bermacam-macam reaksi timbul terhadap teori Malthus, baik dari golongan ahli ekonomi, sosial dan agama. Hingga saat ini teori Malthus masih dipersoalkan. Pada dasarnya pendapat-pendapat terhadap teori Malthus dapat dikelompokan sebagai berikut :</div><div style="text-align: justify;">Teori Malthus salah sama sekali</div><div style="text-align: justify;">Golongan ini menganggap Malthus mengabaikan peningkatan teknologi, penanaman modal, perencanaan produksi. Terhadap golongan yang tidak setuju, Malthus menjawab bahwa :</div><ol><li>Tingkat pengembangan teknologi tidak sama diseluruh negara</li><li>Kemampuan yang berbeda-beda untuk mengadakan penanaman modal.</li><li>Faktor kesehatan rakyat dan pengaruhnya terhadap penghidupan sosio ekonomi kultural.</li><li>Masalah urbanisasi yang terdapat dimana-mana</li><li>Taraf pendidikan rakyat tidak sama</li><li>Proses-proses sosial yang menghambat kemajuan</li><li>Faktor komunikasi dan infrastruktur yang belum sama peningkatannya</li><li>Faktor-faktor sosial ekonomi serta pelaksanaan distribusinya</li><li>Kemampuan sumber alam tidak akan mampu terus menerus ditingkatkan menurut kemampuan manusia tanpa batas, melainkan akhirnya akan sampai pada suatu titik, dimana tidak dapat ditingkatkan lagi.</li><li>Masih banyak faktor lagi yang selalu tidak menguntungkan bagi keseimbangan peningkatan penduduk dengan produksi bahan-bahan sandang pangan</li></ol><div style="text-align: justify;">Teori Malthus tidak berlaku lagi bagi negara-negara barat, tetapi masih berlaku bagi negara-negara Asia.</div><div style="text-align: justify;">Teori Malthus memang benar dan berlaku sepanjang masa.</div><div style="text-align: justify;">Penganut golongan ini setuju dengan Teori Malthus, meskipun ada beberapa tambahan /revisi. Pengikut Malthus ini disebut Neo Malthusionism. Mereka beranggapan bahwa untuk mencapai tujuan hanya dengan moral restraint (berpuasa, menunda – perkawinan) adalah tidak mungkin. Mereka berpendapat bahwa untuk mencegah laju cepatnya peningkatan cacah jiwa penduduk harus dengan methode birth control dengan menggunakan alat kontrasepsi.</div><div style="text-align: justify;"><b>Pengikut-pengikut teori Malthus antara lain :</b></div><div style="text-align: justify;">1) Francis Flace (1771 – 1854)<br />Pada tahun 1882 menulis buku yang berjudul Illustration and Proofs of the population atau penjelasan dari bukti mengenai asas penduduk. Ia berpendapat bahwa pemakaian alat kontrasepsi tidak menurunkan martabat keluarga, tetapi manjur untuk kesehatan. Kemiskinan dan penyakit dapat dicegah.</div><div style="text-align: justify;">2) Richard Callihie (1790 – 1843)<br />Ia menulis buku yang berjudul “What Is Love”, apakah cinta itu menurut dia – Mereka yang berkeluarga tidak perlu mempunyai jumlah anak yang lebih banyak dari pada yang dapat dipelihara dengan baik.<br />- Wanita yang kurang sehat tidak perlu menghadapi bahaya maut karena kehamilan<br />- Senggama dapat dipisahkan dari ketakutan akan kehamilan</div><div style="text-align: justify;">3) Pengikut yang lain antara lain Any C. Besant (1847-1933)<br />Ia menulis buku yang berjudul “Hukum Penduduk, akibatnya dan artinya terhadap tingkah laku dan moral manusia”</div><div style="text-align: justify;">4) Pengikut yang tidak dapat dilupakan lagi ialah dr. George Drysdale yang hidup tahun 1825 – 1904. Ia berpendapat bahwa keluarga berencana dapat dilakukan tanpa merugikan kesehatan dan moral. Menurut anggapannya kontrasepsi adalah untuk menegakkan moral masyarakat.<br /> <b>Aliran Marxist (Karl Marx dan Fried Engels)</b></div><div style="text-align: justify;">Aliran ini tidak sependapat dengan Malthus (bila tidak dibatasi penduduk akan kekurangan makanan). Karl Marx dan Friedrich Engels (1834) adalah generasi sesudah Maltus. Paham Marxist umumnya tidak setuju dengan pandangan Maltus, karena menurutnya paham Maltus bertentangan dengan nurani manusia.</div><div style="text-align: justify;">Dasar Pegangan Marxist adalah beranjak dari pengalaman bahwa manusia sepanjang sejarah akan dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Beda pandangan Marxist dan Maltus adalah pada “Natural Resource” tidak bisa dikembangkan atau mengimbangi kecepatan pertumbuhan penduduk.Menurut Marxist tekanan penduduk di suatu negara bukanlah tekanan penduduk terhadap bahan makanan, tetapi tekanan terhadap kesempatan kerja (misalnya di negara kapitalis). Marxist juga berpendapat bahwa semakin banyak jumlah manusia semakin tinggi produk yang dihasilkan, jadi dengan demikian tidak perlu diadakan pembatasan penduduk.</div><div style="text-align: justify;">Pendapat Aliran Marxist</div><ul><li>Populasi manusia tidak menekan makanan, tapi mempengaruhi kesempatan kerja.</li><li>Kemeralatan bukan terjadi karena cepatnya pertumbuhan penduduk, tapi karena kaum kapitalis mengambil sebagian hak para buruh</li><li>Semakin tinggi tingkat populasi manusia, semakin tinggi produktifitasnya, jika teknologi tidak menggantikan tenaga manusia sehingga tidak perlu menekan jumlah kelahirannya, ini berarti ia menolak teori Malthus tentang moral restraint untuk menekan angka kelahiran.