Wednesday, July 3, 2013

Polisi periksa Dinas Kependudukan soal sindikat penjualan bayi

Kepolisian Polres Metro Jakarta Barat hari ini meminta keterangan beberapa petugas Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kota Administrasi Jakarta Pusat. Permintaan keterangan ini berkaitan dengan pemalsuan dokumen akta kelahiran, Kartu Keluarga, dan passport.

"Hari ini empat atau lima. Mungkin kalau tidak hari ini besok, tapi sudah kita panggil," kata Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Suntana di Mapolres Jakarta Barat, Senin (11/2).

Suntana menjelaskan, sampai saat ini polisi masih menelusuri bagaimana sindikat penjulan bayi tersebut mendapatkan surat dan dokumen.

"Sampai sekarang kita masih mencari keterangan, apabila di kemudian hari terjadi tindak pidana pemalsuan dokumen, akan kita proses," ujar Suntana.

Dia menjelaskan, baik yang memalsukan atau yang membantu memalsukan juga akan diproses.

"walaupun itu melibatkan petugas dari instansi yang terkait."

Beberapa dokumen yang menjadi barang bukti berupa akta kelahiran, kartu keluarga, dan passport.

"Ada surat-surat asli, tapi data-datanya palsu, seperti passport. Passport-nya itu asli. Tapi kan belum tentu, tapi kan dari pihak imigrasi ada syarat-syaratnya," imbuh Suntana.

Salah satu petugas Dukcapil yang akan dimintai keterangan adalah Kasudin Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kota Administrasi Jakarta Pusat Mohammad Hatta.
Read more »

Perempuan Manado Kian Sering Gugat Cerai

MANADO, KOMPAS.com- Angka perceraian di Kota Manado terus meningkat dalam kurun setahun ini. Dinas Catatan Sipil Kota Manado mencatat, hingga pertengahan Juli tercatat 148 kasus perceraian, naik hampir 40 persen dari angka perceraian tahun 2011.
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Manado, Ventje Pontoh, Sabtu (15/9/2012), mengungkap, kenaikan angka perceraian terjadi di kalangan keluarga muda berusia 18-35 tahun.
"Persoalan kecil (rumah tangga) dapat memicu perceraian. Banyak pasangan muda yang emosional menyikapi hidup berumah tangga," katanya.
Ia menyebut persoalan kecil seperti sikap cemburu
dari masing-masing pasangan, tetapi lebih banyak gugatan cerai dilakukan oleh para wanita.
Data dari Pengadilan Agama Manado menyebutkan, selama kurun waktu dua tahun 2009 dan 2010 terjadi 472 kasus perceraian, berbading lurus dengan data perceraian di Pengadilan Negeri Manado sebanyak 479 kasus.
Novry Oroh, hakim di Pengadilan Negeri Manado, menambahkan, sikap cemburu buta dari perempuan terhadap pasangannya dominan dalam kasus perceraian. Penyebab lainnya seperti perselingkuhan dan kekerasan dalam rumah tangga.
"Bayangkan karena sebuah SMS, sang istri langsung menggugat suaminya. Pasangan muda (terutama perempuan) yang emosional menyikapi hidup berumah tangga," katanya.
Menurut Oroh, semua kasus yang masuk ke pengadilan negeri hampir semua berujung perceraian. "Setiap kasus kami menawarkan perdamaian (rujuk) tetapi hanya sedikit yang rujuk kembali. Dari 20 kasus hanya satu yang berdamai," katanya.
Read more »

BKKBN Gandeng UNS Tangani Masalah Kependudukan

Ilustrasi. (Foto: okezone)SOLO - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) menggandeng Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta untuk berkerjasama dalam penanganan masalah kependudukan.

Terutama dalam penelitian dan penyediaan data kependudukan hingga sosialisasi kepada masyarakat. Kerjasama tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kerjasama antara UNS dengan BKKBN di Gedung Rektorat UNS, Solo, Senin (20/5/2013).

UNS diwakili oleh Pembantu Rektor II UNS, Prof Dr. Jamal Wiwoho, SH dan BKKBN diwakili oleh Deputi Pengendalian Penduduk BKKBN Dr. Wendy Hartanto.

Pada kesempatan itu, Jamal mengatakan bahwa UNS memiliki struktur dan infrastruktur yang memadai untuk melaksanakan penelitian di bidang kependudukan, seperti Pusat Pengembangan Kependudukan (PPK) di Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM).

"Selain itu, di antara sembilan fakultas di UNS ada enam fakultas yang telah menerapkan mata kuliah kependudukan sebagai mata kuliah wajib," jelas Pembantu Rektor II UNS.

Terkait dengan kerjasama itu, Jamal mengatakan bahwa untuk membantu sosialisasi kependudukan, saat ini UNS telah menyiapkan sebanyak 5.000 mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) saat melaksanakan KKN pada Agustus 2013 mendatang.

Sementara itu, Wendy Hartanto mengatakan bahwa ketersediaan data dan penelitian adalah penting untuk dapat menyelesaikan masalah kependudukan. Oleh karena itu, BKKBN mengandeng perguruan tinggi di Indonesia, salah satunya adalah UNS untuk membantu menyediakan data dan penelitian, bahkan sekaligus sosialisasi kependudukan. (ade)
Read more »

BKKBN Borong Kondom Rp25 M, untuk Siapa?

Foto: Lamtiur Kristin/OkezoneMATARAM - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sugiri Syarief menegaskan kembali bahwa tidak ada pembagian kondom secara massal, seperti yang disebut-sebut bakal jadi salah satu program Menteri Kesehatan yang baru, Nafsiah Mboi.

Seperti diungkapkan Sugiri usai temu kader PLKB di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Menteri Kesehatan tidak pernah mengatakan akan membagikan kondom gratis secara massal.

"Kalau kondom yang dibagikan oleh BKKBN, dibagikan kepada remaja berisiko. Kalau kita dikatakan membantu penanggulangan HIV/AIDS, itu bagiannya saja," katanya, Rabu (27/6/2012).

Menurut Sugiri, pembagian kondom kepada remaja berisiko dalam usia subur dilakukan karena belum semua remaja sadar akan risiko seks bebas.

"Itu perlu, tidak semua kan imannya baik," sambungnya.

BKKBN, lanjut Sugiri, menganggarkan Rp25 miliar untuk belanja kondom pada angaran tahun 2012. Kondom yang dibeli sebanyak 415 ribu gros. "Dan ingat, itu produk dalam negeri," tutupnya.  (sus)
Read more »

Indonesia Terancam Alami Ledakan Penduduk

Dokumentasi OkezoneGRESIK - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Sugiri Syarief, mengatakan Indonesia belum mengalami ledakan penduduk. Namun, hal itu bisa saja terjadi jika tidak diantisipasi sejak saat ini.

"Di Indonesia sendiri ledakan penduduk belum terjadi tapi tanda-tanda ke arah sana ada," kata Sugiri di Gresik, Jawa Timur, Jumat (11/5/2012).

Kata dia, tanda itu muncul dari beberapa hal. Pertama, vertilitas Indonesia sejak 2002 ke 2007 mengalami stagnasi. Kalau program KB tidak direvitalisasi pasti akan berakibat pada peningkatan jumlah penduduk. "Itu akan mengakibatkan kenaikan jumlah penduduk yang sangat bermakna," ucapnya.

Tanda yang kedua, tambahnya, struktur penduduk usia balita di Indonesia masih tinggi. "Rasio sudah mengatakan sekitar 20 persen itu adalah cukup besar ini sebuah pertanda bahwa pertumbuhan masih tinggi," cetusnya.

Tanda terakhir adalah jumlah generasi muda masih cukup besar sekitar 64 juta. Sugiri khawatir jika 64 generasi muda tak menghiraukan program Keluarga Berencana (KB) maka berapa besar anak yang dilahirkan oleh 64 juta generasi muda.

"Ini tentu akan menghasilkan pertumbuhan lebih besar lagi. Oleh karena itu kita berusaha jangan sampai ada ledakan penduduk," paparnya.
Read more »

Akta Lahir Elektronik Diluncurkan

Akta Lahir (Ist)JAKARTA – Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta segera meluncurkan program akta kelahiran onlineakhir tahun ini, di enam rumah sakit umum daerah (RSUD).

Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta Franky Mangatas Panjaitan mengatakan, akta kelahiran merupakan urusan administrasi kependudukan yang wajib dilakukan oleh seluruh warga DKI Jakarta.

Pasalnya, dokumen akta kelahiran merupakan pengakuan perwujudan kelahiran seseorang terkait dengan nama,asal-usul,dan silsilah. Selain itu di akta kelahiran memiliki nomor induk kependudukan (NIK) yang tercantum dalam Kartu Keluarga orangtua. “Ini untuk memudahkan pendaftaran sehingga semua orang yang lahir di Jakarta akan otomatis terdaftar,”ujarnya.

Menurut dia, akta kelahiran merupakan administrasi awal bagi urusan administrasi lainnya.Akta kelahiran juga berfungsi sebagai perlindungan kepada anak dengan melegalkan secara hukum peristiwa kelahiran anak sehingga dapat mencegah pencurian anak.

Selain itu, pengurusan akta kelahiran merupakan penerapan dari Undang-Undang No 23/2006 tentang Administrasi Kependudukan dan mengaplikasikan Peraturan Daerah (Perda) Provinsi DKI Jakarta No 4/2004 tentang Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil di Provinsi DKI Jakarta.Di kedua peraturan tersebut dinyatakan setiap orang harus mempunyai NIK dan akta kelahiran.

“Kami akan mulai di rumah sakit umum daerah di DKI Jakarta dan puskesmas yang melakukan fungsi pelayanan kelahiran. Mudah-mudahan akhir tahun ini bisa di-launching,” paparnya. Sistem ini akan diprogramkan online dengan kelurahan sehingga akta kelahiran bisa langsung didapatkan di rumah sakit atau puskesmas tanpa mendatangi lagi kelurahan setempat.

Sistem integrasi ini secara otomatis membuatkan NIK anak dan data kependudukan dan bisa langsung dimasukkan dalam KK orang tuanya. “Dengan demikian, pelayanan kepada masyarakat bisa lebih baik lagi. Karena masyarakat tidak perlu bolak-balik, cukup di tempat peristiwa kelahiran itu terjadi, akta bisa didapatkan."

Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah mendukung rencana Dinas Dukcapil membuat akta online. Namun, dia berharap pembuatan akta online tersebut dapat menyentuh semua kalangan. “Karena banyak masyarakat yang justru tidak mengerti dengan hal ini sehingga harus menyentuh hingga ke bawah,” ujarnya.

Dia melanjutkan, pihaknya juga menyarankan kalau Dukcapil harusnya bisa merangkul para bidan yang ada di pelosok kampung. Sebab,masyarakat bawah lebih memilih menggunakan jasa bidan untuk melahirkan dibandingkan ke puskesmas. “Saya rasa perlu ada kerja sama dengan para bidan, karena di perkampungan banyak juga yang lebih memilih bidan dibandingkan ke rumah sakit atau puskesmas,” tandasnya.

Salah satu petugas puskesmas di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Amril Muhammad mengatakan,pihaknya sudah mendengar kabar tersebut. Namun, sampai kemarin belum ada penambahan perlengkapan terkait penggunaan sistem online. “Namun, kalau memang untuk pelayanan, makakami siap,” tandasnya. (Koran SI/Koran SI/ram)
Read more »

Walah... XXX Masuk Daftar Pemilih Pilgub Jateng

IlustrasiSRAGEN- Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, menemukan banyak nama-nama misterius dalam daftar calon pemilih pada Pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2013.

Parahnya, nama aneh yang ditemukan, seperti Mr X, Mr XX, Mr XXX, Mr Doble, GI, SI, TOR, FJT, dan ATK juga memiliki nomor induk kependudukan (NIK).