</li></ul><div style="text-align: justify;"><strong>Aliran Neo-Malthusian (Garreth Hardin & Paul Ehrlich)</strong></div><div style="text-align: justify;">Pada abad 20 teori Malthus mulai diperdebatkan kembali. kelompok ini menyokong aliran Malthus, akan tetapi lebih radikal lagi dan aliran ini sangat menganjurkan untuk mengurangi jumlah penduduk dengan menggunakan cara-cara “Preventif Check” yaitu menggunakan alat kontrasepsi.</div><div style="text-align: justify;">Tahun 1960an dan 1970an foto-foto telah diambil dari ruang angkasa dengan menunjukkan bumi terlihat seperti sebuah kapal yang berlaya dengan persediaan bahan bakar dan bahan makanan yang terbatas. Pada suatu saat kapal ini akan kehabisan bahan bakar dan bahan makanan tersebut sehingga akhirnya malapetaka menimpa kapal tersebut.</div><div style="text-align: justify;">Tahun 1871 Ehrlich menulis buku “The Population Bomb” dan kemudian direvisi menjadi “The Population Explotion” yg berisi:</div><ul><li>Sudah terlalu banyak manusia di bumi ini.</li><li>Keadaan bahan makanan sangat terbatas.</li><li>Lingkungan rusak sebab populasi manusia meningkat.</li></ul><div style="text-align: justify;">Analisis ini dilengkapi oleh Meadow (1972), melalui buku “The Limit to Growth” ia menarik hubungan antara variabel lingkungan (penduduk, produksi pertanian, produksi industri, sumber daya alam) dan polusi. Tapi walaupun begitu, melapetaka tidak dapat dihindari, hanya manusia cuma menunggunya, dan membatasi pertumbuhannya sambil mengelola alam dengan baik.</div>Kritikan terhadap Meadow umumnya dilakukan oleh sosiolog yang menyindir Meadow karena tidak mencantumkan variabel sosial-budaya dalam penelitiannya. Karena itu Mesarovic dan Pestel (1974) merevisi gagasan Meadow & mencantumkan hubungan lingkungan antar kawasan. <br /><ul></ul><span class="fullpost"> </span>zeratulhttp://www.blogger.com/profile/07579945385917942786noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3484285317644054535.post-62184431714286045432013-06-19T01:29:00.000-07:002013-07-03T10:31:47.002-07:00Masalah Kepandudukan Di Indonesia<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk terbesar ke 4 setelah Amerika Serikat. Selain jumlah penduduknya yang besar, luasnya negara kepulauan dan tidak meratanya penduduk membuat Indonesia semakin banyak mengalami permasalahan terkait dengan hal <a href="http://www.blogger.com/null" target="_self">kependudukan</a>. Tidak hanya itu, faktor geografi, tingkat migrasi, struktur kependudukan di Indonesia dll membuat masalah kependudukan semakin kompleks dan juga menjadi hal yang perlu mendapatkan perhatian khusus guna kepentingan pembangunan manusia Indonesia. Adapun masalah-masalah kependudukan yang dialami oleh Indonesia antara lain:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 14.0pt;">A.<span class="apple-tab-span"> </span>Demografis</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><i><span style="font-size: 12.0pt;">1.<span class="apple-tab-span"> </span>Besarnya Jumlah Penduduk (Over Population)</span></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Telah disebutkan sebelumnya di awal bahwa jumlah penduduk Indonesia berada di urutan ke empat terbesar di dunia setelah berturut-turut China, India, Amerika Serikat dan keempat adalah Indonesia. Jumlah penduduk Indonesia dari hasil Sensus 2010 mencapai angka 237.641.326 (<a href="http://www.blogger.com/null" target="_blank">www.bps.go.id</a>). Dari tahun ke tahun jumlah penduduk Indonesia semakin bertambah. Dari sensus tahun 1971-2010, jumlah penduduk Indonesia semakin bertambah.</span></div>
<span style="font-size: 12.0pt;">Dari data yang saya ambil dari Kabupaten Kepulaun Selayar akan mewakili jumlah penduduk Indonesia, di bawah ini dapat dilihat bagaimana jumlah penduduk di Kepualuan Kepulauan Selayar dari tahun ke tahun semakin bertambah. Hal ini tentunya memberikan berbagai dampak baik postif dan negatif. Sebelum membahas tentang masalah <a href="http://www.blogger.com/null" target="_self">kependudukan</a>, ada baiknya kita mengetahui dampak positifnya lebih dahulu antara lain sebagai penyediaan tenaga kerja dalam masalah sumber daya alam, mempertahankan keutuhan negara dari ancaman yang berasal dari bangsa lain, dsb.</span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="583a7e29311a545dbf519e6810008d2a_11" class="aligncenter size-medium wp-image-81" height="150" src="http://hamimincore.blogdetik.com/files/1970/01/583a7e29311a545dbf519e6810008d2a_11-300x150.png" width="300" /></span></div>
<br />
<br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Akan tetapi permasalahan kependudukan terkait dengan jumlah penduduk yang besar menjadi sebuah masalah yang tidak dapat dihindarkan. Indonesia memiliki berbagai potensi terjadinya konfik. Benturan antara berbagai kepentingan dengan berbagai organisasi masa lainnya membuat masalah besarnya populasi menjadi hambatan. Selain itu yang terpenting terkait dengan permasalahan penyediaan sumber daya alam dan berbagai kebutuhan penting lainnya. Adanya tekanan penduduk terhadap daya dukung lingkungan menjadi masalah yang sangat rumit. Kepentingan untuk membangun tempat tinggal dan ruang gerak sangatlah penting namun di sisi lain terdapat kepentingan yang terkait dengan permasalah lingkungan seperti halnya sebagai daerah aliran sungai, daerah resapan air, pertanian, penyediaan sumber daya alam, dll. Kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan dan keduanya perlu mendapatkan perhatian yang sama demi keseimbangan alam. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Selain itu, masalah yang muncul terkait dengan jumlah penduduk yang besar adalah dalam penyedian lapangan pekerjaan. Kebutuhan akan bahan pokok menuntut orang untuk berkerja dan encari nafkah. Namun, penyedia lapangan kerja sangatlah minim. Yang menjadi masalah adalah penduduk lebih senang untuk menggantungkan diri terhadap pekerjaan dan cenderung mencari pekerjaan daripada membuka lapangan pekerjaan. Hal ini menyebabkan masalah baru yaitu pengangguran. Apabila jumlah pengangguran ini tinggi, maka rasio ketergantungan tinggi sehingga negara memiliki tanggungan yang besar untuk penduduknya yang dapat menghambat pembangunan dan menyebabkan tingkat kemiskinan menjadi tinggi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Jumlah penduduk yang besar memiliki andil dalam berbagai permasalahan lingkungan dan aspek lainnya. Jumlah penduduk yang besar tentunya membutuhkan ruang yang lebih luas dan juga kebutuhan yang lebih banyak namun lahan dan juga wilayah Indonesia tidaklah bertambah. Oleh karena itu, perencaan yang matang sangatlah diperlukan guna penentuan kebijakan terkait dengan besarnya jumlah penduduk Indonesia.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><i><span style="font-size: 12.0pt;">2.<span class="apple-tab-span"> </span>Tingginya Tingkat Pertumbuhan Penduduk</span></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Terkait dengan jumlah penduduk yang tinggi tentunya terdapat faktor yang mempengaruhinya. Salah satunya adalah tingkat atau laju pertumbuhan penduduk. Besarnya laju pertumbuhan penduduk membuat pertambahan jumlah penduduk semakin meningkat. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt;">Semakin besar persentase kenaikannya maka semakin besar jumlah penduduknya. Kenaikan ini tentunya membawa dampak bagi kependudukan Indonesia. Dalam penentuan kebijakan semakin banyak yang perlu dipertimbangkan baik dalam hal penyediaan berbagai sarana dan prasarana, fasilitas-fasilitas umum dan yang terpenting adalah kebijakan dalam rangka mengurangi laju pertumbuhan yang ada di Indonesia. Dari situlah muncul <a href="http://www.blogger.com/null" target="_self">program KB</a> dan kini ditangani oleh <a href="http://www.blogger.com/null" target="_blank">BKKBN</a>. </span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="309c7a657e27733bb2b8b1e28625ed7b_penduduk-indonesia" class="aligncenter size-medium wp-image-83" height="225" src="http://hamimincore.blogdetik.com/files/2013/05/309c7a657e27733bb2b8b1e28625ed7b_penduduk-indonesia-300x225.png" width="300" /></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Jika melihat grafik di atas, dari tahun ke tahun tingkat pertumbuhan penduduk Indonesia semakin menurun. Pertambahan yang terjadi tidak terlalu tinggi daripada tahun sebelumnya. Namun, alangkah lebih baik apabila persentase pertumbuhannya semakin menurun hingga mencapai angka dibawah 1%. Dalam penggelompokkan negara-negara, negara-negara maju selalu memiliki angka pertumbuhan penduduk di bawah 1% atau bahkan 0%. Melihat dari jumlah penduduk Indonesia yang tinggi, penekanan agar laju pertumbuhan penduduk dapat menurun merupakan langkah yang baik guna menjaga kualitas sumber daya manusia Indonesia.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span class="apple-tab-span"><span style="font-size: 12.0pt;"> </span></span><span style="font-size: 12.0pt;">Apabila tingginya tingkat pertumbuhan penduduk terus dibiarkan maka akan terjadi berbagai masalah baik masalah pengangguran, tingkat kualitas sumber daya manusia yang menurun, kejahatan, lapangan pekerjaan dll yang memberikan dampak negatif bagi kelangsungan umat manusia Indonesia khususnya. Oleh karena itu, usaha untuk menekan laju pertumbuhan sangatlah penting. Program-program yang ditawarkan pemerintah harus didukung oleh masyarakat seperti halnya KB, penggunaan alat kontrasepsi, penundaan usia perkawinan, dll sehingga penurunan laju pertumbuhan penduduk diharapkan menurun.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><i><span style="font-size: 12.0pt;">3.<span class="apple-tab-span"> </span>Persebaran Penduduk Tidak Merata</span></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk disuatu wilayah dibandingkan dengan luas wilayahnya yang dihitung jiwa per km kuadrat. Berdasarkan <a href="http://www.blogger.com/null" target="_self">sensus penduduk</a> dan survey penduduk, persebaran penduduk Indonesia antar provinsi yang satu dengan provinsi yang lain tidak merata.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Di Indonesia sendiri terjadi konsentrasi kepadatan penduduk yang berpusat di Pulau Jawa. Hampir lebih dari 50% jumlah penduduk Indonesia mendiami Jawa. Hal ini menjadi masalah apabila pusat pemerintahan, informasi, trasportasi, ekonomi, dan berbagai fasilitas hanya berada di satu wilayah. Penduduk akan berusaha untuk melakukan migrasi dan akhirnya akan berdampak pada permasalahan pemerataan pembangunan.<span class="apple-tab-span"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Faktor faktor yang menyebabkan terjadinya persebaran penduduk:</span></div>