"Nama-nama calon pemilih misterius tersebut ditemukan oleh Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Desa Sepat, Pilang, Sidodadi dan Jati Kecamatan Masaran melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) terhadap DP4. Lebih mengejutkan lagi, nama-nama misterius tersebut seluruhnya memiliki NIK," papar Ketua Panwaslu Sragen, Slamet Basuki, Selasa (5/2/2013).

Untuk itu, sejumlah nama calon pemilih yang masuk DP4 harus dilakukan pencocokan dan penelitian. Pihaknya menduga, masih ada temuan serupa yang terjadi di kecamatan lain.

"Atas temuan nama-nama misterius itu, panwaslu segera memanggil pihak Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Sragen untuk mengklarifikasi data kependudukan. Kenapa sampai ada nama-nama misterius masuk sebagai calon pemilih, apakah ada kesengajaan atau tidak," ujarnya penuh tanya.

Hasil dari klarifikasi tersebut akan dijadikan pegangan Panwaslu Sragen untuk mengambil langkah setelah melaporkan penemuan tersebut kepada Bawaslu.
Read more »

BKKBN Minta Peningkatan Status jadi Kementerian

IlustrasiBATAM - Lemahnya koordinasi, informasi, dan sinkronisasi antar lembaga yang mengemban pelaksanaan program kependudukan dan KB membuat upaya pengendalian penduduk terhambat. Selain itu, terkadang usaha untuk menerbitkan peraturan-peraturan pemerintah sebagai penunjang Undang-Undang menemui jalan buntu.

Sebut saja peraturan pemerintah untuk mendukung Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga yang hingga saat ini masih belum terealisasi.

“Bukan soal lambat, tapi karena memang banyak kendala untuk menerbitkan PP salah satunya persoalan kelembagaan yang tidak kuat,” kata Sekertaris Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, Sudibyo Alimoeso di Batam, Jumat (9/12/2011).

Sudibyo menambahkan, persoalan kelembagaan ini bisa diselesaikan bila ada terobosan, salah satunya dengan meningkatkan status BKKBN menjadi setingkat kementerian.

Sementara itu, anggota komisi IX DPR Sri Rahayu mengatakan, usulan peningkatan status adalah hal yang wajar. "Peningkatan status itu tentunya akan membuat BKKBN menjadi baik dan memiliki otonomi yang kuat. Tidak tergantung, DPR tentunya akan sangat mendukung hal ini,”kata Sri.

Namun, Sri mengatakan untuk peningkatan status diperlukan perubahan atas Undang-Undang nomor 52 tahun 2009 terlebih dahulu. "Peningkatan status memang belum disampailan ke pemerintah. Yang pasti harus diubah dulu Undang-Undang nomor 52 yang memuat status BKKBN," katanya.

Untuk diketahui, Saat ini berdasarkan Perpres nomor 62 tahun 2010, BKKBN berada di bawah Kementerian Kesehatan. Sebelumnya BKKBN merupakan badan otonom.
Read more »

Masalah Kependudukan Terhadap Pembangunan

1371954311412407994
Keluarga Berencana (KB) akan terlintas image bahwa dalam memiiki anak cukup dua saja dan sebisa mungkin menciptakan keluarga kecil agar bahagia sejahtera. Tetapi setelah saya mengikuti semiinar selama kurang lebih 2 jam bersama BKKBN 19/06 lalu, saya menjadi lebih paham bahwa Keluarga Berencana itu tak sekadar mempunyai keluarga kecil.
Ibu Ninuk (Kompas) Prof Fasli (BKKBN) Bang Isjet (Kompasiana)
Dengan Narasumber kepala BKKBN Prof.dr.H.Fasli Jalal, Sp.GK, Phd di Tartine FX. Kami diberikan pengetahuan luas terkait kependudukan yang terjadi di Indonesia. Permasalahan kependudukan ini sangat berdampak terhadap kualitas pembangunan bangsa. Karena ditinjau dari perbandingan jumlah penduduk yang tinggi terhadap kesempatan masyarakat mengenyam pendidikan yang layak akan menjadi masalah jika pemerataannya kurang.
Isu kependudukan telah lama menadi perhatian negara, Meskipun baru dimulai pada zaman Orde Baru (1970an).
Pada zaman Hindia Belanda, diberlakukan solusi Transmigrasi, yaitu perpindahan penduduk dari Jawa ke luar Pulau Jawa. Pada era Soekarno program Transmigrasi dilakukan pada Taun 1950an dan mendukung pro-natalis yaitu mendukung masyarakat untuk berketurunan banyak agar negara cepat berkembang penduduknya. Namun di era Soeharto berlawanan, menjadi Antinatalis.
Kebijakan Antinatalis yang menjadikan KB sebagai program Nasional cukup berhasil di era kepemimpinan Soeharto. Sebab berhasil menekan angka pertumbuhan penduduk. Terbukti dengan melesetkan perkiraan ahli, Widjojo Nitisastro yang memperkirakan jumlah penduduk Indonesia akan menjadi 350 Juta pada Tahun 2000 dan natanael Iskandar memperkirakan penurunan pada jumlah 280 Juta jiwa. Nyatanya pada Tahun 2000 tercatat hanya 206 Juta jiwa saja atau berhasil dicegah 74 Juta-144 juta kelahiran dalam 30 tahun.
Kebijakan KB banyak dkritik serta menjadi pertentangan hati nurani bagi sebagian masyarakat. Karena dianggap menghalangi hak asasi untuk reproduksi. Terutama bagi kaum perempuan.
Prof.dr.Fasli Jalal mengemukakan “ Apa yang sering diungkapkan sebagian masyarakat yang memberikan pandangan, bahwa mempunyai anak adalah hak indvidu yang bebas dilakukan adalah tidak mempunyai alasan dasar. Sebab orangtua yang demikian tak memikirkan bagaimana kesejahteraan anak-anaknya kemudian hari dalam kondisi yang serba kekurangan.” Tambahya.
Alasan yang dikemukakan Prof.dr.Fasli Jalal adalah sangat mendasar. Mengingat laju pertumbuhan penduduk yang sedang dialami Bangsa Indonesia sangat tidak seimbang dengan kualitas pendidikan, kesehatan, produktivitas dan kesejahteraannya. Secara realita masih tidak merata penyebaran penduduk untuk Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa. Masih banyaknya fasilitas kesehatan yang tak memadai dan tak dapat melayani masayarakat secara maksimal. Angka pengangguran semakin meningkat. Persaingan ketat dan hal ini menimbulkan kesenjangan sosial yang berdampak pada pelaksanaan pembangunan.
Sebagian masalah yang mengakibatkan terjadinya pertumbuhan penduduk yang tak seimbang adalah pernikahan dini. Terutama mindset pada masyarakat pedesaan yang masih terpaku pada adat. Juga remaja perkotaan yang melakukan pergaulan bebas. Sehingga pada saat mereka menikah belum siap secara psikologis dan ekonomi. Hal ini mengakibatkan angka kawin-cerai meningkat. Sementara mereka masih punya tanggungan yang terabaikan. Begitu menikah lagi punya lagi anak yang semakin menjadi beban tanggungan hidupnya. Maka disarankan usia pernikahan ideal bagi laki-laki adalah usia 25 Tahun dan bagi perempuan 21 Tahun.
Usia perempuan 21 Tahun karena dianggap sudah lebih siap dalam rahimnya untuk menerima janin, pemikiranpun sudah lebih matang. Sedangkan laki-laki 25 Tahun usia idealnya untuk menikah karena laki-laki pada usia tersebut sudah bisa melindungi istri dengan rata-rata penghasilan dari pekerjaanya sudah layak menghidupi keluarga.
Dari segi urgensi, saya berpendapat bahwa KB adalah perlu didukung untuk menekan pertambahan penduduk yang tak seimbang dengan kualitas pendidikan, produktivitas dan kesejahteraannya. Karena dengan demikian, kesempatan negara untuk memberi celah pembangunan yang leluasa akan bisa dicapai.
BKKBN telah melakukan kerjasama dengan pihak-pihak kompeten di berbagai daerah. Misalnya penyuluhan KB dengan bagi-bagi alat kntrasepsi gratis, konsultasi secara berkala kepada masyarakat. Bukan hanya itu, BKKBN juga bekerjasama dengan BNN untuk penyuluhan anti narkoba, memberi pelatihan bagaimana mewujudkan sebuah keluarga yang berkualitas dan lain-lain. Jadi masalah kependudukan adalah masalah yang luas. Setiap masyarakat wajib ambil peran didalamnya agar program ini sukses dan dapat dirasakan dengan maksimal.
Yang perlu digarisbawahi pada saat ini adalah bangsa Indonesia harus bisa menumbuhkan sumber daya manusia berkualitas dengan meningkatkan pendidikan, memperbanyak skill dan membentuk moral yang luhur bagi masyarakatnya. Sebab dengan kondisi demikian, penduduk sebanyak apapun pertumbuhannya, akan menjadi seimbang pembangunannya. Dan segala kendala dapat di minimalisir.
Read more »

Program KB Berbasis Pasar Tradisional Diluncurkan

INDRALAYA, KOMPAS.com — Program Keluarga Berencana (KB) berbasis pasar tradisional diluncurkan di Pasar Tanjung Raja, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Rabu (12/12/2012).
Program bertajuk "Gerakan Pemberdayaan Keluarga Pas Sasaran (Gerebek Pasar)" ini dimaksudkan untuk menyosialisasikan gerakan KB melalui pasar tradisional.
Acara yang diselenggarakan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) itu dihadiri camat dan lurah di seluruh Ogan Ilir. Selain itu, dibuka klinik KB gratis di mobil-mobil operasional.
Sebanyak 15 pria juga mendaftarkan diri untuk vasektomi. Selain gratis, para kaum lelaki yang menjalani operasi kecil di mobil operasional itu juga memperoleh Rp 150.000 per orang sebagai bantuan jatah hidup tiga hari.
"Ini karena mereka harus istirahat, tak bisa kerja tiga hari setelah operasi ini," kata Evi Siliviani, Kasubdit Kesertaan KB Jalur Wilayah dan Sasaran Khusus BKKBN Sumsel.
Wakil Bupati Ogan Ilir Daud Hasyim mengatakan, gerakan ini diharapkan meningkatkan kemauan masyarakat untuk KB.
Melalui pasar, sosialisasi KB diharap lebih efektif mengingat pasar tradisional menjadi lokasi bertemunya masyarakat dari berbagai kalangan.
Program ini juga diharapkan bisa menjadi proyek percontohan untuk Indonesia. Saat ini, pertambahan penduduk di Indonesia sekitar empat juta setahun. Pertumbuhan penduduk dinilai perlu segera diredam.
Read more »

Warga Eks Timtim Minta Akta Kelahiran Digratiskan

KEFAMENANU, KOMPAS.com - Sejumlah warga eks Timor Timur di Desa Napan, Kecamatan Bikomi Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, meminta pengurusan akta kelahiran untuk anak-anak mereka digratiskan.

Hal itu disampaikan 30 warga perbatasan RI-Timor Leste itu, di sela-sela hearing antara anggota DPRD Kabupaten TTU, yang difasilitasi oleh Plan Indonesia Program Unit Kefamenanu dengan dukungan dana dari Uni Eropa, Minggu (23/6/2013).

Menanggapi permintaan itu, anggota DPRD Kabupaten TTU, Agustinus Talan mengatakan akan mengusulkan hal itu dalam sidang paripurna di DPRD.

“Ini permintaan yang memiliki makna filosofis dan tentunya kita akan berkomitmen untuk menyampaikan dalam sidang paripurna nanti, agar akta kelahiran bagi anak-anak dari penduduk eks Timor Leste, dibebaskan dari biaya administrasi,” jelas Talan.

Talan juga menyatakan kesediannya membantu pengurusan akte kelahiran bagi 111 anak SMPN Napan yang sampai saat ini, belum juga memiliki akta kelahiran.

“Akta kelahiran sangatlah penting dimiliki oleh semua warga negara, karena khusus untuk anak-anak, yang kelak akan melamar pekerjaan salah satu persyaratannya harus memiliki akta kelahiran,”kata Talan.

“Adik-adik ini kita pacu untuk memiliki akta kelahiran, karena apabila mau tes polisi, pegawai negeri sipil atau pekerjaan lainnya, harus urus akta Kelahiran. Saya siap bantu telepon Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, urus satu hari saja selesai, apabila semua dokumen persyaratan telah lengkap,” papar Talan.

Sementara itu Universal Birth Registration Supervisor, Plan Indonesia PU Kefamenanu, Tirza Claudia, mengatakan hearing bertujuan untuk membantu anggota DPRD memahami situasi anak-anak dan pemuda di desa serta meyakinkan anggota parlemen tentang pentingnya pencatatan kelahiran dan advokasi untuk penerapan peraturan daerah tentang desentralisasi pelayanan pencatatan kelahiran.

“Plan Indonesia sebagai LSM International, sangat fokus terhadap isu rendahnya tingkat kepemilikan akte kelahiran di Kabupaten TTU, sehingga pertemuan dengan anggota DPRD ini pun masih akan dilakukan di tiga desa lainnya di Kecamatan Bikomi Utara pada tanggal 25 sampai 26 Juni 2013 mendatang,” jelas Claudia.
Read more »

Pertumbuhan Penduduk Dunia Lampaui Prediksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Perserikatan Bangsa-Bangsa mengungkapkan, pertumbuhan jumlah penduduk dunia ternyata lebih tinggi daripada perkiraan dua tahun lalu. Revisi prediksi pertumbuhan tersebut memunculkan
pertanyaan soal daya dukung alam dan sejumlah masalah lain.
Dalam laporan bertajuk ”Prospek Populasi Dunia: Revisi 2012” yang dirilis di Markas Besar PBB di New York, Amerika Serikat, Jumat (14/6), disebutkan, penduduk dunia akan naik menjadi 8,1 miliar jiwa pada tahun 2025 dari jumlah 7,2 miliar jiwa saat ni. Jumlah itu akan terus berkembang menjadi 9,6 miliar pada tahun 2050. Prediksi sebelumnya, penduduk dunia diperkirakan ”hanya” mencapai 9,3 miliar jiwa pada 2050.
Menurut laporan terbaru ini, pertumbuhan penduduk paling tinggi akan terjadi di negara-negara berkembang, dan lebih dari setengah penambahan jumlah penduduk dunia itu akan terjadi di Afrika. PBB memperkirakan, pada awal abad depan, populasi penduduk bumi bisa mencapai 16,6 miliar jiwa. Pertumbuhan penduduk terbesar akan terjadi di negara-negara miskin.
”Meski pertumbuhan penduduk di dunia secara keseluruhan telah melambat, laporan ini mengingatkan kita bahwa beberapa negara berkembang, terutama di Afrika, pertumbuhan penduduknya masih pesat,” kata Asisten Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Ekonomi dan Sosial Wu Hongbo, Jumat (14/6/2013).
Menurut laporan itu, populasi Afrika bisa meningkat dari 1,1 miliar jiwa pada tahun 2013 menjadi 2,4 miliar jiwa pada tahun 2050, dan berpotensi menjadi 4,2 miliar jiwa pada tahun 2100. Pertumbuhan populasi yang lebih tinggi dari perkiraan semula itu memunculkan sejumlah pertanyaan soal daya dukung.
Organisasi World Population Balance menyatakan, sumber daya yang dimiliki planet Bumi saat ini idealnya hanya mampu mendukung sekitar 2 miliar orang dengan standar hidup di Eropa.
Majalah Scientific American pada 27 Oktober 2011 menurunkan laporan yang menyebutkan populasi yang semakin besar juga membutuhkan sumber daya lebih banyak, mulai dari air, pangan, mineral, hingga energi dan ketersediaan lahan untuk pertanian.
Direktur Divisi Populasi pada Departemen Urusan Ekonomi dan Sosial PBB John Wilmoth mengatakan, peningkatan populasi memang diproyeksikan akan menimbulkan tantangan. Namun, tantangan terbesar bukan pada ketersediaan sumber daya, misalnya bahan pangan.
”Dunia telah sangat berpengalaman dalam menghadapi pertumbuhan penduduk yang cepat. Populasi dunia meningkat dua kali lipat antara tahun 1960 dan 2000. (Namun) suplai pangan dunia juga meningkat lebih dari dua kali lipat pada periode yang sama,” kata Wilmoth.
Dua ekstrem
Menurut dia, yang paling mengkhawatirkan adalah munculnya dua kondisi ekstrem. Di satu sisi, pertumbuhan penduduk cepat di negara-negara miskin. Sebaliknya, di negara-negara kaya, populasi penduduknya menurun dengan penduduk yang makin tua.
Jumlah penduduk di negara-negara paling terbelakang diperkirakan akan naik dua kali lipat dari 898 juta jiwa tahun ini menjadi sekitar 1,8 miliar jiwa pada tahun 2050. Adapun populasi negara-negara maju diperkirakan hanya bertambah dari 1,25 miliar pada tahun ini menjadi 1,28 miliar pada tahun 2100.
Wilmoth mengatakan, untuk mencegah timbulnya masalah itu, yang perlu dihindari saat ini adalah pertumbuhan cepat karena angka fertilitas terlalu tinggi, atau penuaan populasi yang cepat karena angka fertilitas terlalu rendah.
Menurut Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Julianto Witjaksono, Jumat, saat ini angka fertilitas total (TFR) Indonesia 2,6 dan mengalami stagnasi selama 10 tahun. Target menurunkan TFR pada tahun 2015 menjadi 2,1 tidak tercapai.
Menurut Julianto, target penurunan TFR itu akan disesuaikan secara bertahap, yakni 2,3 pada tahun 2015; 2,2 pada tahun 2020; dan 2,1 pada tahun 2025. Jika target tercapai, penduduk Indonesia diproyeksikan menjadi 281,5 juta pada tahun 2025 dan 330 juta jiwa pada tahun 2050.
Jika target tidak tercapai, jumlah penduduk Indonesia akan meledak dan menjadi beban perekonomian. Anggaran negara akan banyak terserap untuk penyediaan pangan dan layanan pendidikan dan kesehatan.
Terkait ketahanan pangan Indonesia, Deputy Country Director Oxfam Aloy Suratin mengatakan, Indonesia memiliki potensi untuk bisa memenuhi kebutuhan pangannya sendiri secara swasembada.
Tantangan yang dihadapi Indonesia terutama pada ketersediaan lahan dan risiko dalam proses produksi pangan. Di samping itu, pangan lokal juga harus menjadi strategi utama dari swasembada pangan.(AP/AFP/JOS/ATK/ISW/DHF)
Read more »

Wednesday, June 19, 2013

Tanpa E-KTP, Warga Kehilangan Status Kependudukan

 Tanpa E-KTP, Warga Kehilangan Status Kependudukan



TEMPO.CO, Yogyakarta - Warga yang belum memproses kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) hingga 31 Desember 2013 terancam kehilangan statusnya sebagai penduduk. Batas waktu itu merupakan akhir berlakunya KTP lawas. “Kalau awal 2014 belum melakukan perekaman biometrik, penduduk akan kehilangan bukti resmi sebagai penduduk,” kata Kepala Biro Tata Pemerintahan Daerah Istimewa Yogyakarta, Mudji Raharjo, Rabu, 12 Juni 2013.

Kementerian Dalam Negeri kembali memperpanjang pengurusan rekaman biometrik untuk e-KTP secara reguler hingga 31 Oktober 2013. Daer

ah diminta mengoptimalkan pelayanan pembuatan e-KTP dengan melacak keberadaan penduduk wajib KTP yang belum merekam data. Bahkan di Kulon Progo dilakukan shock therapy. “Yang tidak melakukan perekaman data hingga Juni ini, KTP-nya akan dibekukan,” kata Kepala Seksi Data dan Teknologi Informasi Dinas Kependudukan Kulon Progo, Tri Aryani.

Berdasarkan data per 23 Mei 2013, penduduk wajib KTP di DIY yang sudah melakukan perekaman biometrik sebanyak 79,24 persen atau 2.368.375 orang dari pendudukan wajib KTP 2.988.941 orang. Dengan demikian, potensi penduduk yang belum terekam 538.006 orang.

Tiap wilayah juga harus mendata hingga ke sekolah, khususnya untuk memperoleh data siswa yang pada 10 Desember mendatang telah berusia 17 tahun. Berbagai upaya telah dilakukan agar penduduk wajib e-KTP segera melakukan perekaman biometrik. Mulai dengan mengerahkan petugas ke rumah hingga pelayanan pada Sabtu dan Ahad.

Bahkan petugas pun memproses pembuatan e-KTP untuk penderita gangguan jiwa. Sejumlah kesulitan pun terjadi, seperti kasus di Kampung Dipowinatan, Mergangsan, Kota Yogyakarta. Warga penderita gangguan jiwa menolak duduk untuk difoto. “Akhirnya, foto pun dilakukan sambil berdiri di halaman rumah,” ujar Mahadeva Wahyu Sugianto, ketua rukun warga setempat.

Menurut Kepala Bagian Kependudukan Biro Tata Pemerintahan DIY, Riyadi Mujiarto, warga yang mengidap gangguan jiwa cukup difoto. Proses foto pun tidak diharuskan menggunakan latar belakang warna merah dan biru. “Jadi tidak menutup kemungkinan foto mereka sangat ekspresif,” kata Riyadi.
Read more »