<ol type="1">
<li class="MsoNormal"><span style="font-size: 12.0pt;">Kesuburan tanah, daerah atau wilayah yang ditempati banyak penduduk, karena dapat dijadikan sebagai lahan bercocok tanam dan sebaliknya.</span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-size: 12.0pt;">Iklim, wilayah yang beriklim terlalu panas, terlalu dingin, dan terlalu basah biasanya tidak disenangi sebagai tempat tinggal</span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-size: 12.0pt;">Topografi atau bentuk permukaan tanah pada umumnya masyarakat banyak bertempat tinggal di daerah datar</span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-size: 12.0pt;">Sumber air</span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-size: 12.0pt;">Perhubangan atau transportasi</span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-size: 12.0pt;">Fasilitas dan juga pusat-pusat ekonomi, pemerintahan, dll.</span></li>
</ol>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 14.0pt;">B.<span class="apple-tab-span"> </span>Non Demografis Bersifat Kualitatif</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><i><span style="font-size: 12.0pt;">1.<span class="apple-tab-span"> </span>Tingkat Kesehatan Penduduk yang Rendah</span></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Usaha untuk terus meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia terus digalakkan. Namun, kembali lagi permasala itu tetap muncul dan menjadi PR bagi penentu kebijakan guna meningkatkan kualitas manusia Indonesia. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Dalam hal <a href="http://www.blogger.com/null" target="_self">kesehatan</a> yang akan mejadi sorotan bagaimana gambaran tingkat <a href="http://www.blogger.com/null" target="_self">kesehatan</a> adalah angka kematian bayi. Besarnya kematian yeng terjadi menujukkan bagaimana kondisi lingkungan dan juga <a href="http://www.blogger.com/null" target="_self">kesehatan</a> pada masyarakat.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="4787d6fd73f531691d199567c89757c2_kematian-bayi" class="aligncenter size-medium wp-image-84" height="196" src="http://hamimincore.blogdetik.com/files/2013/05/4787d6fd73f531691d199567c89757c2_kematian-bayi-300x196.jpg" width="300" /></span></div>
<br />
<span style="font-size: 12.0pt;">Dari data di atas dapat dilihat bagaimana penurunan yang terjadi pada angka kematian bayi di Indonesia yang dihitung berdasar jumlah kematian di setiap 1000 kelahiran per tahun. Penurunan ini menujukkan usaha untuk perbaikan dalam bidang kesehatan terus saja diupayakan guna meningkatkan kualitas hidup manusia Indonsia. Berbagai layanan kesehata yang dibuka seperti imunisasi dan juga posyandu tentunya menjadi harapan guna memperbaiki kondisi kesehatan yang ada saat ini. </span><br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Sebagai tambahan, terdapat tabel yang menujukkan bagaimana kondisi status gizi buruk yang ada di Indonesia tahun 1998-2003. Pemenuhan Gizi yang baik tentunya akan sangat berpengaruh pada kesehatan jika dikaitkan dengan kemampuan bayi untuk bertahan dari penyakit. Kebutuhan akan gizi yang terpenuhi akan meningkatkan daya tahan tubuh sehingga lebih kebal terhadap penyakit. Dari grafik di bawah ini, masih banyak terdapat balita yang mengalami gizi kurang bahkan gizi buruk. Hal ini menujukkan bahwa perbaikan dalam hal kesehatan masih perlu dilakukan</span></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="cf9d6853e3eec1909c6e1abf5e59ef9d_tabel_bab_iv_09" class="aligncenter size-medium wp-image-85" height="159" src="http://hamimincore.blogdetik.com/files/2013/05/cf9d6853e3eec1909c6e1abf5e59ef9d_tabel_bab_iv_09-300x159.jpg" width="300" /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Selain indikator tersebut, pengukuran tingkat kesehatan juga dapat dilakukan dengan melihat usia harapan hidup manusia Indonesia. Dalam Population Da</span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">ta Sheet 2012, usia harapan hidup orang Indonesia adalah 72 tahun sedangkan tahun 2011 rata-rata usia harapan hidupnya 71. Hal ini menujukkan usaha peningkatan dan perbaikan kualitas kesehatan manusia Indonesia. Angka harapan hidup yang tinggi menunjukkan tingkat kesehatan penduduk yang baik. Kualitas kesehatan penduduk tidak dapat dilepaskan dari pendapatan penduduk. Semakin tinggi pendapatan penduduk maka pengeluaran untuk membeli pelayanan kesehatan semakin tinggi. Penduduk yang pendapatannya tinggi dapat menikmati kualitas makanan yang memenuhi standar kesehatan.</span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><i><span style="font-size: 12.0pt;">2.