Teori - Teori Kependudukan Part 3 -- END

Teori-Teori Kependudukan
Teori Kependudukan Kontemporer
Teori Fisiologi dan sosial ekonomi
a. John Stuart Mill
John Stuart Mill, seorang ahli filsafat dan ahli ekonomi berkebangsaan Inggris dapat menerima pendapat Malthus mengenai laju pertumbuhan penduduk melampaui laju pertumbuhan bahan makanan sebagai suatu aksioma. Namun demikian dia berpendapat bahwa pada situasi tertentu manusia dapat mempengaruhi perilaku demografinya. Selanjutnya ia mengatakan apabila produktivitas seorang tinggi ia cenderung ingin memiliki keluarga kecil. Dalam situasi seperti ini fertilitas akan rendah. Jadi taraf hidup (standard of living) merupakan determinan fertilitas. Tidaklah benar bahwa kemiskinan tidak dapat dihindarkan (seperti dikatakn Malthus) atau kemiskinan itu disebabkan karena sistem kapitalis (seperti pendapat Marx) dengan mengatakan “The niggardline of nature, not the injustice of society is the cause of the penalty attached to everpopulation (Week, 1992).
Kalau suatu waktu di suatu wilayah terjadi kekurangan bahan makanan, maka keadaan ini hanyalah bersifat sementara saja. Pemecahannya ada dua kemungkinan yaitu : mengimpor bahan makanan, atau memindahkan sebagian penduduk wilayah tersebut ke wilayah lain.
Memperhatikan bahwa tinggi rendahnya tingkat kelahirann ditentukan oleh manusia itu sendiri, maka Mill menyarankan untuk meningkatkan tingkat golongan yang tidak mampu. Dengan meningkatnya pendidikan penduduk maka secara rasional maka mereka mempertimbangkan perlu tidaknya menambah jumlah anak sesuai dengan karier dan usaha yang ada. Di sampan itu Mill berpendapat bahwa umumnya perempuan tidak menghendaki anak yang banya, dan apabila kehendak mereka diperhatikan maka tingkat kelahiran akan rendah.
b. Arsene Dumont
Arsene Dumont seorang ahli demografi bangsa Perancis yang hidup pada akhir abad ke-19. Pada tahun 1980 dia menulis sebuah artikel berjudul Depopulation et Civilization. Ia melancarkan teori penduduk baru yang disebut dengan teori kapilaritas sosial (theory of social capilarity). Kapilaritas sosial mengacu kepada keinginan seseorang untuk mencapai kedudukan yang tinggi di masyarakat, misalnya: seorang ayah selalu mengharapkan dan berusaha agar anaknya memperoleh kedudukan sosial ekonomi yang tinggi melebihi apa yang dia sendiri telah mencapainya. Untuk dapat mencapai kedudukan yang tinggi dalam masyarakat, keluarga yang besar merupakan beban yang berat dan perintang. Konsep ini dibuat berdasarkan atas analogi bahwa cairan akan naik pada sebuah pipa kapiler.
Teori kapilaritas sosial dapat berkembang dengan baik pada negara demokrasi, dimana tiap-tiap individu mempunyai kebebasan untuk mencapai kedudukan yang tinggi di masyarakat. Di negara Perancis pada abad ke-19 misalnya, dimana system demokrasi sangat baik, tiap-tiap orang berlomba mencapai kedudukan yang tinggi dan sebagai akibatnya angka kelahiran turun dengan cepat. Di negara sosialis dimana tidak ada kebebasanuntuk mencapai kedudukan yang tinggi di masyarakat, system kapilaritas sosial tidak dapat berjalan dengan baik.
c. Emili Durkheim
Emile Durkheim adalah seorang ahli sosiologis Perancis yang hidup pada akhir abad ke-19. Apabila Dumont menekankan perhatiannya pada faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk, maka Durkheim menekankan perhatiannya pada keadaan akibat dari adanya pertumbuhan penduduk yang tinggi (Weeks, 1992). Ia mengatakan, akibat dari tingginya pertumbuhan penduduk, akan timbul persaingan diantara penduduk untuk dapat mempertahankan hidup. Dalam memenangkan persaingan tiap-tiap tiap-tiap orang berusaha untuk meningkatkan pendidikan dan keterampilan, dan mengambil spesialisasi tertentu, keadaan seperti ini jelas terlihat pada kehidupan masyarakat perkotaan dengan kehidupan yang kompleks.
Apabila dibandingkan antara kehidupan masyarakat tradisional dan masyarakat perkotaan, akan terlihat bahwa pada masyarakat tradisional tidak terjadi persaingan dalam memperoleh pekerjaan, tetapi pada masyarakat industri akan terjadi sebaliknya. Hal ini disebabkan ada masyarakat industri tingkat pertumbuhan dan kepadatan penduduknya tinggi. Tesis dari Durkheim ini didasarkan atas teori evolusi dari Darwin dan juga pemikiran dari Ibn Khaldun.
d. Michael Thomas Sadler dan Doubleday
Kedua ahli ini adalah penganut teori fisiologis. Sadler mengemukakan, bahwa daya reproduksi manusia dibatasi oleh jumlah penduduk yang ada di suatu wilyah atau negara. Jika kepadatan penduduk tinggi, daya reproduksi manusia akan menurun, sebaliknya jika kepadatan penduduk rendah, daya reproduksi manusia akan menungkat.
Thomson (1953) meragukan kebenaran teori ini setelah melihat keadaan di Jawa, India dan Cina dimana penduduknya sangat padat, tetapi pertumbuhan penduduknya juga tinggi. Dalam hal ini Malthus lebih konkret argumentasinya dari pada Sadler. Malthus mengatakan bahwa penduduk disuatu daerah dapat mempunyai tingkat fertilitas yang tinggi, tetapi dalam pertumbuhan alaminya rendah karena tingginya tingkat kematian. Namun demikian, penduduk tidak dapat mempunyai fertilitas tinggi, apabila tidak mempunyai kesuburan (fecunditas) yang tinggi, tetapi penduduk dengan tingkat kesuburan tinggi dapat juga tingkat fertilitasnya rendah.
Teori Doubleday hamper sama dengan teori Sadler, hanya titik tolaknya berbeda. Kalau Sadler mengatakan bahwa daya reproduksi penduduk berbanding terbalik dengan tingkat kepadatan penduduk, maka Doubleday berpendapat bahwa daya reproduksi penduduk berbanding terbalik dengan bahan makanan yang tersedia. Jadi kenaikan kemakmuran menyebabkan turunnya daya reproduksi manusia. Jika suatu jenis makhluk diancam bahaya, mereka akan mempertahankan diri dengan segala daya yang mereka miliki. Mereka akan mengimbanginya dengan daya reproduksi yang lebih besar (Iskandar, 1980).
Menurut Doubleday, kekurangan bahan makanan akan merupakan perangsang bagiu daya reproduksi manusia, sedang kelebihan pangan justru merupakan faktor penegkang perkembangan penduduk. Dalam golongan masyarakat yang berpendapatan rendah, seringkali terdiri dari penduduk dengan keluarga besar, sebaliknya orang yang mempunyai kedudukan yang lebih baik biasanya jumlah keluarganya kecil.
Rupa-rupanya teori fisiologis ini banyak diilhami dari teori aksi an reaksi dalam meninjau perkembangan penduduk suatu negara atau wilayah. Teori ini dapat menjelaskan bahwa semakin tinggi tingkat mortalitas penduduk semakin tinggi pula tingkat produksi manusia.
e. Herman Khan
Pandangan yang suram dan pesimis dari Mlthus beserta penganut-penganutnya ditentang keras oleh kelompok teknologi. Mereka beranggapan manusia dengan ilmu pengetahuannya mampu melipatgandakan produksi pertanian. Mereka mampu mengubah kembali (recycling) barang-barang yang sudah habis dipakai, sampai akhirnya dunia ketiga mengakhiri masa transisi demografinya.
Ahli futurology Herman Kahn (1976) mengatakan bahwa negara-negara kaya akan membantu negara-negara miskin, dan akhirnya kekayaan itu akan jatuh kepada orang-orang miskin. Dalam beberapa decade tidak akan terjadi lagi perbedaan yang mencolok antara umat manusia di dunia ini.
Dengan tingkat teknologi yang ada sekarang ini mereka memperkirakan bahwa dunia ini mampu menampung 15 milliun orang dengan pendapatan melebihi Amerika Serikat dewasa ini. Dunia tidak akan kehabisan sumber daya alam, karen seluruh bumi ini terdiri dari mineral-mineral. Proses pengertian dan recycling akan terus terjadi dan era ini disebut dengan era substitusi. Mereka mengkritik bahwa The Limit to Growth bukan memcahkan masalah tetapi memperbesar permasalahan tersebut.
Kelompok Malthus dan kelompok teknologi mendapat kritik dari kelompok ekonomi, karena kedua-duanya tidak memperhatikan masalah-masalah organisasi sosial dimana distribusi pendapatan tidak merata. Orang-orang miskin yang kelaparan, karena tidak meratanya distribusi pendapatan di negara-negara tersebut. Kejadian seperti ini di Brasilia, dimana Pendapatan Nasional (GNP) tidak dinikmati oleh rakyat banyak adalahsalah satu contoh dari ketimpangan organisasi sosial tersebut.
Teori Teknologi
Kelompok ini muncul untuk menolak pandangan Malthus yang pesimis dalam melihat perkembangan dunia.Teori ini dimotori oleh Herman Khan, ia berpendapat bahwa kemiskinan yang terjadi di negara berkembang akan dapat diatasi jika negara maju dapat membantu daerah miskin, sehingga kekayaan dan kemampuan daerah hidup itu akan didapatkan oleh orang-orang miskin.Ia beranggapan bahwa teknologi maju akan mampu melakukan pemutaran ulang terhadap nasib manusia pada suatu masa yang disebut ‘Era Substitusi’.
Teori Transisi Kependudukan
Tahap Peralihan keadaan demografis:
  1. Tingkat kelahiran dan kematian tinggi. Penduduk tetap/naik sedikit. anggaran kesehatan meningkat. Penemuan obat obatan semakin maju. Angka kelahiran tetap tinggi.
  2. Angka kematian menurun,tingkat kelahiran masih tinggi—pertumbuhan penduduk meningkat. Adanya Urbanisasi., usia kawin meningkat. ,Pelayanan KB > Luas., pendidikan meningkat.
  3. Angka kematian terus menurun, angka kelahiran menurun – laju pertumbuhan penduduk menurun.
  4. Kelahiran dan kematian pada tingkat rendah pertumbuhan penduduk kembali seperti kategori I – mendekati nol. Keempat kategori ini akan didialami oleh negara yang sedang melaksanakan pembangunan ekonomi.
Struktur & persebaran penduduk Membahas :
  • Komposisi penduduk
  • Persebaran penduduk.
Kegunaan pengelompokan penduduk:
  1. Mengetahui human resources yg ada menurut umur & jenis.
  2. Mengambil suatu kebijakan yg berhub dengan penduduk.
  3. Membandingkan kead satu penduduk dengan penduduk lain
  4. Melalui gambaran piramid pddk dapat diket proses demografi yg telah terjadi pada penduduk
Penerapan Transisi kependudukan Yang mencerminkan kenaikan taraf hidup rakyat di suatu negara adalah besarnya tabungan dan akumulasi kapital dan laju pertumbuhan penduduknya. Laju pertumbuhan yang sangat cepat di banyak negara sedang berkembang nampaknya disebabkan oleh fase atau tahap transisi demografi yang dialaminya. Negara-negara sedang berkembang mengalami fase transisi demografi di mana angka kelahiran masih tinggi sementara angka kematian telah menurun. Kedua hal ini disebabkan karena kemajuan pelayanan kesehatan yang menurun angka kematian balita dan angka tahun harapan hidup. Ini terjadi pada fase kedua dan ketiga dalam proses kependudukan. Umumnya ada empat tahap dalam proses transisi, yaitu:
Tahap 1: Masyarakat pra-industri, di mana angka kelahiran tinggi dan angka kematian tinggi menghasilkan laju pertambahan penduduk rendah;
Tahap 2: Tahap pembangunan awal, di mana kemajuan dan pelayanan kesehatan yang lebih baik menghasilkan penurunan angka kelahiran tak terpengaruh karena jumlah penduduk naik.
Tahap 3: Tahap pembangunan lanjut, di mana terjadi penurunan angka kematian balita, urbanisasi, dan kemajuan pendidikan mendorong banyak pasangan muda berumah tangga menginginkan jumlah anak lebih sedikit hingga menurunkan angka kelahiran. Pada tahap ini laju pertambahan penduduk mungkin masih tinggi tetapi sudah mulai menurun;
Tahap 4: Kemantapan dan stabil, di mana pasangan-pasangan berumah tangga melaksanakan pembatasan kelahiran dan mereka cenderung bekerja di luar rumah. Banyaknya anak cenderung hanya 2 atau 3 saja hingga angka pertambahan neto penduduk sangat rendah atau bahkan mendekati nol.

- christdhawie.blogspot.com
Read more »

Macam - Macam Alat Kontrasepsi

Berikut ini adalah beberapa macam alat-alat kontrasepsi yang dipakai dan beredar pada saat sekarang ini. Macm-macam alat kontrasepsi tersebut antara lain adalah :
• Alat Kontarepsi Berupa Kondom
• Alat Kontarepsi Berupa Diagfragma
• Alat Kontarepsi Berupa Susuk KB
• Alat Kontarepsi Berupa Suntikan KB (KB Suntik)
• Alat Kontarepsi Berupa Pil KB
Berikut ini adalah penjabaran dari macam-macam alat kontarasepsi tersebut.
ALAT KONTRASEPSI BERUPA KONDOM
Kondom adalah suatu alat kontrasepsi berupa sarung dari karet yang diselubungkan ke organ intim lelaki, yang bekerja dengan cara mencegah sperma bertemu dengan sel telur sehingga tidak terjadi pembuahan. Kondom merupakan salah satu metode pencegahan kehamilan yang sering di-gunakan. Kondom juga bisa digunakan untuk melindungi pasangan dan diri sendiri dari virus HIV dan penyakit menular seksual. Tapi apakah pemakaian kondom cukup aman dan efektif untuk melindungi Anda dari kehamilan yang tidak diinginkan dan penyakit?
Aman atau efektifnya pemakaian kondom sebagai alat pencegah kehamilan dan pencegah penyebaran penyakit ternyata tergantung pada cara pemakaiannya. Jika kondom dipakai secara tepat dan benar, maka kondom akan dapat melindungi Anda dan pasangan dari hal-hal tersebut. Jika dipakai secara asal-asalan, ada kemungkinan kegagalan penggunaan kondom, yakni meski sudah digunakan, tetap saja Anda dapat hamil atau terinfeksi penyakit menular seksual.
Penggunaan kondom yang benar adalah memakaikannya pada organ intim pria yang ereksi. Sisakan ruangan di bagian paling ujung kondom untuk menampung sperma, caranya dengan menjepit bagian paling ujung kondom dengan jari saat memakai kondom tersebut. Setelah terjadi ejakulasi dan sperma keluar dan ditampung oleh kondom tersebut, segera tarik penis dari vagina selama penis masih ereksi. Karena kalau penis sudah tidak dalam keadaan ereksi, kondom akan menjadi longgar dan sperma yang sudah tertampung tadi bisa merembes keluar dan dapat membuahi.
Kesalahan pemakaian kondom yang lain adalah membuat kondom robek, misalnya karena kena kuku atau ikut robek saat membuka plastiknya. Kondom yang sobek tidak akan melindungi dengan sempurna, karena itu Anda dan pasangan harus memperhatikan dengan baik instruksi pemakaiannya. Selain itu ada kemungkinan juga kondom yang Anda gunakan bersama pasangan memiliki cacat produksi, maka perhatikan dengan seksama sebelum digunakan. Kondom yang sudah digunakan harus segera dibuang dan tidak boleh dipakai lagi. Perhatikan juga tanggal kadaluarsanya, karena berkaitan dengan elastisitas kondom tersebut. Yang terakhir adalah Anda lebih baik memilih kondom yang terbuat dari bahan lateks karena dapat melindungi lebih baik dari bahan-bahan yang lain.
Menurut penelitian, kondom terbukti memiliki kemungkinan kegagalan sebesar 2-3%. Berarti dari 100 wanita yang pasangan yang menggunakan kondom saat bercinta, 2-3 wanitanya terbukti hamil. Karena itu, untuk meningkatkan efektifitas kondom, lebih baik gunakan bersama-sama dengan alat kontrasepsi lain, misalnya spermisida. Spermisida adalah senyawa kimia yang berfungsi membunuh sperma, bentuknya bisa berupa jeli, krem, sampai busa atau tablet yang harus dimasukkan ke dalam vagina.
Saat ini terdapat banyak kondom dengan bentuk, tekstur, dan rasa yang bervariasi yang dirancang untuk menambah kepuasan dan kenyamanan dalam bercinta. Silakan bereksperimen dengan aneka kondom tersebut, namun tetap perhatikan cara pemakaiannya, agar Anda dan pasangan terlindungi dengan maksimal.
ALAT KONTRASEPSI BERUPA DIAGFRAGMA
Kontrasepsi diafragma merupakan hal yang tidak biasa di Indonesia. Kontrasepsi ini adalah kontrasepsi barier yang tidak mengurangi kenikamatan berhubungan seksual karena terjadi skin to skin kontak antara penis dengan vagina dan dapat meningkatkan frekuensi sentuhan pada G Spot dalam. Sayangnya diafragma memiliki efektifitas yang paling rendah dibandingkan dengan alat kontrasepsi lainnya, selain itu pemasangannya harus oleh tenaga kesehatan dan harganya relatif lebih mahal. Bentuk dan pemasangannya adalah sebagai berikut :
ALAT KONTRASEPSI BERUPA SUSUK KB (IMPLAN)
Susuk: Disebut alat kontrasepsi bawah kulit, karena dipasang di bawah kulit pada lengan atas, alat kontrasepsi ini disusupkan di bawah kulit lengan atas sebelah dalam.
Bentuknya semacam tabung-tabung kecil atau pembungkus plastik berongga dan ukurannya sebesar batang korek api. Susuk dipasang seperti kipas dengan enam buah kapsul atau tergantung jenis susuk yang akan dipakai. Di dalamnya berisi zat aktif berupa hormon. Susuk tersebut akan mengeluarkan hormon sedikit demi sedikit. Jadi, konsep kerjanya menghalangi terjadinya ovulasi dan menghalangi migrasi sperma. Pemakaian susuk dapat diganti setiap 5 tahun, 3 tahun, dan ada juga yang diganti setiap tahun. Penggunaan kontrasepsi ini biayanya ringan. Pencabutan bisa dilakukan sebelum waktunya jika memang ingin hamil lagi. Berbentuk kapsul silastik (lentur), panjangnya sedikit lebih pendek daripada batang korek api. Jika Implant dicabut kesuburan bisa pulih dan kehamilan bisa terjadi Cara pencabutan Implan hampir sama dengan pemasangannya yaitu dengan penyayatan kecil dan dilakukan oleh petugas kesehatan yang terlatih. Sebelum pemasangan Implan sebaiknya kesehatan Ibu diperiksa terlebih dahulu,dengan tujuan untuk mengetahui apakah Ibu bisa memakai Implan atau tidak.
Cara Kerja
Sama dengan pil namun susuk ditanamkan di dalam kulit, biasanya di lengan atas. Implan mengandung progesteron yang akan terlepas secara perlahan dalam tubuh.
Efektifitas
• Lendir serviks menjadi kental
• Menggangu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi implantasi
• Mengurangi transportasi sperma
• Menekan ovulasi
• 99 % Sangat efektif (kegagalan 0,2 – 1 kehamilan per 100 perempuan)
Indikasi Susuk KB
• Pemakaian KB yang jangka waktu lama
• Masih berkeinginan punya anak lagi, tapi jarak antara kelahirannya tidak terlalu dekat.
• Tidak dapat memakai jenis KB yang lain
Yang Harus Ibu Lakukan Setelah Pemasangan Implan
Daftarkan diri segera ke Pos KB Desa atau pusat pelayanan kesehatan lainya, agar dapat dibantu mengingatkan pada saat jatuh tempo pencabutannya. Sesudah pemasangan mungkin Ibu mengalami sedikit nyeri dibekas tempat pemasangan, Ibu tidak usah khawatir, karena rasa nyeri akan hilang dalam satu atau dua hari. Untuk mencegah terjadinya Infeksi dibekas pemasangan Implant harus dijaga supaya tetap kering selama 3 hari, jika ibu akan mandi angkatlah tangan tempat pemasangan Implant agar luka tidak terkena air, sebab jika luka menjadi basah dapat menyebabkan Infeksi. Jangan segan untuk membicarakan dengan petugas lapangan KB dan petugas kesehatan jika ada masalah dengan pemakaian Implant. Sesudah 5 Tahun Implan harus dicabut dan apabila Ibu masih berniat memakai implant kembali maka implant dapat dipasangkan lagi.
Keuntungan
• Tahan sampai 5 tahun atau sampai diambil. Kesuburan akan kembali segera setelah pengangkatan. Pencegahan kehamilan terjadi dalam waktu 24 jam setelah pemasangan.
• Melindungi wanita dari kanker rahim.
• Aman digunakan setelah melahirkan dan menyusui.
• Tidak mengganggu aktivitas seksual.
• Daya guna tinggi
• Perlindungan jangka panjang (3 tahun untuk Jadena)
• Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan
• Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
• Bebas dari pengaruh estrogen
• Tidak menggangu kegiatan senggama
• Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan
• Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan
• Mengurangi nyeri haid
• Mengurangi jumlah darah haid
• Mengurangi/memperbaiki anemia
• Melindungi terjadinya kanker endometrium
• Menurunkan angka kejadian kelainan jinak payudara
• Melindungi diri dari beberapa penyebab penyakit radang panggul
• Menurunkan angka kejadian endometriosis.
Kelemahan
Tidak dianjurkan untuk penderita penyakit hati, kanker payudara, perdarahan tanpa sebab, penggumpalan darah, penderita tekanan darah tinggi, penyakit kandung empedu, kolesterol tinggi, siklus menstruasi tidak teratur, sakit kepala, penyakit jantung. Beberapa jenis susuk, yang tampak dari luar atau terasa bila diraba. Pada kebanyakan klien dapat menyebabkan pola haid berupa perdarahan bercak (spotting), hipermenorea, atau meningkatnya jumlah darah haid, serta amenorea.