<span class="apple-tab-span"> </span>Pendidikan Yang Rendah</span></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Kesadaran masyarakat akan <a href="http://www.blogger.com/null" target="_self">pendidikan</a> di Indonesia masih tergolong rendah. Dari UU yang dikeluarkan pun terlihat bahwa wajib belajar penduduk Indonesia masih terbatas 9 tahun sementara negara lain bahkan menetapkan angka lebih dari 12 tahun dalam <a href="http://www.blogger.com/null" target="_self">pendidikan</a>nya. Namun bagi Indonesia sendiri, angka 9 tahun pun belum semuanya terlaksana dan tuntas mengingat banyaknya pulau di Indonesia yang masih belum terjangkau oleh berbagai fasilitas pendidikan. Dari HDI (Human Development Indeks) tahun 2011 pun rata-rata <a href="http://www.blogger.com/null" target="_self">pendidikan</a> bangsa Indonesia masih pada angka 5.8 tahun. Dari sini pun sudah terlihat bagaimana tingkat <a href="http://www.blogger.com/null" target="_self">pendidikan</a> di Indonesia.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Akan tetapi, sebenarnya tingkat <a href="http://www.blogger.com/null" target="_self">pendidikan</a> bukanlah satu-satunya indikator untuk mengukur kualitas SDM penduduk suatu negara. Kualitas SDM berhubungan dengan produktivitas kerja. Orang yang tingkat pendidikannya tinggi diharapkan punya produktivitas yang tinggi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Namun kembali pada kenyataan yang terjadi di Indonesia adalah banyak orang berpendidikan tinggi namun tetap saja menjadi penggangguran. Orang yang menganggur menjadi beban bagi orang lain. Seperti yang telihat pada grafik di bawah ini, pengangguran yang di maksud di sini merupakan pengangguran yang terjadi karena mereka sedang dalam proses mencari pekerjaan, mempersiapkan usaha, merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan, dan atau sudah punya pekerjaan tetapi belum mulai bekerja. Terdapat angka yang menujukkan bahwa tingkat pengangguran tertinggi berada pada tamatan SMA/Umum. Ini menujukkan bahwa pendidikan setara SMA belum cukup untuk mengentaskan jumlah pengangguran yang ada di Indonesia. Lulusan ini masih menjadi pertanda bahwa tingkatan produktivitas tidak bertambah jika pendidikan hanya sebatas ini. Perlunya peningkatan <a href="http://www.blogger.com/null" target="_self">pendidikan</a> serta <a href="http://www.blogger.com/null" target="_self">pendidikan</a> non formal tentunya akan membantu agar pengangguran tidak menumpuk pada lulusan SMA.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="752bea5e1e3402b89e24215f548d21e2_3" class="aligncenter size-medium wp-image-86" height="176" src="http://hamimincore.blogdetik.com/files/2013/05/752bea5e1e3402b89e24215f548d21e2_3-300x176.jpg" width="300" /></span></div>
<br />
<br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Jika diamati, kondisi ini sangat memprihatinkan. Tingkat pendidikan diharapkan berbanding lurus dengan tingkat kesejahteraan. Sehingga pembangunan dalam bidang pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah membawa dampak positif yang signifikan terhadap kesejahteraan penduduk.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><i><span style="font-size: 12.0pt;">3.<span class="apple-tab-span"> </span>Banyaknya Jumlah Penduduk Miskin</span></i></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="b870bfc56e20a3191d19a248551ff631_4" class="aligncenter size-medium wp-image-87" height="141" src="http://hamimincore.blogdetik.com/files/2013/05/b870bfc56e20a3191d19a248551ff631_4-300x141.jpg" width="300" /></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Kemiskinan juga menjadi salah satu masalah yang melanda Indonesia. Walau Indonesia bukan termasuk negara miskin menurut <a href="http://www.blogger.com/null" target="_self">PBB</a> namun dalam kenyataannya lebih dari 30 juta rakyat Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan. Yang lebih disayangkan lagi, Indonesia merupkan negara yang kaya akan sumber daya alam yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Tapi sungguh memprihatinkan ketika meihat bagaimana kemiskinan menjadi bagian permasalahan di negeri yang kaya ini.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Secara garis besar penurunan jumlah warga miskin memang terlihat signifikan. Hal ini juga dibenarkan oleh beberapa pakar yang mengamati penurunan ini. namun, angka 30 juta masih menjadi permasalahan sendiri mengingat adanya berbagai tujuan global yang akan di capai tahun 2015.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Selain kemiskinan, masalah lain adalah kesenjangan sosial menjadi terlihat jelas di Indonesia. Kaum konglomerat menjadi penguasa namun pemerintah diam saja dengan kemiskinan yang ada. tidak mengherankan apabila negara Indonesia memiliki jumlah rakyat miskin yang cukup banyak. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Yang manjadi pertanyaan adalah kenapa Indonesia bisa menjadi negara yang penduduknya miskin padahal kaya sedangkan banyak negara yan miskin sumber daya namun menjadi negara-negara kaya yang menguasai dunia. Jawabannya kembali ke sumber daya manusia. Kemakmuran berbanding lurus dengan kualitas SDM. Semakin tinggi kualitas SDM penduduk, semakin tinggi pula tingkat kemakmurannya. Ini dibuktikan oleh negara yang miskin sumber daya alam tetapi tingkat kemakmuran penduduknya tinggi sperti Jepang. Kurangnya perhatian terhadap SDM Indonesia menjadikan rakyat banyak yang menderita. Seharusnya kenyataan ini menjadikan dasar pertimbangan kebenaran UUD pasal 33. Dalam hal ini tetap kemakmuran rakyat merupakan hal utama yang harus di perhatikan demi terciptanya Indonesia yang merdeka seutuhnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 14.0pt;">C. Solusi</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Untuk mencapai pemerataan dan keseimbangan dalam penyebaran penduduk maka salah satu jalan dalam mengatasi masalah kependudukan ialah dengan mengadakan <a href="http://www.blogger.com/null" target="_self">transmigrasi</a>. <a href="http://www.blogger.com/null" target="_self">Transmigrasi </a>merupakan perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lain dalam wilayah Indonesia umumnya orang-orang yang mengikuti program transmigrasi berasal dari Jawa, Madura, dan Bali, mereka biasanya ditempatkan di Kalimantan, Sumatra, Sulawesi, Maluku, Irian Jaya, dan di bagian Nusantara yang masih jarang penduduk.<br />Pulau Kalimantan yang merupakan salah satu pulau terbesar di Indonesia dan memilki jumlah penduduk yang relatif sedikit menjadi salah satu tempat tujuan transmigrasi. Wilayah ini mempunyai potensi yang sangat besar untuk mengembangkan pertanian, dengan lahan yang masih luas dan tanah yang subur terbuka peluang untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik bagi para transmigran.</span></div>
Pemerataan penduduk melalui <a href="http://www.blogger.com/null" target="_self">transmigrasi</a> dianggap penting mengingat kekayaan alam yang merupakan modal pokok dalam pembangunan nasional, yang masih terpendam dalam bumi Indonesia belum dapat dimanfaatkan secara optimal. Pembangunan di bidang <a href="http://www.blogger.com/null" target="_self">transmigrasi</a> sangat erat hubungannya dengan pembangunan daerah, baik di daerah asal maupun daerah penerima. Dari berbagai studi telah didapatkan keterangan tentang keadaan para <a href="http://www.blogger.com/null" target="_self">transmigran</a> umum ketika di daerah asal. <a href="http://www.blogger.com/null" target="_self">Transmigrasi </a>umum di Kalimantan Selatan misalnya, 61% tidak memiliki tanah ketika di daerah asal ( hardjosoenarto dalam Friedrich, 1980:94 ). <a href="http://www.blogger.com/null" target="_self">Transmigrasi </a>adalah perpindahan tempat, suatu gerakan yang mempunyai motivasi, dengan berbagai factor yang melatarbelakanginya, ( Suyitno, 1980:116 ).<br />
<br />
- hamimincore.blogdetik.com <br />
<span class="fullpost"> </span>zeratulhttp://www.blogger.com/profile/07579945385917942786noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3484285317644054535.post-65558817189029585112013-06-19T00:53:00.000-07:002013-07-03T10:32:52.966-07:00Teori-Teori Kependudukan Part 1<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://capil.muaraenimkab.go.id/wp-content/uploads/2012/12/Malthus.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Teori-Teori Kependudukan" border="0" class="single-thumbnail featured" height="260" src="http://capil.muaraenimkab.go.id/wp-content/uploads/2012/12/Malthus.jpg" width="470" /></a></div><div style="text-align: justify;">Orang yang pertama-tama mengemukakan teori mengenai penduduk adalah Thomas Robert Malthus yang hidup pada tahun 1776 – 1824. Kemudian timbul bermacam-macam pandangan sebagai perbaikan teori Malthus. Dalam edisi pertamanya Essay on Population tahun 1798 Malthus mengemukakan dua pokok pendapatnya yaitu :</div><ul><li>Bahan makanan adalah penting untuk kehidupan manusia</li><li>Nafsu manusia tak dapat ditahan.</li></ul><div style="text-align: justify;">Malthus juga mengatakan bahwa pertumbuhan penduduk jauh lebih cepat dari bahan makanan. Akibatnya pada suatu saat akan terjadi perbedaan yang besar antara penduduk dan kebutuhan hidup.</div><div style="text-align: justify;">Dalil yang dikemukakan Malthus yaitu bahwa jumlah penduduk cenderung untuk meningkat secara geometris (deret ukur), sedangkan kebutuhan hidup riil dapat meningkat secara arismatik (deret hitung). Menurut pendapat Malthus ada faktor-faktor pencegah yang dapat mengurangi kegoncangan dan kepincangan terhadap perbandingan antara penduduk dan manusia yaitu dengan jalan :</div><div style="text-align: justify;">Preventive checks</div><div style="text-align: justify;">Yaitu faktor-faktor yang dapat menghambat jumlah kelahiran yang lazimnya dinamakan moral restraint. Termasuk didalamnya antara lain :</div><ol><li>Penundaan masa perkawinan</li><li>Mengendalikan hawa nafsu</li><li>Pantangan kawin</li><li>Positive checks</li></ol><div style="text-align: justify;">Yaitu faktor-faktor yang menyebabkan bertambahnya kematian, termasuk di dalamnya antara lain :</div><ol><li>Bencana Alam</li><li>Wabah penyakit</li><li>Kejahatan</li><li>Peperangan</li></ol><div style="text-align: justify;">Positive checks biasanya dapat menurunkan kelahiran pada negara-negara yang belum maju.</div><div style="text-align: justify;">Teori yang dikemukakan Malthus terdapat beberapa kelemahan antara lain :</div><ul><li>Malthus tidak yakin akan hasil preventive cheks.</li><li>Ia tak yakin bahwa ilmu pengetahan dapat mempertinggi produksi bahan makanan dengan cepat.