Keluhan-Keluhan Yang Dapat Timbul akibat Pemasangan

• Nyeri kepala, peningkatan/penurunan berat badan, nyeri payudara, mual-mual, pening/pusing kepala, perubahan perasaan (mood) atau kegelisahan
• Membutuhkan tindakan pembedahan minor untuk insersi dan pencabutan
• Tidak memberikan efek protektif terhadap infeksi menular seksual termasuk AIDS
• Klien tidak menghentikan sendiri pemakaian kontrasepsi ini sesuai dengan keinginan, akan tetapi harus pergi ke klinik untuk pencabutan
• Efektifitasnya menurun bila menggunakan obat-obat tuberkulosis atau obat epilepsy
• Terjadinya kehamilan ektopik sedikit lebih tinggi (1,3 per 100.000 wanita pertahun)
• Keluar bercak-bercak darah atau pendarahan yang lebih banyak selama menstruasi.
• Hematoma/pembekakan dan nyeri.
Efek Samping
Gangguan pola Haid :
• Tidak haid
• Pendarahan yang tidak lama
• Kemungkinan infeksi pada bekas luka pemasangan
• Perdarahan
• Siklus menstruasi lebih panjang
• Rambut rontok
• Gairah seksual turín
• Jerawat dan depresi.
Penanggulangan :
• Hubungan Petugas berwenang
• Hematoma (warna biru dan rasa nyeri) pada deerah pemasangan, kompres dengan air dingin selama 2 hari, selanjutnya kompres dengan air panas/hangat sampai warna biru hilang.
Kontraindikasi
• Hamil atau diduga hamil, penderita jantung, strok, lever, darah tinggi dan kencing manis.
• Pendarahan Vagina tanpa sebab.
• Wanita dalam usia reproduksi
• Telah atau belum memiliki anak
• Menginginkan kontrasepsi jangka panjang (3 tahun untuk Jadena)
• Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi
• Pascapersalinan dan tidak menyusui
• Pascakeguguran
• Tidak menginginkan anak lagi, tetapi menolak kontrasepsi mantap
• Riwayat kehamilan ektopik
• Tekanan darah 6 minggu, asal yakin tidak sedang hamil. atau berikan perlindungan ganda sampai haid lalu mulai suntikan.
Kapan akseptor suntik harus datang untuk kunjungan ulang (follow-up)
- Pada saat jadual ulangan penyuntikan (1 bulan untuk cyclofem, 2 bulan untuk noristerat dan 3 bulan untuk Depo provera)
- Bila berhalangan, dapat datang sebelum waktu kunjungan berikutnya
- Bila tidak dapat datang pada jadual berikutnya, pakai perlindungan ganda (kondom, spermisida, sampai bisa datang untuk suntikan.
Keluarga Berencana
Keluarga Berencana (KB) adalah istilah yang mungkin sudah lama anda kenal. KB artinya mengatur jumlah anak sesuai kehendak Anda, dan menentukan sendiri kapan Anda ingin hamil. Bila Anda memutuskan untuk tidak segera hamil sesudah menikah, Anda bisa ber-KB.Layanan KB di seluruh Indonesia sudah cukup mudah diperoleh. Ada beberapa metoda pencegahan kehamilan, atau penjarangan kehamilan, atau kontrasepsi, bisa Anda pilih sendiri.
Tak seorang pun boleh memaksa Anda mengikuti program KB. tak seorang pun bisa menggunakan alat KB tertentu bila itu bukan pilihan Anda. Tetapi kalau alat yang Anda pilih bisa membahayakan diri Anda sendiri atau, memperparah penyakit yang sudah anda derita, pekerja kesehatan mungkin menyarankan alat lain yang mungkin lebih aman. Meskipun tidak ada paksaan, bila Anda telah mengerti risiko-risiko yang mengancam kesehatan atau bahkan keselamatan Anda sendiri sehubungan dengan kehamilan dan persalinan, selayaknya Anda mengikuti program KB atas kesadaran sendiri. Bacalah penjelasan di bawah ini.
Manfaat-manfaat KB
Setiap tahun, ada 500.000 perempuan meninggal akibat berbagai masalah yang melingkupi kehamilan, persalinan, dan pengguguran kandungan (aborsi) yang tak aman. KB bisa mencegah sebagian besar kematian itu. Di masa kehamilan umpamanya, KB dapat mencegah munculnya bahaya-bahaya akibat :
1. Kehamilan terlalu dini : Perempuan yang sudah hamil tatkala umurnya belum mencapai 17 tahun sangat terancam oleh kematian sewaktu persalinan. Mengapa? karena tubuhnya belum sepenihnya tumbuh; belum cukup matang dan siap untuk dilewati oleh bayi. Lagipula, bayinya pun dihadang oleh risiko kematian sebelum usianya mencapai 1 tahun.
2. Kehamilan terlalu “telat” : Perempuan yang usianya sudah terlalu tua untuk mengandung dan melahirkan terancam banyak bahaya. Khususnya bila ia mempunyai problema-problema kesehatan lain, atau sudah terlalu sering hamil dan melahirkan. Kehamilan-kehamilan terlalu berdesakan jaraknya. Kehamilan dan persalinan menuntut banyak energi dan kekuatan tubuh perempuan. Kalau ia belum pulih dari satu persalinan tapi sudah hamil lagi, tubuhnya tak sempat memulihkan kebugaran, dan berbagai masalah bahkan juga bahaya kematian, menghadang.
3. Terlalu sering hamil dan melahirkan : Perempuan yang sudah punya lebih dari 4 anak dihadang bahaya kematian akibat pendarahan hebat dan macam-macam kelainan lain, bila ia terus saja hamil dan bersalin lagi.
Jutaan perempuan di seluruh dunia selama ini sudah menggunakan metoda-metoda KB yang kami paparkan dalam halaman-halaman berikutnya. Malahan metoda-metoda itu lebih aman ketimbang hamil dan bersalin. Bila Anda memilih untuk tetap ber-KB. Sebagian perempuan menginginkan banyak anak – khususnya di tengah-tengah masyarakat-masyarakat yang miskin, tak memperoleh pembagian tanah yang adil, sumberdaya kurang, dan keuntungan social tipis. anak-anak membantu pekerjaan orangtua sehari-hari, dan merawat mereka di usia lanjut. di banyak tempat, jumlah anak yang sedikit dianggap sebagai kemewahan (hanya orangtua yang berkecukupan saja yang mampu mengurangi jumlah anak).
Tetapi sebagian perempuan lain menganggap bahwa anyaknya anak justru makin memiskinkan keluarga, dan mempersualit pengentasan nasib mereka. banyak orangtua yang sedih dan menyesal karena kebanyakan anak; tidak mampu memberi mereka penghidupan yang layak; tak mampu menyekolahkan mereka sampai jenjang yang tinggi, dan akibatnya anak-anak mereka itu tak mendapat peluang memperbaiki generasi mereka.
Umumnya perempuan yang menghendaki pembatasan jumlah anak adalah perempuan yang sudah punya kesempatan belajar dan mencari nafkah sendiri, serta statusnya cukup setara dengan laki-laki dalam masyarakatnya.
Yang jelas, tak peduli di manapun (dalam masyarakat apapun) Anda berada, Anda akan lebih sehat, dan melahirkan anak-anak yang jauh lebih sehat, bila Anda memegang kendali atas penentuan berapa banyak anak yang akan anda miliki, dan kapan akan hamil.
Mungkin Anda sudah mengalami sendiri desakan-desakan dari segala penjuru untuk ber-KB atau sebaliknya agar jangan ber-KB. Memang nasihat-nasihat orang lain bisa diambil manfaatnya, tetapi mau ber-KB atau tidak, sepenuhnya adalah keputusan Anda sendiri.
Kalau Anda sudah mengambil keputusan akan ber-KB, kini tiba saatnya memilih metoda yang paling cocok. Agar Anda mampu memilih dengan tepat, Anda harus mempelajari
untung-rugi tiap metoda lebih dahulu. Ada 5 corak metoda KB:
1. Metoda perintang, yang bekerja dengan cara mengahlangi sperma dari   pertemuan dengan sel telur (merintangi pembuahan).
2. Metoda hormonal, yang mencegah indung telur mengeluarkan sel-sel telur, mempersulit pembuahan, dan menjaga agar dinding-dinding rahim tak menyokong terjadinya kehamilan yang tak dikehendaki.
3. Metoda yang melibatkan alat-alat yang dimasukkan ke dalam rahim (IUD), gunanya untuk mencegah pembuahan sel telur oleh sperma.
4. Metoda alamiah, yang membantu Anda mengetahui kapan masa subur Anda, sehingga Anda dapat menghindari hubungan seks pada masa itu.
5. Metoda permanen, atau metoda yang menjadikan Anda taua pasangan Anda tidak bisa lagi memiliki anak untuk selamanya; lewat suatu operasi.
ALAT KONTRASEPSI BERUPA PIL
Pil Kontrasepsi Kombinasi (OC / Oral Contraception).
Berupa kombinasi dosis rendah estrogen dan progesteron. Merupakan metode KB paling efektif karena bekerja dengan beberapa cara sekaligus sbb:
• Mencegah ovulasi (pematangan dan pelepasan sel telur)
• Meningkatkan kekentalan lendir leher rahim sehingga menghalangi masuknya sperma
• Membuat dinding rongga rahim tidak siap menerima hasil pembuahan
Bila pasien disiplin minum OC-nya, bisa dipastikan perlindungan kontrasepsi hampir 100%. Selain itu, OC merupakan metode yang paling reversibel, artinya bila pengguna ingin hamil bisa langsung berhenti minum pil dan biasanya bisa langsung hamil dalam 3 bulan.
MANFAAT TAMBAHAN OC
Selain berfungsi sebagai alat kontrasepsi, OC ternyata juga memberikan manfaat yang tidak langsung berhubungan dengan efek kontrasepsi (non-contraceptive benefits) yaitu menyembuhkan atau mengurangi resiko terjadinya beberapa kelainan atau keluhan tertentu seperti:
1. Manfaat penyembuhan OC :
Menyembuhkan kelainan menstruasi. Pil kontrasepsi dapat menyembuhkan beberapa kelainan menstruasi umum antara lain:
• Siklus menstruasi yang tidak teratur (irregular cycle)
• Darah yang keluar pada saat menstruasi terlalu banyak (hiper-menore)
• Sindroma sebelum haid (premenstrual syndrome / PMS)
• Haid dengan rasa nyeri hebat di perut (dismenore).
2. Dengan mengkonsumsi OC, siklus haid menjadi teratur dan lebih ringan sehingga resiko terkena anemia dan defisiensi besi berkurang s/d 50%.
3. Mengatasi masalah hiper-androgenisme
Dalam tubuh wanita diproduksi hormon reproduksi estrogen, progesteron, dan androgen. Hormon androgen (testosteron) yang umum disebut hormon reproduksi pria dibutuhkan oleh wanita dalam jumlah sangat sedikit (± 0,5 mg / liter darah) untuk daya tahan tubuh dan gairah seksual (libido).
Wanita usia reproduktif (± 15 – 40 tahun) sering mengalami ketidakseimbangan hormonal dimana produksi hormon androgennya akan meningkat sehingga terjadi hiper-androgen yang bisa menyebabkan:
• Masalah pada kulit dan rambut: kulit berminyak, komedo, jerawat, ketombe (yang bisa menyebabkan kebotakan) atau hirsutisme (pola tumbuh rambut pada yang wanita yang menyerupai pria / male hair pattern)
• Masalah ginekologis: gangguan siklus haid, PCOS (poly-cystic-ovarian-syndrome) yang bisa menyebabkan sulit punya anak, kegemukan (obesitas) dan abnormalitas metabolisme tubuh.
OC istimewa mengandung CPA (Siproteron Asetat), zat anti-androgen paling efektif saat ini yang bekerja khusus mengatasi masalah hiper-androgen dengan menekan produksi androgen (dalam tubuh) dan minyak (di bawah permukaan kulit) sehingga mencegah timbulnya komedo dan ketombe bahkan jerawat.
Berbeda dengan obat-obatan topikal dan antibiotik yang membunuh bakteri dan mengobati infeksi di permukaan kulit, CPA langsung bekerja pada akar masalah yaitu dengan mencegah produksi minyak yang berlebihan. Tetapi karena obat ini bekerja step-by-step dari dalam tubuh untuk menormalkan kadar hormon androgen, perbaikan pada kulit wajah baru bisa dilihat setelah 1-3 bulan pemakaian.
Manfaat pencegahan, yaitu OC mengurangi resiko terkena:
• Infeksi pada organ reproduksi internal, s/d 50%
• Kanker ovarium dan endometrium, s/d 40%
• Benjolan jinak payudara, s/d 40%
• Kista ovarium, s/d 80%
• Infertilitas primer, s/d 40%
• Kehamilan ektopik (di luar kandungan), s/d 90%
CARA MINUM OC
OC harus diminum tiap hari dengan cara mengikuti petunjuk nama hari yang tertera di blisternya. Untuk memulai blister pertama Anda, mulailah minum pil pada hari pertama haid, misalnya: Anda mendapat haid pada hari Rabu maka ambil pil yang dibawahnya ada tanda Rabu. Lanjutkan minum pil setiap hari sampai habis (21 hari) yang pasti jatuh pada hari Selasa. Kemudian berhenti minum pil selama 7 hari (akan terjadi menstruasi). Setelah 7 hari bebas pil ini, lanjutkan minum pil dari kemasan yang baru pada hari Rabu lagi, jadi untuk blister ke-2 dst, selalu ikuti siklus 21 hari minum pil +7 hari bebas tablet.

- suryadh.wordpress.com
Read more »

Teori-Teori Kependudukan Part 2




Teori-Teori Kependudukan

Beberapa Pandangan Terhadap Teori Malthus
Bermacam-macam reaksi timbul terhadap teori Malthus, baik dari golongan ahli ekonomi, sosial dan agama. Hingga saat ini teori Malthus masih dipersoalkan. Pada dasarnya pendapat-pendapat terhadap teori Malthus dapat dikelompokan sebagai berikut :
Teori Malthus salah sama sekali
Golongan ini menganggap Malthus mengabaikan peningkatan teknologi, penanaman modal, perencanaan produksi. Terhadap golongan yang tidak setuju, Malthus menjawab bahwa :
  1. Tingkat pengembangan teknologi tidak sama diseluruh negara
  2. Kemampuan yang berbeda-beda untuk mengadakan penanaman modal.
  3. Faktor kesehatan rakyat dan pengaruhnya terhadap penghidupan sosio ekonomi kultural.
  4. Masalah urbanisasi yang terdapat dimana-mana
  5. Taraf pendidikan rakyat tidak sama
  6. Proses-proses sosial yang menghambat kemajuan
  7. Faktor komunikasi dan infrastruktur yang belum sama peningkatannya
  8. Faktor-faktor sosial ekonomi serta pelaksanaan distribusinya
  9. Kemampuan sumber alam tidak akan mampu terus menerus ditingkatkan menurut kemampuan manusia tanpa batas, melainkan akhirnya akan sampai pada suatu titik, dimana tidak dapat ditingkatkan lagi.
  10. Masih banyak faktor lagi yang selalu tidak menguntungkan bagi keseimbangan peningkatan penduduk dengan produksi bahan-bahan sandang pangan
Teori Malthus tidak berlaku lagi bagi negara-negara barat, tetapi masih berlaku bagi negara-negara Asia.
Teori Malthus memang benar dan berlaku sepanjang masa.
Penganut golongan ini setuju dengan Teori Malthus, meskipun ada beberapa tambahan /revisi. Pengikut Malthus ini disebut Neo Malthusionism. Mereka beranggapan bahwa untuk mencapai tujuan hanya dengan moral restraint (berpuasa, menunda – perkawinan) adalah tidak mungkin. Mereka berpendapat bahwa untuk mencegah laju cepatnya peningkatan cacah jiwa penduduk harus dengan methode birth control dengan menggunakan alat kontrasepsi.
Pengikut-pengikut teori Malthus antara lain :
1) Francis Flace (1771 – 1854)
Pada tahun 1882 menulis buku yang berjudul Illustration and Proofs of the population atau penjelasan dari bukti mengenai asas penduduk. Ia berpendapat bahwa pemakaian alat kontrasepsi tidak menurunkan martabat keluarga, tetapi manjur untuk kesehatan. Kemiskinan dan penyakit dapat dicegah.
2) Richard Callihie (1790 – 1843)
Ia menulis buku yang berjudul “What Is Love”, apakah cinta itu menurut dia – Mereka yang berkeluarga tidak perlu mempunyai jumlah anak yang lebih banyak dari pada yang dapat dipelihara dengan baik.
- Wanita yang kurang sehat tidak perlu menghadapi bahaya maut karena kehamilan
- Senggama dapat dipisahkan dari ketakutan akan kehamilan
3) Pengikut yang lain antara lain Any C. Besant (1847-1933)
Ia menulis buku yang berjudul “Hukum Penduduk, akibatnya dan artinya terhadap tingkah laku dan moral manusia”
4) Pengikut yang tidak dapat dilupakan lagi ialah dr. George Drysdale yang hidup tahun 1825 – 1904. Ia berpendapat bahwa keluarga berencana dapat dilakukan tanpa merugikan kesehatan dan moral. Menurut anggapannya kontrasepsi adalah untuk menegakkan moral masyarakat.
 Aliran Marxist (Karl Marx dan Fried Engels)
Aliran ini tidak sependapat dengan Malthus (bila tidak dibatasi penduduk akan kekurangan makanan). Karl Marx dan Friedrich Engels (1834) adalah generasi sesudah Maltus. Paham Marxist umumnya tidak setuju dengan pandangan Maltus, karena menurutnya paham Maltus bertentangan dengan nurani manusia.
Dasar Pegangan Marxist adalah beranjak dari pengalaman bahwa manusia sepanjang sejarah akan dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Beda pandangan Marxist dan Maltus adalah pada “Natural Resource” tidak bisa dikembangkan atau mengimbangi kecepatan pertumbuhan penduduk.Menurut Marxist tekanan penduduk di suatu negara bukanlah tekanan penduduk terhadap bahan makanan, tetapi tekanan terhadap kesempatan kerja (misalnya di negara kapitalis). Marxist juga berpendapat bahwa semakin banyak jumlah manusia semakin tinggi produk yang dihasilkan, jadi dengan demikian tidak perlu diadakan pembatasan penduduk.
Pendapat Aliran Marxist
  • Populasi manusia tidak menekan makanan, tapi mempengaruhi kesempatan kerja.
  • Kemeralatan bukan terjadi karena cepatnya pertumbuhan penduduk, tapi karena kaum kapitalis mengambil sebagian hak para buruh
  • Semakin tinggi tingkat populasi manusia, semakin tinggi produktifitasnya, jika teknologi tidak menggantikan tenaga manusia sehingga tidak perlu menekan jumlah kelahirannya, ini berarti ia menolak teori Malthus tentang moral restraint untuk menekan angka kelahiran.
Aliran Neo-Malthusian (Garreth Hardin & Paul Ehrlich)
Pada abad 20 teori Malthus mulai diperdebatkan kembali. kelompok ini menyokong aliran Malthus, akan tetapi lebih radikal lagi dan aliran ini sangat menganjurkan untuk mengurangi jumlah penduduk dengan menggunakan cara-cara “Preventif Check” yaitu menggunakan alat kontrasepsi.
Tahun 1960an dan 1970an foto-foto telah diambil dari ruang angkasa dengan menunjukkan bumi terlihat seperti sebuah kapal yang berlaya dengan persediaan bahan bakar dan bahan makanan yang terbatas. Pada suatu saat kapal ini akan kehabisan bahan bakar dan bahan makanan tersebut sehingga akhirnya malapetaka menimpa kapal tersebut.
Tahun 1871 Ehrlich menulis buku “The Population Bomb” dan kemudian direvisi menjadi “The Population Explotion” yg berisi:
  • Sudah terlalu banyak manusia di bumi ini.
  • Keadaan bahan makanan sangat terbatas.
  • Lingkungan rusak sebab populasi manusia meningkat.
Analisis ini dilengkapi oleh Meadow (1972), melalui buku “The Limit to Growth” ia menarik hubungan antara variabel lingkungan (penduduk, produksi pertanian, produksi industri, sumber daya alam) dan polusi. Tapi walaupun begitu, melapetaka tidak dapat dihindari, hanya manusia cuma menunggunya, dan membatasi pertumbuhannya sambil mengelola alam dengan baik.
Kritikan terhadap Meadow umumnya dilakukan oleh sosiolog yang menyindir Meadow karena tidak mencantumkan variabel sosial-budaya dalam penelitiannya. Karena itu Mesarovic dan Pestel (1974) merevisi gagasan Meadow & mencantumkan hubungan lingkungan antar kawasan.
    Read more »

    Masalah Kepandudukan Di Indonesia

    Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk terbesar ke 4 setelah Amerika Serikat. Selain jumlah penduduknya yang besar, luasnya negara kepulauan dan tidak meratanya penduduk membuat Indonesia semakin banyak mengalami permasalahan terkait dengan hal kependudukan. Tidak hanya itu, faktor geografi, tingkat migrasi, struktur kependudukan di Indonesia dll membuat masalah kependudukan semakin kompleks dan juga menjadi hal yang perlu mendapatkan perhatian khusus guna kepentingan pembangunan manusia Indonesia. Adapun masalah-masalah kependudukan yang dialami oleh Indonesia antara lain:
    A. Demografis
    1. Besarnya Jumlah Penduduk (Over Population)
    Telah disebutkan sebelumnya di awal bahwa jumlah penduduk Indonesia berada di urutan ke empat terbesar di dunia setelah berturut-turut China, India, Amerika Serikat dan keempat adalah Indonesia. Jumlah penduduk Indonesia dari hasil Sensus 2010 mencapai angka 237.641.326 (www.bps.go.id). Dari tahun ke tahun jumlah penduduk Indonesia semakin bertambah. Dari sensus tahun 1971-2010, jumlah penduduk Indonesia semakin bertambah.
    Dari data yang saya ambil dari Kabupaten Kepulaun Selayar akan mewakili jumlah penduduk Indonesia, di bawah ini dapat dilihat bagaimana jumlah penduduk di Kepualuan Kepulauan Selayar dari tahun ke tahun semakin bertambah. Hal ini tentunya memberikan berbagai dampak baik postif dan negatif. Sebelum membahas tentang masalah kependudukan, ada baiknya kita mengetahui dampak positifnya lebih dahulu antara lain sebagai penyediaan tenaga kerja dalam masalah sumber daya alam, mempertahankan keutuhan negara dari ancaman yang berasal dari bangsa lain, dsb.

    583a7e29311a545dbf519e6810008d2a_11



    Akan tetapi permasalahan kependudukan terkait dengan jumlah penduduk yang besar menjadi sebuah masalah yang tidak dapat dihindarkan. Indonesia memiliki berbagai potensi terjadinya konfik. Benturan antara berbagai kepentingan dengan berbagai organisasi masa lainnya membuat masalah besarnya populasi menjadi hambatan. Selain itu yang terpenting terkait dengan permasalahan penyediaan sumber daya alam dan berbagai kebutuhan penting lainnya. Adanya tekanan penduduk terhadap daya dukung lingkungan menjadi masalah yang sangat rumit. Kepentingan untuk membangun tempat tinggal dan ruang gerak sangatlah penting namun di sisi lain terdapat kepentingan yang terkait dengan permasalah lingkungan seperti halnya sebagai daerah aliran sungai, daerah resapan air, pertanian, penyediaan sumber daya alam, dll. Kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan dan keduanya perlu mendapatkan perhatian yang sama demi keseimbangan alam.
    Selain itu, masalah yang muncul terkait dengan jumlah penduduk yang besar adalah dalam penyedian lapangan pekerjaan. Kebutuhan akan bahan pokok menuntut orang untuk berkerja dan encari nafkah. Namun, penyedia lapangan kerja sangatlah minim. Yang menjadi masalah adalah penduduk lebih senang untuk menggantungkan diri terhadap pekerjaan dan cenderung mencari pekerjaan daripada membuka lapangan pekerjaan. Hal ini menyebabkan masalah baru yaitu pengangguran. Apabila jumlah pengangguran ini tinggi, maka rasio ketergantungan tinggi sehingga negara memiliki tanggungan yang besar untuk penduduknya yang dapat menghambat pembangunan dan menyebabkan tingkat kemiskinan menjadi tinggi.
    Jumlah penduduk yang besar memiliki andil dalam berbagai permasalahan lingkungan dan aspek lainnya. Jumlah penduduk yang besar tentunya membutuhkan ruang yang lebih luas dan juga kebutuhan yang lebih banyak namun lahan dan juga wilayah Indonesia tidaklah bertambah. Oleh karena itu, perencaan yang matang sangatlah diperlukan guna penentuan kebijakan terkait dengan besarnya jumlah penduduk Indonesia.
    2. Tingginya Tingkat Pertumbuhan Penduduk
    Terkait dengan jumlah penduduk yang tinggi tentunya terdapat faktor yang mempengaruhinya. Salah satunya adalah tingkat atau laju pertumbuhan penduduk. Besarnya laju pertumbuhan penduduk membuat pertambahan jumlah penduduk semakin meningkat.
    Semakin besar persentase kenaikannya maka semakin besar jumlah penduduknya. Kenaikan ini tentunya membawa dampak bagi kependudukan Indonesia. Dalam penentuan kebijakan semakin banyak yang perlu dipertimbangkan baik dalam hal penyediaan berbagai sarana dan prasarana, fasilitas-fasilitas umum dan yang terpenting adalah kebijakan dalam rangka mengurangi laju pertumbuhan yang ada di Indonesia. Dari situlah muncul program KB dan kini ditangani oleh BKKBN.
    309c7a657e27733bb2b8b1e28625ed7b_penduduk-indonesia