</li><li>Ia tak menyukai adanya orang-orang miskin menjadi beban orang-orang kaya</li><li>Ia tak membenarkan bahwa perkembangan kota-kota merugikan bagi kesehatan dan moral dari orang-orang dan mengurangi kekuatan dari negara</li></ul><div style="text-align: justify;">Akan tetapi bagaimanapun juga teorinya menarik perhatian dunia, karena dialah yang mula-mula membahas persoalan penduduk secara ilmiah. Disamping itu essaynya merupakan methode untuk menyelesaikan atau perbaikan persoalan penduduk dan merupakan dasar bagi ilmu-ilmu kependudukan sekarang ini.</div>zeratulhttp://www.blogger.com/profile/07579945385917942786noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3484285317644054535.post-81392273835255446132013-06-19T00:51:00.000-07:002013-07-03T10:28:28.047-07:00Permasalahan Ledakan Penduduk di Indonesia<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Indonesia...</span><br /><div><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span><div><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sebuah negara kesatuan yang terdiri dari pulau-pulau dan laut merupakan penghubungnya.</span></div><div><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Di Indonesia, banyak permasalahan yang sulit untuk di hilangkan. Salah satu masalah itu adalah tentang ledakan penduduk atau yang dikenal juga dengan "<i>Booming Population"</i>.</span></div><div><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div><div><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ledakan penduduk merupakan masalah besar yang dihadapi oleh dunia, termasuk Indonesia yang penduduknya sangat banyak. Karena Indonesia masih merupakan negara berkembang, di negara maju pertambahan penduduk tidak sebanyak di negara berkembang.</span></div><div><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div><div><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pertambahan penduduk yang begitu cepat bisa mengakibatkan banyak masalah tambahan yang harus dihadapi, masalah yang akan timbul bila terjadi ledakan penduduk yang terutama adalah kelaparan. Karena jumlah penduduk yang banyak tentu saja bahan pangan yang di konsumsi harus banyak juga jumlahnya, apabila jumlah bahan pangan yang tersedia kurang dari yang dibutuhkan karena terlalu tinggi tingkat konsumsi penduduk Indonesia suatu saat nanti saat ledakan penduduk besar terjadi kelaparan akan melanda Indonesia.</span></div><div><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div><div><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Masalah yang kedua bila terjadi ledakan penduduk adalah kurangnya lahan untuk tempat tinggal. Kenapa? Karena setiap penduduk, terlebih yang sudah menikah mereka akan membutuhkan rumah untuk keluarganya tinggal dan bernaung, apabila terjadi ledakan penduduk tentu saja nantinya akan makin banyak orang yang membutuhkan rumah untuk tempat tinggal, apabila lahan yang tersedia sudah habis untuk menjadi rumah, akan dimana lagi kita bisa tinggal?</span></div><div><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div></div><div><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Masalah yang ketiga adalah kemacetan, kemacetan bukanlah hal yang luar biasa untuk orang Indonesia, terlebih mereka yang tinggal di kota besar seperti Jakarta. Kemacetan merupakan makanan sehari-hari untuk orang yang tinggal di kota besar, kemacetan terjadi karena banyak penduduk berurbanisasi masuk ke kota besar untuk mencari pekerjaan dan kebanyakan orang yang bekerja menggunakan kendaraan pribadi daripada kendaraan umum yang telah disediakan, semakin banyak penduduk yang berurbanisasi maka kemacetan semakin rentan terjadi.</span></div><div><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div><div><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Solusi pertama untuk mengatasi ledakan penduduk adalah mengikuti program KB yang diselenggarakan oleh pemerintah, dengan melakukan KB kita bisa mengurangi ledakan pendudukan yang terjadi, pikirkan apabila ada sepuluh keluarga dan tiap satu keluarga mempunyai tiga anak, berarti akan ada tiga puluh penduduk baru yang akan berjalan di Indonesia, bila ber-KB dengan hanya mempunyai dua orang anak yang artinya kita bisa mengurangi sepuluh orang yang berjalan di Indonesia. Lebih baik mempunyai dua orang anak daripada mempunyai banyak anak tetapi tidak bisa merawat mereka semua dengan baik.</span></div><div><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div><div><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Solusi yang kedua adalah melakukan perataan penduduk yang artinya melakukan reurbanisasi dan melakukan transmigrasi untuk penduduk yang berasal dari luar daerah. Dengan melakukan itu kita bisa membuat perataan penduduk yang akan mengisi lahan lahan yang masih kosong di luar daerah sana dan akan mengurangin kemacetan serta kurangnya lahan tempat tinggal.</span></div><div><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div><div><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Solusi yang ketiga adalah menambah lapangan kerja di luar daerah, memperbanyak wiraswastawan di luar daerah yang akan menambah lapangan kerja akan mencegah terjadinya urbanisasi, jadinya tidak akan terjadi ledakan penduduk di satu tempat saja.</span></div><div></div><div><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">-yafettezw.blogspot.com</span></div>zeratulhttp://www.blogger.com/profile/07579945385917942786noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3484285317644054535.post-82014278557181408232013-06-19T00:41:00.000-07:002013-07-03T10:28:28.049-07:00Tantangan Berat Kependudukan<div class="mt10 lh16 body_blog c6 lh20"> Dalam beberapa tahun ke depan Indonesia diperkirakan akan menghadapi persoalan kependudukan. Bangsa ini diprediksi akan menghadapi <em>triple burden</em>, yakni peningkatan jumlah penduduk balita, remaja, dan lanjut usia (lansia). Hal itu terjadi karena tingkat kesehatan penduduk semakin baik. Tapi, di sisi lain, jika kondisi seperti itu tidak diimbangi dengan upaya meredam tingkat kelahiran, Indonesia tentu akan menghadapi lonjakan jumlah penduduk.<br /> Berbagai persoalan kependudukan itu menjadi tantangan bagi Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) yang baru, Fasli Jalal. Fasli memiliki tugas berat untuk bisa meredam jumlah penduduk dengan membangkitkan kembali program keluarga berencana (KB).<br /> Pada Kamis (13/6), Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi melantik Fasli sebagai Kepala BKKBN. Dia menggantikan Sugiri Syarief yang pensiun tahun lalu. Sebagai pejabat baru, Fasli diminta untuk membuat kebijakan strategis dalam menangani masalah kependudukan dan program KB, yang hingga kini pencapaiannya belum menggembirakan. Artinya, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan Fasli.<br /> Sebagai seorang dokter, Fasli tentu paham betul tentang masalah kesehatan. Namun, fungsi dan tugas utama badan itu tidak melulu persoalan kesehatan. Tantangan utama yang harus diselesaikan kepala BKKBN yang baru adalah masalah kependudukan, terutama dari segi kuantitas. Soalnya, selama ini program KB sebagai upaya untuk meredam laju pertambahan penduduk berjalan stagnan.<br /> Jika dilihat dari piramida penduduk, Indonesia diindikasikan mengalami lonjakan penduduk di usia balita, remaja, dan lansia. Dari total 237,6 juta jiwa penduduk Indonesia, sebesar 28 persen atau 64 juta adalah remaja, dan lansia sebanyak 18 juta. Ledakan penduduk itu terjadi karena angka kesuburan yang tidak berubah.<br /> Angka kesuburan total (<em>total fertility rate</em>/TFR) selama 10 tahun terakhir tidak berubah, yaitu 2,6 per wanita usia 14 hingga 49 tahun. Sedangkan, angka fertilitas remaja (<em>age specific fertility rate</em>/ASFR) usia 15 hingga 19 tahun menurun sedikit, yakni dari 51 per 1.000 perempuan pada 2011 menjadi 48 per 1.000 perempuan pada 2012. Jadi, jika laju pertumbuhan penduduk tidak diredam dengan program KB, jumlah penduduk Indonesia akan tak terkendali.<br /> Ledakan jumlah penduduk itu akan berdampak pada kualitas kesehatan, lingkungan, dan ketersediaan pangan. Jumlah penduduk yang terus bertambah akan berdampak pada kebutuhan pangan yang besar pula. Artinya, beban negara untuk memberi makan rakyatnya akan semakin besar.<br /> Dampak yang paling terlihat jika ledakan penduduk tidak segera diatasi adalah persoalan sosial. Angka kemiskinan dan pengangguran akan terus meningkat. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, hingga September 2012 jumlah penduduk miskin Indonesia mencapai 29,13 juta orang. Sedangkan, angka pengangguran juga sangat besar, di mana pada Agustus 2012 mencapai 7,2 juta orang.<br /> Ledakan jumlah penduduk juga berdampak pula pada kualitas pendidikan dan indeks pembangunan manusia. United Nations Development Program (UNDP) menyebutkan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia pada 2011 berada pada urutan 124 dari 187 negara dengan skor 0,617. Peringkat ini turun dari peringkat 108 pada 2010. Di ASEAN, Indonesia hanya unggul dari Vietnam, yang memiliki nilai IPM 0,593, Laos 0,524, Kamboja 0,523, dan Myanmar 0,483.<br /> Data itu menunjukkan bahwa laju pertumbuhan penduduk yang tak terkendali akan menimbulkan berbagai persoalan yang tidak mudah untuk diselesaikan. Pemerintah akan semakin sulit untuk memperbaiki masalah kesehatan, pendidikan, pengangguran, kemiskinan, pangan, dan masalah lain jika jumlah penduduk terus bertambah tanpa kendali. Jika masalah kependudukan tidak bisa diatasi dengan baik, bukan tidak mungkin Indonesia akan menghadapi krisis sosial atau bahkan masalah disintegrasi bangsa.<br /> Aspek kependudukan juga memiliki peran yang sangat strategis untuk membangun bangsa yang mandiri. Indonesia dapat dikatakan sebagai bangsa yang mandiri jika sumber daya yang ada dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk kebutuhan dan kemakmuran rakyat. Untuk mencapai itu semua diperlukan sebuah komitmen dalam mengatur jumlah penduduk.<br /> Kita tentu berharap agar Kepala BKKBN yang baru, Fasli Jalal dapat bekerja keras dalam menyukseskan kembali program KB sebagai upaya meredam laju pertumbuhan penduduk. Program KB itu utamanya harus ditujukan kepada remaja dan keluarga muda, sebagai kelompok masyarakat yang berpotensi menambah jumlah penduduk. Tentunya, kerja sama semua pihak diperlukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengendalikan angka pertumbuhan penduduk.<br /><br />-BeritaSatu.com <br /> </div>zeratulhttp://www.blogger.com/profile/07579945385917942786noreply@blogger.com0