    Jika melihat grafik di atas, dari tahun ke tahun tingkat pertumbuhan penduduk Indonesia semakin menurun. Pertambahan yang terjadi tidak terlalu tinggi daripada tahun sebelumnya. Namun, alangkah lebih baik apabila persentase pertumbuhannya semakin menurun hingga mencapai angka dibawah 1%. Dalam penggelompokkan negara-negara, negara-negara maju selalu memiliki angka pertumbuhan penduduk di bawah 1% atau bahkan 0%. Melihat dari jumlah penduduk Indonesia yang tinggi, penekanan agar laju pertumbuhan penduduk dapat menurun merupakan langkah yang baik guna menjaga kualitas sumber daya manusia Indonesia.
    Apabila tingginya tingkat pertumbuhan penduduk terus dibiarkan maka akan terjadi berbagai masalah baik masalah pengangguran, tingkat kualitas sumber daya manusia yang menurun, kejahatan, lapangan pekerjaan dll yang memberikan dampak negatif bagi kelangsungan umat manusia Indonesia khususnya. Oleh karena itu, usaha untuk menekan laju pertumbuhan sangatlah penting. Program-program yang ditawarkan pemerintah harus didukung oleh masyarakat seperti halnya KB, penggunaan alat kontrasepsi, penundaan usia perkawinan, dll sehingga penurunan laju pertumbuhan penduduk diharapkan menurun.
    3. Persebaran Penduduk Tidak Merata
    Kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk disuatu wilayah dibandingkan dengan luas wilayahnya yang dihitung jiwa per km kuadrat. Berdasarkan sensus penduduk dan survey penduduk, persebaran penduduk Indonesia antar provinsi yang satu dengan provinsi yang lain tidak merata.
    Di Indonesia sendiri terjadi konsentrasi kepadatan penduduk yang berpusat di Pulau Jawa. Hampir lebih dari 50% jumlah penduduk Indonesia mendiami Jawa. Hal ini menjadi masalah apabila pusat pemerintahan, informasi, trasportasi, ekonomi, dan berbagai fasilitas hanya berada di satu wilayah. Penduduk akan berusaha untuk melakukan migrasi dan akhirnya akan berdampak pada permasalahan pemerataan pembangunan.
    Faktor faktor yang menyebabkan terjadinya persebaran penduduk:
    1. Kesuburan tanah, daerah atau wilayah yang ditempati banyak penduduk, karena dapat dijadikan sebagai lahan bercocok tanam dan sebaliknya.
    2. Iklim, wilayah yang beriklim terlalu panas, terlalu dingin, dan terlalu basah biasanya tidak disenangi sebagai tempat tinggal
    3. Topografi atau bentuk permukaan tanah pada umumnya masyarakat banyak bertempat tinggal di daerah datar
    4. Sumber air
    5. Perhubangan atau transportasi
    6. Fasilitas dan juga pusat-pusat ekonomi, pemerintahan, dll.

    B. Non Demografis Bersifat Kualitatif
    1. Tingkat Kesehatan Penduduk yang Rendah
    Usaha untuk terus meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia terus digalakkan. Namun, kembali lagi permasala itu tetap muncul dan menjadi PR bagi penentu kebijakan guna meningkatkan kualitas manusia Indonesia.
    Dalam hal kesehatan yang akan mejadi sorotan bagaimana gambaran tingkat kesehatan adalah angka kematian bayi. Besarnya kematian yeng terjadi menujukkan bagaimana kondisi lingkungan dan juga kesehatan pada masyarakat.
    4787d6fd73f531691d199567c89757c2_kematian-bayi

    Dari data di atas dapat dilihat bagaimana penurunan yang terjadi pada angka kematian bayi di Indonesia yang dihitung berdasar jumlah kematian di setiap 1000 kelahiran per tahun. Penurunan ini menujukkan usaha untuk perbaikan dalam bidang kesehatan terus saja diupayakan guna meningkatkan kualitas hidup manusia Indonsia. Berbagai layanan kesehata yang dibuka seperti imunisasi dan juga posyandu tentunya menjadi harapan guna memperbaiki kondisi kesehatan yang ada saat ini.

    Sebagai tambahan, terdapat tabel yang menujukkan bagaimana kondisi status gizi buruk yang ada di Indonesia tahun 1998-2003. Pemenuhan Gizi yang baik tentunya akan sangat berpengaruh pada kesehatan jika dikaitkan dengan kemampuan bayi untuk bertahan dari penyakit. Kebutuhan akan gizi yang terpenuhi akan meningkatkan daya tahan tubuh sehingga lebih kebal terhadap penyakit. Dari grafik di bawah ini, masih banyak terdapat balita yang mengalami gizi kurang bahkan gizi buruk. Hal ini menujukkan bahwa perbaikan dalam hal kesehatan masih perlu dilakukan

    cf9d6853e3eec1909c6e1abf5e59ef9d_tabel_bab_iv_09
    Selain indikator tersebut, pengukuran tingkat kesehatan juga dapat dilakukan dengan melihat usia harapan hidup manusia Indonesia. Dalam Population Da

    ta Sheet 2012, usia harapan hidup orang Indonesia adalah 72 tahun sedangkan tahun 2011 rata-rata usia harapan hidupnya 71. Hal ini menujukkan usaha peningkatan dan perbaikan kualitas kesehatan manusia Indonesia. Angka harapan hidup yang tinggi menunjukkan tingkat kesehatan penduduk yang baik. Kualitas kesehatan penduduk tidak dapat dilepaskan dari pendapatan penduduk. Semakin tinggi pendapatan penduduk maka pengeluaran untuk membeli pelayanan kesehatan semakin tinggi. Penduduk yang pendapatannya tinggi dapat menikmati kualitas makanan yang memenuhi standar kesehatan.

    2. Pendidikan Yang Rendah
    Kesadaran masyarakat akan pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah. Dari UU yang dikeluarkan pun terlihat bahwa wajib belajar penduduk Indonesia masih terbatas 9 tahun sementara negara lain bahkan menetapkan angka lebih dari 12 tahun dalam pendidikannya. Namun bagi Indonesia sendiri, angka 9 tahun pun belum semuanya terlaksana dan tuntas mengingat banyaknya pulau di Indonesia yang masih belum terjangkau oleh berbagai fasilitas pendidikan. Dari HDI (Human Development Indeks) tahun 2011 pun rata-rata pendidikan bangsa Indonesia masih pada angka 5.8 tahun. Dari sini pun sudah terlihat bagaimana tingkat pendidikan di Indonesia.
    Akan tetapi, sebenarnya tingkat pendidikan bukanlah satu-satunya indikator untuk mengukur kualitas SDM penduduk suatu negara. Kualitas SDM berhubungan dengan produktivitas kerja. Orang yang tingkat pendidikannya tinggi diharapkan punya produktivitas yang tinggi.
    Namun kembali pada kenyataan yang terjadi di Indonesia adalah banyak orang berpendidikan tinggi namun tetap saja menjadi penggangguran. Orang yang menganggur menjadi beban bagi orang lain. Seperti yang telihat pada grafik di bawah ini, pengangguran yang di maksud di sini merupakan pengangguran yang terjadi karena mereka sedang dalam proses mencari pekerjaan, mempersiapkan usaha, merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan, dan atau sudah punya pekerjaan tetapi belum mulai bekerja. Terdapat angka yang menujukkan bahwa tingkat pengangguran tertinggi berada pada tamatan SMA/Umum. Ini menujukkan bahwa pendidikan setara SMA belum cukup untuk mengentaskan jumlah pengangguran yang ada di Indonesia. Lulusan ini masih menjadi pertanda bahwa tingkatan produktivitas tidak bertambah jika pendidikan hanya sebatas ini. Perlunya peningkatan pendidikan serta pendidikan non formal tentunya akan membantu agar pengangguran tidak menumpuk pada lulusan SMA.
    752bea5e1e3402b89e24215f548d21e2_3



    Jika diamati, kondisi ini sangat memprihatinkan. Tingkat pendidikan diharapkan berbanding lurus dengan tingkat kesejahteraan. Sehingga pembangunan dalam bidang pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah membawa dampak positif yang signifikan terhadap kesejahteraan penduduk.
    3. Banyaknya Jumlah Penduduk Miskin
    b870bfc56e20a3191d19a248551ff631_4

    Kemiskinan juga menjadi salah satu masalah yang melanda Indonesia. Walau Indonesia bukan termasuk negara miskin menurut PBB namun dalam kenyataannya lebih dari 30 juta rakyat Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan. Yang lebih disayangkan lagi, Indonesia merupkan negara yang kaya akan sumber daya alam yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Tapi sungguh memprihatinkan ketika meihat bagaimana kemiskinan menjadi bagian permasalahan di negeri yang kaya ini.
    Secara garis besar penurunan jumlah warga miskin memang terlihat signifikan. Hal ini juga dibenarkan oleh beberapa pakar yang mengamati penurunan ini. namun, angka 30 juta masih menjadi permasalahan sendiri mengingat adanya berbagai tujuan global yang akan di capai tahun 2015.
    Selain kemiskinan, masalah lain adalah kesenjangan sosial menjadi terlihat jelas di Indonesia. Kaum konglomerat menjadi penguasa namun pemerintah diam saja dengan kemiskinan yang ada. tidak mengherankan apabila negara Indonesia memiliki jumlah rakyat miskin yang cukup banyak.
    Yang manjadi pertanyaan adalah kenapa Indonesia bisa menjadi negara yang penduduknya miskin padahal kaya sedangkan banyak negara yan miskin sumber daya namun menjadi negara-negara kaya yang menguasai dunia. Jawabannya kembali ke sumber daya manusia. Kemakmuran berbanding lurus dengan kualitas SDM. Semakin tinggi kualitas SDM penduduk, semakin tinggi pula tingkat kemakmurannya. Ini dibuktikan oleh negara yang miskin sumber daya alam tetapi tingkat kemakmuran penduduknya tinggi sperti Jepang. Kurangnya perhatian terhadap SDM Indonesia menjadikan rakyat banyak yang menderita. Seharusnya kenyataan ini menjadikan dasar pertimbangan kebenaran UUD pasal 33. Dalam hal ini tetap kemakmuran rakyat merupakan hal utama yang harus di perhatikan demi terciptanya Indonesia yang merdeka seutuhnya.
    C. Solusi
    Untuk mencapai pemerataan dan keseimbangan dalam penyebaran penduduk maka salah satu jalan dalam mengatasi masalah kependudukan ialah dengan mengadakan transmigrasi. Transmigrasi merupakan perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lain dalam wilayah Indonesia umumnya orang-orang yang mengikuti program transmigrasi berasal dari Jawa, Madura, dan Bali, mereka biasanya ditempatkan di Kalimantan, Sumatra, Sulawesi, Maluku, Irian Jaya, dan di bagian Nusantara yang masih jarang penduduk.
    Pulau Kalimantan yang merupakan salah satu pulau terbesar di Indonesia dan memilki jumlah penduduk yang relatif sedikit menjadi salah satu tempat tujuan transmigrasi. Wilayah ini mempunyai potensi yang sangat besar untuk mengembangkan pertanian, dengan lahan yang masih luas dan tanah yang subur terbuka peluang untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik bagi para transmigran.
    Pemerataan penduduk melalui transmigrasi dianggap penting mengingat kekayaan alam yang merupakan modal pokok dalam pembangunan nasional, yang masih terpendam dalam bumi Indonesia belum dapat dimanfaatkan secara optimal. Pembangunan di bidang transmigrasi sangat erat hubungannya dengan pembangunan daerah, baik di daerah asal maupun daerah penerima. Dari berbagai studi telah didapatkan keterangan tentang keadaan para transmigran umum ketika di daerah asal. Transmigrasi umum di Kalimantan Selatan misalnya, 61% tidak memiliki tanah ketika di daerah asal ( hardjosoenarto dalam Friedrich, 1980:94 ). Transmigrasi adalah perpindahan tempat, suatu gerakan yang mempunyai motivasi, dengan berbagai factor yang melatarbelakanginya, ( Suyitno, 1980:116 ).

    - hamimincore.blogdetik.com
    Read more »
    Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

    Popular Posts

    Powered by Blogger.